Agama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
Baris 6:
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, mendefinisikan tentang apa yang merupakan [[kepatuhan]] atau keanggotaan, [[Tempat suci|tempat-tempat suci]], dan [[kitab suci]]. Praktik agama juga dapat mencakup [[ritual]], [[khotbah]], peringatan atau pemujaan terhadap tuhan, [[dewa]] atau [[dewi]], pengorbanan, [[festival]], [[pesta]], [[trans]], [[inisiasi]], [[cara penguburan]], [[pernikahan]], [[Semadi|meditasi]], [[Sembahyang|doa]], [[musik]], [[seni]], [[tari]], atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung [[mitologi]].<ref>[http://oxforddictionaries.com/definition/english/mythology Oxford Dictionaries] mythology, retrieved 9 September 2012</ref>
 
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan [[iman]], sistem kepercayaan, atau kadang-kadang mengatur tugas.<ref>{{cite book|last=Kant|first=Immanuel|title=Religion and Rational Theology|url=https://archive.org/details/religionrational00kant|year=2001|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521799980|page=[https://archive.org/details/religionrational00kant/page/n198 177]}}</ref> Namun, menurut ahli [[sosiologi]] [[Émile Durkheim]], agama berbeda dari [[keyakinan pribadi]] karena merupakan "sesuatu yang nyata sosial".<ref>Émile Durkheim|Durkheim, E. (1915) ''[[The Elementary Forms of the Religious Life]]''. London: George Allen & Unwin, p.10.</ref> Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia mengidentifikasi diri sebagai beragama, dan 36% [[tidak beragama]], termasuk 13% yang [[Ateisme|ateis]], dengan penurunan 9% pada keyakinan agama dari tahun 2005.<ref name="gia">{{cite web |url=http://www.wingia.com/web/files/richeditor/filemanager/Global_INDEX_of_Religiosity_and_Atheism_PR__6.pdf |title=Global Index of Religiosity and Atheism |publisher=WIN-Gallup International |date=27 July 2012 |accessdate=24 August 2012 |archive-date=2013-04-09 |archive-url=https://www.webcitation.org/6Fjvr4pTn?url=http://www.wingia.com/web/files/richeditor/filemanager/Global_INDEX_of_Religiosity_and_Atheism_PR__6.pdf |dead-url=yes }}</ref> Rata-rata, [[perempuan]] lebih religius daripada [[laki-laki]].<ref>[http://www.livescience.com/7689-women-religious-men.html Women More Religious Than Men] retrieved 14 July 2013</ref> Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti cara tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur [[sinkretisme]].<ref>Soul Searching:The Religious and Spiritual Lives of American Teenagers - Page 77, Christian Smith, Melina Lundquist Denton - 2005</ref><ref>Christ in Japanese Culture: Theological Themes in Shusaku Endo's Literary Works, Emi Mase-Hasegawa - 2008</ref><ref>[http://www.christianpost.com/news/new-poll-reveals-how-churchgoers-mix-eastern-new-age-beliefs-42215/ New poll reveals how churchgoers mix eastern new age beliefs] retrieved 26 July 2013</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 120:
|-
| [[Buddhisme]]
| {{sort|e|450 juta - 1 miliar}}<ref name="ciawf">"[https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/xx.html World] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100105171656/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/xx.html |date=2010-01-05 }}". ''[[CIA World Factbook]]'', 2010</ref><ref>Fischer-Schreiber, Ingrid, et al. ''The Encyclopedia of Eastern Philosophy & Religion: Buddhism, Hinduism, Taoism, Zen''. Shambhala: Boston (English: pub. 1994; orig. German: 1986); pg. 50.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.bbc.com/vietnamese/forum/story/2008/03/080323_tibet_analysis.shtml|title=BBCVietnamese.com|website=www.bbc.com}}</ref>
|
|-
Baris 144:
|-
| [[Baha'i]]
| {{sort|k|7,6 - 7,9 juta}}<ref name="ARDA05">{{cite web | title = World Religions (2005) | work = QuickLists > The World > Religions | publisher = The [[Association of Religion Data Archives]] | year = 2005 | url = http://www.thearda.com/QuickLists/QuickList_125.asp | format = | doi = | accessdate = 2009-07-04 | archive-date = 2018-12-25 | archive-url = https://web.archive.org/web/20181225045350/http://www.thearda.com/QuickLists/QuickList_125.asp%20 | dead-url = yes }}</ref><ref>{{cite web | title = World: People: Religions | work = [[CIA World Factbook]] | publisher = [[Central Intelligence Agency]] | year = 2007 | url = https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/xx.html#people | format = | doi = | ISSN = 1553-8133 | accessdate = 2009-09-06 | archive-date = 2010-01-05 | archive-url = https://web.archive.org/web/20100105171656/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/xx.html#people | dead-url = yes }}</ref>
|
|-
| [[Shinto]]
| {{sort|l|27 - 65 juta}}
| banyak orang Jepang yang memeluk agama Shinto dan Buddha sekaligus<ref>{{Cite web|url=http://www.bunka.go.jp/english/pdf/chapter_11.pdf|title=Japanese government|access-date=2012-01-21|archive-date=2009-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20090325031920/http://www.bunka.go.jp/english/pdf/chapter_11.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|-
| [[Cao Dai]]
Baris 330:
Byron Bland menegaskan bahwa salah satu alasan yang paling menonjol untuk "kebangkitan sekuler dalam pemikiran Barat" adalah reaksi terhadap kekerasan agama dari abad 16 dan 17. Dia menegaskan bahwa " sekuler adalah cara hidup dengan perbedaan agama yang telah menghasilkan begitu banyak horor. Dalam sekularitas, entitas politik memiliki surat perintah untuk membuat keputusan independen dari kebutuhan untuk menegakkan versi tertentu ortodoksi agama. Memang, mereka mungkin bertentangan dengan keyakinan tertentu yang dipegang teguh jika dibuat untuk kepentingan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, salah satu tujuan penting dari sekuler adalah untuk membatasi kekerasan."<ref>{{cite web |first=Byron |last=Bland |title=Evil Enemies: The Convergence of Religion and Politics |url=http://www.law.stanford.edu/program/centers/scicn/papers/religion_and_political_violence.pdf |date=May 2003 |page=4 |access-date=2014-02-25 |archive-date=2010-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101202011617/http://www.law.stanford.edu/program/centers/scicn/papers/religion_and_political_violence.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
[[Richard Dawkins]] telah menyatakan bahwa kekejaman Stalin dipengaruhi bukan oleh atheisme tetapi dengan dogmatis [[Marxisme]],<ref name='God_Delusion7'>{{Cite book|last = Dawkins|first = Richard|authorlink = Richard Dawkins|coauthors =|title = The God Delusion|publisher = Houghton Mifflin|date = 2006-09-18|location = Ch. 7|url = http://en.wiki-indonesia.club/wiki/The_God_Delusion|doi =|id =|isbn = 978-0-618-68000-9|ref=harv}}</ref> dan menyimpulkan bahwa sementara Stalin dan Mao kebetulan adalah ateis, mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan mereka dalam nama ateisme.<ref>Interview with Richard Dawkins conducted by Stephen Sackur for BBC News 24’s HardTalk programme, July 24th 2007. [http://richarddawkins.net/article,1454,Richard-Dawkins-on-Hardtalk,BBC-Richard-Dawkins] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080229021803/http://richarddawkins.net/article%2C1454%2CRichard-Dawkins-on-Hardtalk%2CBBC-Richard-Dawkins |date=2008-02-29 }}</ref> Pada kesempatan lain, Dawkins telah membalas argumen bahwa [[Adolf Hitler]] dan [[Josef Stalin]] yang antireligius dengan respon bahwa Hitler dan Stalin juga sama tumbuh kumis, dalam upaya untuk menunjukkan argumen yang menyesatkan.<ref>{{Cite web|url=http://richarddawkins.net/articles/915|title=The Video: Bill O'Reilly Interviews Richard Dawkins}}</ref> Sebaliknya, Dawkins berpendapat dalam ''[[The God Delusion]]'' bahwa "Yang penting bukanlah apakah Hitler dan Stalin adalah ateis, namun apakah ateisme secara sistematis memengaruhi orang untuk melakukan hal-hal buruk. Tidak ada bukti terkecil tentang hal itu." Dawkins menambahkan bahwa Hitler sebenarnya, berulang kali menegaskan keyakinan yang kuat dalam agama Kristen,<ref name="Speeches">Baynes, Norman H., ed. (1969). ''The Speeches of Adolf Hitler: April 1922-August 1939''. New York: Howard Fertig. pp. 19-20, 37, 240, 370, 371, 375, 378, 382, 383, 385-388, 390-392, 398-399, 402, 405-407, 410, 1018, 1544, 1594.</ref> tetapi kekejaman nya tidak lebih disebabkan teisme ketimbang Stalin atau Mao adalah untuk ateisme mereka. Dalam semua tiga kasus ini, menurutnya, tingkat pelaku 'religiusitas adalah insidental.<ref>{{Harvnb|Dawkins|2006|page=309}}</ref> D'Souza menjawab bahwa seorang individu tidak perlu secara eksplisit memanggil ateisme dalam melakukan kekejaman jika sudah tersirat dalam pandangannya, seperti halnya dalam Marxisme.<ref name="D'Souza 2">[http://catholiceducation.org/articles/apologetics/ap0214.htm Answering Atheist’s Arguments] Dinesh D'Souza</ref>
 
=== Sains ===