Kota Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ramaalh 11 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 58:
}}
 
'''Kota Cirebon''', ([[CarakanAksara Jawa|CarakanAksara Jawa]] : {{jav|ꦏꦶꦠꦕꦼꦂꦧꦺꦴꦤ꧀}}, [[Bahasa CirebonJawa|CirebonBahasa Jawa]]: ''KutaKuto Cerbon'', [[Bahasa Belanda|Belanda]]: ''Tjeribon'', [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]: {{lang|zh|井里汶}}, [[Pegon|Pegon Cirebonan]]: چٓربون) adalah salah satu [[kota]] yang berada di [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa atau yang dikenal dengan jalur [[pantura]] yang menghubungkan [[DKI Jakarta|Jakarta]]-Cirebon-[[Semarang]]-[[Surabaya]]. Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk kota Cirebon sebanyak 343.497 jiwa, dengan kepadatan 9.194 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="CIREBON2019">{{cite web|url= https://cirebonkota.bps.go.id/publication/2019/08/16/ba45d17cb487a5a6f412ca87/kota-cirebon-dalam-angka-2019.html|last=|first=|title=Kota Cirebon Dalam Angka 2019|website=www.cirebonkota.bps.go.id|accessdate=4 Februari 2020}}</ref>
 
Pada awalnya Cirebon berasal dari kata ''sarumban'',<ref>[http://lipsus.kompas.com/aff2012/read/2010/01/19/16303565/caruban.nagari.menengok.cirebon.di.masa.silam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141020165757/http://lipsus.kompas.com/aff2012/read/2010/01/19/16303565/caruban.nagari.menengok.cirebon.di.masa.silam |date=2014-10-20 }}|Caruban Nagari, Menengok Cirebon pada Masa Silam</ref> Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama ''Caruban''<ref>{{cite book |last=Pangeran Arya Carbon |first= |editor= |others= |title=Purwaka Caruban nagari: (asal mula berdirinya negara Cerbon) |url= |date=1978 |publisher=Penyalur Tunggal Pustaka Nasional Sudiam |location= |chapter= }}</ref> (carub dalam [[bahasa CirebonJawa|bahasa Jawa]] artinya bersatu padu). Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa di antaranya [[Sunda]], [[Jawa]], [[Tionghoa]], dan unsur-unsur budaya [[bangsa Arab]]), agama, bahasa, dan adat istiadat. kemudian pelafalan kata ''caruban'' berubah lagi menjadi ''carbon'' dan kemudian ''cerbon''.
 
Selain karena faktor penamaan tempat penyebutan kata ''cirebon'' juga dikarenakan sejak awal mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon ''(udang kecil)'' di sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi atau yang dalam [[bahasa Cirebon|bahasa Jawa]] disebut ''(belendrang)'' yang terbuat dari sisa pengolahan udang rebon inilah berkembang sebutan ''cai-rebon'' (bahasa sunda: air rebon), yang kemudian menjadi cirebon.<ref>Hariwijaya. M. 2007. Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani</ref>