Modul surya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan teks dan referensi |
Menambahkan teks dan referensi |
||
Baris 1:
'''Modul surya''' adalah kumpulan [[sel surya]] yang disusun menjadi satu [[rangkaian listrik]]. Susunan sel surya di dalam modul surya dapat berbentuk rangkaian seri maupun rangkaian paralel.<ref>{{Cite book|last=Mugisidi|first=Dan|date=2020|url=http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1418/1/200809%20solar%20energy%20final-1.pdf|title=Solar Energy|location=Depok|publisher=EduCenter Indonesia|isbn=978-602-52823-2-4|editor-last=Heriyani|editor-first=Oktarina|pages=89|url-status=live}}</ref> Modul surya merupakan bagian dari [[teknologi]] [[fotovoltaik]].<ref>{{Cite book|last=Safitri, dkk.|date=2019|url=https://www.researchgate.net/profile/Nelly-Safitri/publication/341909134_BUKU_TEKNOLOGI_PHOTOVOLTAIC/links/5ed8ec27458515294531484a/BUKU-TEKNOLOGI-PHOTOVOLTAIC.pdf|title=Buku Teknologi Photovoltaic|location=Banda Aceh|publisher=Yayasan Puga Aceh Riset|isbn=978-623-91323-0-9|editor-last=Putri|editor-first=Kiki Yolanda|pages=2|url-status=live}}</ref> Tujuan pembuatan modul surya ialah untuk memperoleh [[daya listrik]] dan [[tegangan listrik]] dengan nilai tertentu. Modul surya umumnya bekerja pada nilai tegangan listrik yaitu 12 [[Volt]] atau 24 Volt. Pada tiap [[panel surya]], daya listrik yang dihasilkan oleh modul surya berkisar antara 10–300 [[Watt]].
== Produksi ==▼
Proses produksi modul surya dilakukan di industri tenaga surya dengan menggunakan teknologi canggih yang menyediakan [[rantai pasok]] berkelanjutan. Jenis teknologi yang digunakan meliputi [[ponsel cerdas]], [[Internet untuk Segala]], dan [[teknik otomasi]]. Penggunaan teknologi tersebut memberikan penambahan nilai pada produk dan pengurangan limbah hasi [[manufaktur]].<ref>{{Cite journal|last=Budiman|first=Antonny Fayen|date=2019|title=Pemanfaatan Energi Surya Indonesia yang Berlimpah dengan Menggunakan Teknologi Solar Panel oleh Masyarakat|url=https://www.pertamina.com/Media/File/BULETIN-PERTAMINA-ENERGY-INSTITUTE-EDISI-01.pdf|journal=Buletin Pertamina Energy Institute|edition=1}}</ref> ▼
== Konstruksi ==
Satu modul surya umumnya memiliki sebanyak 28–32 sel surya. Susunan sel surya ini membentuk rangkaian seri. Tegangan listrik yang dihasilkan merupakan tegangan listrik dengan jenis [[arus searah]]. Nilai tegangan listrik yang menjadi standar pada satu modul surya adalah 12 Volt pada kondisi penyinaran standar. Kondisi standar ini ditentukan oleh nilai [[massa udara]], yaitu 1,5.<ref>{{Cite book|last=Meliala, S., Saifuddin, dan Rosdiana|date=2018|url=https://repository.unimal.ac.id/6470/1/Buku-Saifuddin-SelamatMeliala-2018.pdf|title=Pengeringan Ikan Teri dengan Panel Surya dan Mikrokontroler|location=Lhokseumawe|publisher=Unimal Press|isbn=978-602-464-054-5|pages=95|url-status=live}}</ref> Pada pembangkit listrik tenaga surya, modul surya disusun menjadi rangkaian gabungan antara seri dan paralel. Pembuatan rangkaian gabungan ini bertujuan untuk mengatur daya listrik dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh modul surya, sehingga sesuai dengan kebutuhan [[pencatu daya]] dan tegangan kerja pada beban listrik.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=16}}
Nilai arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan beban listrik dapat diatur melalui hubungan rangkaian paralel. Masing-masing kutub yang memiliki sifat yang sama dihubungkan satu sama lain, sehingga arus listrik yang lebih besar dapat diperoleh.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=16}} Sedangkan nilai tegangan listrik yang sesuai dengan kebutuhan dapat diperoleh melalui hubungan rangkaian seri. Kutub positif dan kutub negatif dihubungkan pada beban listrik. Kondisi ini menghasilkan nilai arus listrik yang sama pada tiap beban listrik, tetapi nilai tegangan listrik terbagi di antara beban-beban listrik yang terpasang.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=17}} Sementara itu, sistem [[pembangkit listrik tenaga surya]] umumnya menggunakan rangkaian seri-paralel sehingga nilai tegangan listrik dan nilai arus listrik dapat ditetapkan secara bersama-sama.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=18}}
▲== Produksi ==
▲Proses produksi modul surya dilakukan di industri tenaga surya dengan menggunakan teknologi canggih yang menyediakan [[rantai pasok]] berkelanjutan. Jenis teknologi yang digunakan meliputi [[ponsel cerdas]], [[Internet untuk Segala]], dan [[teknik otomasi]]. Penggunaan teknologi tersebut memberikan penambahan nilai pada produk dan pengurangan limbah hasi [[manufaktur]].<ref>{{Cite journal|last=Budiman|first=Antonny Fayen|date=2019|title=Pemanfaatan Energi Surya Indonesia yang Berlimpah dengan Menggunakan Teknologi Solar Panel oleh Masyarakat|url=https://www.pertamina.com/Media/File/BULETIN-PERTAMINA-ENERGY-INSTITUTE-EDISI-01.pdf|journal=Buletin Pertamina Energy Institute|edition=1}}</ref>
== Kinerja ==
Modul surya memiliki kinerja yang dapat digambarkan melalui [[kurva]] arus listrik terhadap tegangan listrik. Nilai arus listrik maksimum diperoleh ketika hambatan listrik ditiadakan dan rangkaian listrik dalam kondisi hubung singkat. Pada kondisi ini, kutub negatif dan kutub positif saling bertemu secara langsung sehingga arus listrik merupakan arus hubung singkat. Nilai tegangan listrik pada kondisi ini sama dengan nol.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=13-14}} Sedangkan nilai tegangan maksimum diperoleh ketika rangkaian listrik dalam keadaan terbuka. Pada kondisi ini, nilai hambatan listrik sangat besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir sama sekali. Kondisi ini menghasilkan tegangan listrik terbuka dengan nilai arus listrik sama dengan nol.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=14}}
Arus listrik pada modul surya dinyatakan dalam satuan [[Ampere]], sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam satuan [[Volt]]. Pengalian nilai dari kedua satuan ini kemudian menghasilkan nilai daya listrik dari daya listrik pada modul surya. Satuan daya listrik yang digunakan ialah Watt. Daya listrik yang dihasilkan pada kondisi arus hubung singkat sama dengan nol, karena nilai tegangan listrik juga sama dengan nol. Pada kondisi yang sama, kondisi tegangan listrik terbuka juga menghasilkan daya listrik yang sama dengan nol karena nilai arus listrik sama dengan nol.{{Sfn|Sudradjat|2007|p=14}}
Pembuatan gambar kurva arus listrik terhadap tegangan listrik pada modul surya ditentukan oleh kondisi intensitas cahaya dan suhu modul surya. Kedua faktor ini menjadi penentu bagi daya listrik yang dihasilkan oleh modul surya. Semakin besar intensitas cahaya yang mengenai modul surya, maka daya listrik yang dihasilkan semakin besar pula. Kondisi ini merupakan hasil dari perbandingan lurus antara intensitas cahaya dengan arus listrik. Sebaliknya, suhu modul surya memiliki perbandingan yang terbalik dengan tegangan listrik. Peningkatan suhu pada modul surya berarti pengurangan nilai tegangan listrik sekaligus pengurangan nilai daya listrik yang dihasilkan oleh modul surya. Kurva arus listrik terhadap tegangan listrik ppada modul surya menggunaka standar intensitas cahaya sebesar 1000 W/m<sup>2</sup> dengan suhu standar yaitu 25 <sup>o</sup>[[Celsius]].{{Sfn|Sudradjat|2007|p=15}}
== Efisiensi ==
Baris 21 ⟶ 30:
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
<references />
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Sudradjat|first=Adjat|date=2007|url=https://digilib.bppt.go.id/sampul/unregistered_02.pdf|title=Sistem-Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Disain, Sistem, Cara Kerja, Pengoperasian dan Perawatan|location=Jakarta|publisher=BPPT Press|isbn=978-979-3733-11-1|ref={{sfnref|Sudradjat|2007}}|url-status=live}}
[[Kategori:Fotovoltaik]]
|