Teknologi pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Dengan teknologi pangan, zat gizi dari bahan makanan juga dapat dipertahankan sehingga meskipun tidak langsung dikonsumsi, bahan makanan tersebut tidak berbahaya bagi tubuh dan konsumen masih bisa memperoleh zat gizi yang terkandung.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Boom|first=R.M.|date=26 September 2013|title=Food processing - Environmental benefits and high nutritional value|url=https://www.wur.nl/en/show/Food-processing-Environmental-benefits-and-high-nutritional-value.htm|website=WUR|language=|access-date=1 Januari 2022}}</ref>
 
Aplikasi teknologi pangan mampu menghancurkan bakteri yang sebelumnya ada di dalam bahan makanan dengan menggunakan teknologi pemanasan. Sebagai contoh adalah pasteurisasi susu atau UHT (''ultra high temperature''). Tindakan ini selain membuat susu menjadi tahan lama juga dapat membunuh bakteri.<ref name=":0">{{Cite web|date=28 Desember 2020|title=Benefits of Food Technology for People|url=https://i3l.ac.id/benefits-of-food-technology-for-people/|website=i3l|language=|access-date=1 Januari 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Warjri|first=Lari|date=28 Oktober 2019|title=Advantages and Disadvantages of Processed Foods / Convenience Foods|url=https://www.medindia.net/patients/patientinfo/processedfoods.htm|website=Medindia.net|language=|access-date=1 Januari 2022}}</ref>
 
Bahan pangan yang dihasilkan dalam jumlah besar dapat dimanfaatkan dengan maksimal sehingga tidak mengalami kerusakan hingga harus dibuang. Dengan demikian makin banyak individu yang diberi makan.<ref>{{Cite web|title=Advantages & Disadvantages|url=http://foodbiotech.weebly.com/advantages--disadvantages.html|website=FOOD BIOTECHNOLOGY|access-date=1 Januari 2022}}</ref>
Baris 26:
 
=== Garam tambahan ===
Garam berfungsi untuk mencegah kerusakan bahan makanan, menambahkan rasa, dan memperbaiki tekstur dari bahan makanan tersebut. Konsumsi produk teknologi makanan dalam jumlah besar akan meningkatkan asupan garam yang melebihi kebutuhan harian. Sehingga akan menyebabkan peningkatan risiko terkena [[Tekanan darah tinggi|hipertensi]] dan [[penyakit jantung]].<ref name=":3">{{Cite web|last=Bruso|first=Jessica|date=27 Desember 2018|title=The Disadvantages of Food Processing|url=https://healthyeating.sfgate.com/disadvantages-food-processing-10900.html|website=Healthy Eating {{!}} SF Gate|language=|access-date=1 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=McDonell|first=Kayla|date=9 Oktober 2019|title=Canned Food: Good or Bad?|url=https://www.healthline.com/nutrition/canned-food-good-or-bad|website=Healthline|language=|access-date=7 DesemberJanuari 2022}}</ref>
 
=== Gula tambahan ===
Baris 52:
*[[Berkas:Mesin pasteurisasi susu di KPBS Pangalengan.jpeg|jmpl|Mesin pasteurisasi susu di KPBS Pangalengan]]Pengolahan dengan suhu tinggi yang dapat membantu merusak atau menghilangkan komponen antigizi (misalnya inhibitor tripsin pada produk [[Leguminosae|leguminosa]]), menyebabkan inaktifnya enzim-enzim perusak, meningkatkan daya cerna protein dan karbohidrat, dan membunuh mikroorganisme. Tiga metode yang dipakai dalam pengolahan dengan suhu tinggi adalah metode ''[[Blanching (teknik memasak)|blanching]]'' (pemanasan pendahuluan), [[pasteurisasi]], dan [[sterilisasi]]. Proses ''blanching'' banyak digunakan untuk sayur dan buah sebelum diolah lebih lanjut dengan memakai air panas atau uap air panas yang dilakukan pada suhu 82°C-93°C selama 3-5 menit. Pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi (di bawah 100°) sedangkan sterilisasi menggunakan suhu 121°C.<ref>{{Cite book|last=Murti|first=Tridjoko Wisnu|date=Juli 2018|url=https://onesearch.id/Record/IOS13428.INLIS000000000312136|title=Pangan, Gizi, dan Teknologi Susu|location=Yogyakarta|publisher=UGM Press|isbn=9789794209080|pages=39|url-status=live}}</ref>{{Sfn|Syah, Dahrul|2012|p=229-43}}
*Pengawetan dengan suhu rendah dilakukan pada kisaran suhu -2°C hingga -16°C untuk proses pendinginan dan suhu -18°C hingga -40°C. Proses ini akan menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk. Pendinginan umumnya digunakan untuk mengawetkan produk segar seperti sayur dan buah sedangkan pembekuan digunakan untuk mengawetkan daging, ikan segar, dan produk olahannya.<ref>{{Cite web|title=Freezing of fruits and vegetables|url=https://www.fao.org/3/y5979e/y5979e03.htm|website=www.fao.org|access-date=7 Januari 2022}}</ref>{{Sfn|Syah, Dahrul|2012|p=77}}
*[[Berkas:Dried berries.jpg|jmpl|Beri yang dikeringkan 1. beri zante 2. Bebesaran atau [[Bebesaran|murbei]] hitam 3. murbei putih 4. [[ceplukan]] 5. aronia 6. ''sea''-''bucktorn'' 7''.'' [[rasberi]] 8. [[kumkuat]] 9. [[kismis]] 10. [[bluberi]] 11. [[gojiberi]] 12. [[ceri]] 13. [[kranberi]] 14. [[Kersen (Prunus)|kersen]] 15. barberry]][[Pengeringan (makanan)|Pengeringan makanan]] mengeluarkan sebagian besar air yang terkandung di dalam satu bahan makanan sehingga kadar air seimbang dengan kadar udara normal atau kondisi kadar air sesuai dengan nilai aktivitas air (''water activity'') yang aman dari kerusakan mikrobiologis, kimiawi, dan enzimatis. Teknologi ini merupakan metode pengawetan makanan yang paling tua. Bahan makanan yang sering dikeringkan adalah buah-buahan khususnya jenis [[Buah buni|beri]], [[Sayur|sayur-sayuran]], dan [[jamur]].<ref>{{Cite web|date=2016-05-10 Mei 2016|title=Drying Food: the oldest method of preserving food|url=https://www.italian-feelings.com/introduction-to-drying-food-the-oldest-method-of-preserving-food/|website=Italian feelings|language=en-US|access-date=07 Januari 2022-01-07}}</ref>{{Sfn|Syah, Dahrul|2012|p=318}}
*[[Pengemasan aseptik]] adalah proses untuk mencegah mikroorganisme memasuki kemasan makanan selama dan setelah dikemas. Selama proses aseptik, produk makanan yang steril disegel dalam lingkungan higienis. Metode pengemasan aseptik pada umumnya menggunakan [[hidrogen peroksida]] 30% yang dipanaskan selama beberapa detik.<ref>{{Cite web|date=22 Februari 2018|title=Complete Overview Of Aseptic Packaging|url=https://discoverfoodtech.com/complete-overview-to-aseptic-packaging/|website=Discover Food Tech|language=|access-date=7 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Sanjana|first=M.C.|last2=R.|first2=Hemegowda|last3=E.|first3=Sushma|date=30 April 2019|title=Aseptic Packaging – A Novel Technology to the Food Industry|url=https://www.researchgate.net/publication/333695159_Aseptic_Packaging_-_A_Novel_Technology_to_the_Food_Industry|journal=International Journal of Trend in Scientific Research and Development|volume=Volume-3|pages=307–310|doi=10.31142/ijtsrd22779}}</ref>
*[[Iradiasi pangan]] merupakan metode penyinaran terhadap pangan dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah pembusukan dan kerusakan pangan agar bebas dari mikroba. Metode ini akan merusak [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] mikroba tanpa merusak rasa dan nilai gizi bahan makanan. Sumber radiasi yang boleh dipergunakan adalah [[Sinar gama|sinar gamma]] dari [[radionuklida]] [[Kobalt|Kobalt-60]] atau [[Sesium-137]], [[sinar -X]] yang dihasilkan dari mesin sumber yang dioperasikan dengan energi yang lebih kecil atau sama dengan 5 MeV, dan [[elektron]] yang dihasilkan dari mesin sumber yang dioperasikan dengan energi yang lebih kecil atau sama dengan 10 MeV.<ref>{{Cite web|date=22 Desember 2006|title=Pangan Iradiasi, Alternatif yang Menjanjikan|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/161/Pangan-Iradiasi---alternatif-yang-menjanjikan|website=pom.go.id|access-date=7 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Anna|first=Lusia Kus|date=26 November 2012|title=Iradiasi Pangan, dari Makanan Astronot sampai Rendang Halaman all|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2012/11/26/09312757/~News%20&%20Features~Health%20Concerns|website=KOMPAS.com|language=|access-date=7 Januari 2022}}</ref>
[[File:HD.6B.452 (11984638133).jpg|thumb|Mesin iradiasi pangan portabel, sekitar tahun 1968]]