Abdul Latief (pengusaha): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
'''Abdul Latief''' ({{lahirmati|[[Banda Aceh]], [[Aceh]]|27|4|1940}}) adalah salah satu [[pengusaha]] Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai menteri pada era pemerintahan [[Presiden]] [[Soeharto]].
 
== LatarRiwayat belakangHidup ==
=== Latar belakang ===
Abdul Latief merupakan putra dari pasangan [[perantau Minang]] Mohammad Latief dan Sitti Rahmah yang berasal dari [[Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang|Pasa Gadang]], [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatra Barat]].<ref>Bustami Narda, Rahasia Bisnis Orang Padang, Debe Mustika, 2011</ref> Pada tahun 1920, ayahnya pergi merantau ke Banda Aceh, dan kemudian ia lahir disana. Disamping berdagang, ayahnya juga aktif dalam organisasi keagamaan [[Muhammadiyah]]. Pada saat berusia empat tahun, ayahnya meninggal dunia, dan kemudian ia diasuh oleh ibunya.
 
=== Bisnis ===
Latief merupakan lulusan Fakultas Ekonomi [[Universitas Krisnadwipayana]], [[Jakarta]]. Semasa kuliah ia telah bekerja di Toserba Sarinah. DisiniDi sana, ia dipercaya untuk mempelajari manajemen toko serba ada Seibu, [[Jepang]]. Sepulangnya dari [[Tokyo]] ia hendak mengembangkan konsep pemasaran yang dipelajarinya ke dalam konsep pemasaran "Sarinah". Namun atasannya tidak berkenan dengan konsep yang ia tawarkan itu.
 
Keluar dari Toserba Sarinah, Latief memberanikan diri untuk menjadi pengusaha dengan mengembangkan toserbanya sendiri. Untuk itu, langkah pertama yang ia lakukan adalah membeli sebuah toko kecil di [[Grogol Petamburan, Jakarta Barat|Grogol, Jakarta]]. Pada tahun 1974, Latief mendirikan PT Indonesia Product Centre Sarinah Jaya. Perusahaan ini mengelola swalayan yang memasarkan produk-produk industri kecil. Setahun kemudian, ia membuka cabang di [[Singapura]]. Pada tahun 1981, Latief memodernisasi swalayannya dengan membangun Pasaraya departement store. Pada tahun 2001 ia merambah bisnis media dengan mendirikan jaringan televisi [[tvOne|Lativi]]. Kini Abdul Latief masuk ke dalam jajaran konglomerat Indonesia yang cukup sukses. Di bawah bendera ALatief Corporation, ia mengelola bisnis periklanan, agrobisnis, hotel, asuransi, properti, konstruksi, eceran, dan media massa. Kini kegiatan bisnisnya banyak ditangani oleh putra-putrinya, [[Medina Latief Harjani]] dan [[Dipo Latief|Ahmad Dipo Ditiro]].<ref>swa.co.id [http://swa.co.id/corporate/akankan-pamor-pasaraya-kembali-moncer Akankan Pamor Pasaraya Kembali Moncer?]</ref>
Baris 48 ⟶ 49:
== Organisasi dan politik ==
 
Abdul Latief merupakan salah seorang pendiri [[HIPMI]] dan merupakan ketua umum pertama dari organisasi pengusaha muda tersebut. Prestasinya dalam bidang perdagangan, menyebabkan ia ditarik ke dalam kabinet pemerintahan [[Soeharto]]. Dia pernah menduduki posisi [[Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia|Menteri Tenaga Kerja]] (1993 - 1998) dan [[Daftar Menteri Pariwisata Indonesia|Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya]] (1998). Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari [[Kabinet Pembangunan VII]] yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto.<ref>Femi Adi Soempeno, Mereka Mengkhianati Saya: Sikap Anak-anak Emas Soeharto di Penghujung Orde Baru, Galangpress, 2008</ref>
 
Dia pernah menduduki posisi [[Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia|Menteri Tenaga Kerja]] (1993 - 1998) dan [[Daftar Menteri Pariwisata Indonesia|Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya]] (1998). Sebelumnya, Ia adalah Anggota DPR/MPR untuk periode 1997-2002 mewakili [[Partai Golongan Karya]] untuk [[Sumatra Barat]].<ref>{{Cite book|last=Rakyat|first=Indonesia Dewan Perwakilan|date=1997|url=https://books.google.co.id/books?id=dgAzhXe97YsC&pg=PA46&lpg=PA46&dq=Indra+Kesuma+Budenani&source=bl&ots=8bHSLXj8fL&sig=ACfU3U0xa7jZdAH8OvlpxZQlRGhAKTiKMQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjgtZDvhqX1AhWySmwGHUuyDIcQ6AF6BAgUEAM#v=onepage&q=Indra%20Kesuma%20Budenani&f=false|title=Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat masa bakti tahun 1997-2002|publisher=Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers & Grafika, Departemen Penerangan RI|language=id}}</ref> Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari [[Kabinet Pembangunan VII]] yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto.<ref>Femi Adi Soempeno, Mereka Mengkhianati Saya: Sikap Anak-anak Emas Soeharto di Penghujung Orde Baru, Galangpress, 2008</ref>
 
== Referensi ==
Baris 65 ⟶ 68:
{{DEFAULTSORT:Latief, Abdul}}
{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Saudagar Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:TokohSaudagar dari Banda AcehMinangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Krisnadwipayana]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]
[[Kategori:SaudagarPolitikus MinangkabauIndonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]