Bagindo Dahlan Abdullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 6:
|caption =
|birth_name =
|birth_date = {{Birthtanggal datelahir|1895|6|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} Pasia, [[Kota Pariaman|Pariaman]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1950|5|12|1895|6|15}}
Baris 14:
|alma_mater = [[Universitas Leiden]]
|occupation = [[Diplomat]]
|known_for = - Pejuang kemerdekaan Indonesia<br>- Duta Besar [[Republik Indonesia Serikat|RIS]] untuk [[Irak]], [[Syria]], dan [[Jordania|Trans-Jordania]]
|religion = [[Islam]]
|spouse = Nafisah (cerai mati), Siti Akmar
Baris 20:
|parents = Abdullah (ayah) dan "Uniang" (ibu)
}}
[[Haji (gelar)|Haji]] '''H. Bagindo Dahlan Abdullah''' ({{lahirmati|Pasia, [[Kota Pariaman|Pariaman]], [[Hindia Belanda]]|15|6|1895|[[Baghdad]], [[Irak]]|12|5|1950}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan [[diplomat]] [[Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai [[Wakil Gubernur DKI Jakarta|Wakil Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta]] mendampingi [[Suwiryo|Raden Suwirjo]] di masa peralihan kekuasaan antara [[Masa Pendudukan Jepang|pendudukan Jepang]] dengan [[Pemerintah Indonesia]] dari 7 September 1945 hingga 23 September 1945.<ref Ianame=":1">{{cite web|url=https://interaktif.kompas.id/baca/gubernur-jakarta/|title=Jakarta, 1945–kini|access-date=7 Januari 2022|website=Interaktif Kompas.id}}</ref> Dalam kiprahnya, ia pernah diutus negara sebagaiuntuk menjadi [[Duta Besar]] [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) untuk [[Irak]], [[Syria]], dan [[Jordania|Trans-Jordania]].<ref name="Goodreads">[https://www.goodreads.com/author_blog_posts/5781843-h-bgd-dahlan-abdullah-nasionalisme-seorang-putra-pariaman-bag-4 "H. Bgd. Dahlan Abdullah: Nasionalisme seorang Putra Pariaman"] ''[[Goodreads]]''. Diakses 10-6-2014.</ref>
 
Ia diangkat sebagai duta besar untuk ketiga negara tersebut oleh [[Presiden Soekarno]] pada tahun 1950, dan resmi bertugas sebagai duta besar pada tanggal [[27 Maret]] 1950. Namun Bagindo menjabat duta besar dalam tempo yang amat singkat, kurang dari tiga bulan, karena ia meninggal dunia pada tanggal [[12 Mei]] 1950 akibat serangan jantung yang menimpanya.<ref name="Goodreads"/>