Sampah makanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Ekoenzim: Penambahan pranala "Ekoenzim"
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Penambahan subjudul "Dampak terhadap Lingkungan" dan Penambahan referensi pada subsubjudul "Ekoenzim"
Baris 38:
 
[[Toko]] dapat membuang sejumlah besar makanan, biasanya yang telah melewati [[usia simpan]]nya atau yang telah kedaluwarsa. Tergantung kebijakan toko, makanan dapat dikembalikan ke produsen atau ke fasilitas daur ulang. Toko juga terkadang mengalami masalah manajemen penyimpanan produk sehingga harus membuang sebagian. Jika yang harus dibuang adalah makanan yang masih layak dikonsumsi, toko dapat menyumbangkannya ke [[lembaga amal]]. Kebijakan pemilik toko, terutama dalam hal pemesanan juga berpengaruh dalam menentukan seberapa besar makanan yang terbuang dari sisi produksi. Jika toko tidak mampu menyerap hasil panen [[petani]] atau produsen sesuai dengan perjanjian, maka kemungkinan besar petani atau produsen akan membuang hasil panennya tersebut.<ref>{{Cite book|title = Waste: Uncovering the Global Food Scandal: The True Cost of What the Global Food Industry Throws Away|first = Tristram|last = Stuart|publisher = Penguin|year = 2009|isbn = 0-14-103634-6}}</ref>
 
== Dampak terhadap lingkungan ==
Bukti empiris terhadap jejak kaki lingkungan (''environmental footprint'') secara global untuk kelompok komoditas utama menunjukkan jika bertujuan untuk mengurangi penggunaan lahan, maka fokus utama yang harus diperhatikan adalah produksi daging dan [[Produk hewan|produk hewani]]. Produksi daging dan produk hewani menyumbang 60% dari jejak kaki lahan (''land footprint'') yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan. Jika tujuannya adalah mengamati kelangkaan air, maka sereal dan kacang-kacangan memberikan kontribusi terbesar (lebih dari 70%) diikuti oleh buah-buahan dan sayuran. Dalam hal emisi [[gas rumah kaca]] yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan, kontribusi terbesar adalah sereal dan kacang-kacangan (lebih dari 60%), diikuti oleh akar, umbi, dan tanaman penghasil minyak. Namun, jejak kaki lingkungan untuk komoditas yang berbeda, juga dapat bervariasi di seluruh wilayah dan negara karena adanya perbedaan hasil panen dan teknik produksi<ref>{{Cite web|title=Document card {{!}} FAO {{!}} Food and Agriculture Organization of the United Nations|url=https://www.fao.org/documents/card/en/c/ca6122en|website=www.fao.org|access-date=2022-01-08}}</ref>.
 
== Penanganan ==
Baris 62 ⟶ 65:
 
=== Ekoenzim ===
''Garbage enzyme'' atau ''ecoenzyme'' atau dalam bahasa Indonesia disebut [[ekoenzim]] merupakan hasil dari proses fermentasi limbah organik dengan bantuan mikroorganisme selektif seperti jamur dan bakteri<ref>{{Cite journal|last=Neupane|first=Karuna|last2=Khadka|first2=Rama|date=2019-12-07|title=Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy|url=http://dx.doi.org/10.3126/tujm.v6i0.26594|journal=Tribhuvan University Journal of Microbiology|volume=6|pages=113–118|doi=10.3126/tujm.v6i0.26594|issn=2382-5499}}</ref>. Hasil fermentasi dari ekoenzim memiliki ciri khas yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Ekoenzim dibuat dengan cara memfermentasikan limbah organik dengan gula merah dan air<ref>{{Cite journal|last=Rifki|first=Maulana|last2=Mia|first2=Siti Khumaeroh|date=2021|title=Pelatihan Pembuatan Ekoenzim di tengah Masa Pandemi Covid-19|url=|journal=Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung|volume=I|issue=XXXVI}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nazim|first=Fazna|date=2013-12-30|title=Treatment of Synthetic Greywater Using 5% and 10% Garbage Enzyme Solution|url=http://journal.bonfring.org/abstract.php?id=3&archiveid=377|journal=Bonfring International Journal of Industrial Engineering and Management Science|volume=3|issue=4|pages=111–117|doi=10.9756/BIJIEMS.4733}}</ref>.
 
Manfaat ekoenzim dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu untuk agrikultur (pupuk organik cair, pestisida sayur), kesehatan (desinfektan, cairan pembersih), dan kebutuhan rumah tangga (pengganti sabun mandi, pembersih lantai, dan obat kumur)<ref name=":2">{{Cite journal|last=Hasanah|first=Yaya|date=2021-01-09|title=Eco enzyme and its benefits for organic rice production and disinfectant|url=https://talenta.usu.ac.id/jst/article/view/4519|journal=Journal of Saintech Transfer|volume=3|issue=2|pages=119–128|doi=10.32734/jst.v3i2.4519|issn=2621-4830}}</ref>.