Gaplek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gedroogde cassave (gaplek) in een loods te Soerabaja waar het wordt gemalen TMnr 60043894.jpg|thumb|Pembuatan gaplek di [[Surabaya]] pada masa [[Hindia Belanda|Kolonial]].]]
'''Gaplek''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦒꦥ꧀ꦭꦺꦏ꧀}}, ''Gaplèk'') adalah bahan makanan yang diolah dari [[ubi]] [[ketela pohon]] atau [[singkong]]. Gaplek banyak diproduksi di dataran tinggi [[karst]] di Jawa, di mana tanahnya kurang subur untuk ditanami padi. Akar singkong dipanen, dikupas, dipotong-potong sepanjang 6 hingga 8 inci, dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif tidak terpengaruh oleh hama. Ketika sumber makanan lain tidak tersedia atau terlalu mahal, potongan gaplek ditumbuk kecil-kecil dan dimasak seperti nasi. Gaplek yang telah kering juga bisa ditumbuk sebagai tepung [[tapioka]] yang bisa dibuat bermacam-macam kue. [[Tapioka|Tepung tapioka]] dari gaplek bisa dibuat menjadi bahan baku pembuatan [[Thiwul|tiwul]], growol, gogik dan [[gatot]].<ref>{{Cite web|date=2020-12-25|title=6 Cara Membuat Olahan Gaplek yang Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah|url=https://www.merdeka.com/sumut/6-cara-membuat-olahan-gaplek-yang-lezat-dan-mudah-dibuat-di-rumah-kln.html|website=merdeka.com|language=|access-date=2022-01-08}}</ref> Gaplek adalah hidangan yang populer di beberapa Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini disebut gaplek karena orang yang memakannya akan merasa sangat kenyang.