Vitamin D: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 114:
Orang-orang yang mengalami intoleransi, alergi, atau tidak mengkonsumsi telur, susu, dan ikan karena.<ref name=":3" />
== Vitamin D dan kesehatan ==
Baris 127 ⟶ 125:
Pada tahun 2013, Milaneschi dan kawan-kawan dari Departemen Psikiatri di Belanda mengadakan penelitian dengan 2981 pasien yang merupakan bagian dari Netherlands Study of Depression and Anxiety (NESDA). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin D serum penderita dengan depresi, penderita depresi dengan remisi, dan kontrol normal. Hasil yang didapatkan adalah persentase kadar vitamin D serum penderita depresi dan depresi dengan remisi lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka menggarisbawahi bahwa depresi merupakan penyakit yang bersifat heterogen dan defisiensi vitamin D kemungkinan hanya relevan dengan kelompok penderita yang spesifik. Namun, mereka mendukung pemberian suplemen vitamin D, perubahan pola makan, dan lebih banyak paparan sinar matahari sebagai salah satu bentuk pengobatan yang lebih efisien dari segi pembiayaan untuk mencegah depresi.<ref>{{Cite journal|last=Milaneschi|first=Y.|last2=Hoogendijk|first2=W.|last3=Lips|first3=P.|last4=Heijboer|first4=A. C.|last5=Schoevers|first5=R.|last6=van Hemert|first6=A. M.|last7=Beekman|first7=A. T. F.|last8=Smit|first8=J. H.|last9=Penninx|first9=B. W. J. H.|date=April 2014|title=The association between low vitamin D and depressive disorders|url=https://www.nature.com/articles/mp201336|journal=Molecular Psychiatry|language=en|volume=19|issue=4|pages=444–451|doi=10.1038/mp.2013.36|issn=1476-5578}}</ref>
Penelitian di tahun 2013 yang dilakukan oleh Rebecca Anglin dan kawan-kawan dari Departemen Psikiatri Universitas McMaster Kanada, dengan menggunakan 31,424 responden menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan kondisi depresi.<ref>{{Cite journal|last=Anglin|first=Rebecca E. S.|last2=Samaan|first2=Zainab|last3=Walter|first3=Stephen D.|last4=McDonald|first4=Sarah D.|date=Februari 2013|title=Vitamin D deficiency and depression in adults: systematic review and meta-analysis|url=https://www.cambridge.org/core/journals/the-british-journal-of-psychiatry/article/vitamin-d-deficiency-and-depression-in-adults-systematic-review-and-metaanalysis/F4E7DFBE5A7B99C9E6430AF472286860|journal=The British Journal of Psychiatry|language=en|volume=202|issue=2|pages=100–107|doi=10.1192/bjp.bp.111.106666|issn=0007-1250}}</ref>
Hasil berbeda didapatkan oleh penelitian yang dilakukan Olivia Okereke, Charles Reynold, dan kawan-kawan pada tahun 2020. Dengan menggunakan 18.535 responden berusia di atas 50 tahun, pemberian suplemen vitamin D3 dan plasebo tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap insiden atau rekurensi [[Depresi (psikologi)|depresi]] atau gejala yang secara klinis berhubungan dengan depresi selama 5 tahun periode penelitian.<ref>{{Cite journal|last=Okereke|first=Olivia I.|last2=Reynolds|first2=Charles F., III|last3=Mischoulon|first3=David|last4=Chang|first4=Grace|last5=Vyas|first5=Chirag M.|last6=Cook|first6=Nancy R.|last7=Weinberg|first7=Alison|last8=Bubes|first8=Vadim|last9=Copeland|first9=Trisha|date=4 Agustus 2020|title=Effect of Long-term Vitamin D3 Supplementation vs Placebo on Risk of Depression or Clinically Relevant Depressive Symptoms and on Change in Mood Scores: A Randomized Clinical Trial|url=https://doi.org/10.1001/jama.2020.10224|journal=JAMA|volume=324|issue=5|pages=471–480|doi=10.1001/jama.2020.10224|issn=0098-7484}}</ref>
Talitha Salsabila dan kawan-kawan dari [[Universitas Diponegoro]] [[Kota Semarang|Semarang]], mengumpulkan jurnal-jurnal dari PubMed dan Science Direct yang membahas tentang vitamin D dalam hubungannya dengan depresi yang terpublikasi antara tahun 2015-2020. Dari 15 jurnal yang memenuhi kriteria, terdapat 11 jurnal yang mengidentifikasi hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan kejadian depresi.<ref>{{Cite journal|last=Salsabila|first=Talitha|last2=Samsuria|first2=Indranila Kustarini|last3=Retnoningrum|first3=Dwi|last4=Saraswati|first4=Indah|date=3 September 2021|title=Vitamin D Deficiency Linked To Depression (Systematic Review: Meta Synthesis)|url=https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/30058|journal=DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO)|language=en|volume=10|issue=5|pages=378–384|issn=2540-8844}}</ref>
== Pranala luar ==
|