Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
Baris 231:
Taklimat Yesus mengenai doa dalam [[Khotbah di Bukit]] menunjukkan kurangnya minat terhadap aspek-aspek lahiriah dari doa. Kepedulian terhadap teknik-teknik berdoa dikutuk sebagai perbuatan 'syirik', sementara sikap percaya secara bersahaja pada kerahiman Allah sebagai pribadi yang kebapakan justru digiatkan ({{Alkitab|Matius 6:5–15}}). Dalam berbagai ayat Perjanjian Baru, kebebasan untuk mendekat pada Allah ini juga ditonjolkan ({{Alkitab|Filipi 4:6}}, {{Alkitab|Yakobus 5:13–19}}). Sikap percaya diri semacam ini harus dipahami dalam lingkup keyakinan Kristen akan adanya hubungan istimewa antara orang percaya dan Kristus melalui Roh Kudus yang bersemayam di dalam dirinya.<ref name="NBDprayer">{{cite encyclopedia |editor=Alexander, T. D. |editor2=Rosner, B. S |year=2001 |title =Prayer |encyclopedia= New Dictionary of Biblical Theology|publisher= Intervarsity Press |location=Downers Grove, IL |id= }}</ref>
 
Dalam tradisi-tradisi agama Kristen pada masa-masa selanjutnya, gerak-gerik tubuh tertentu ditonjolkan, termasuk gerak-gerik tubuh khas Abad Pertengahan seperti [[berlutut]] atau membuat [[tanda salib]]. Berlutut, bersoja, dan [[sujud|bersujud]] (lihat pula [[poklon]]) sering kali dipraktikkan oleh denominasi-denominasi Kristen yang lebih tradisional. Umat Kristen di Dunia Barat acap kali berdoa sambil merapatkan kedua telapak tangan dengan ujung-ujung jari mengarah ke depan seperti dalam [[upacara komendasi]] feodal (upacara akad junjungan-kawulabaiat). Adakalanya digunakan pula sikap berdoa [[orans]] yang jauh lebih tua umurnya, yakni mengangkat kedua belah tangan dengan telapan tangan menghadap ke depan, ujung-ujung jari mengarah ke atas, dan kedua siku tertekuk.
 
''Doa syafaat'' adalah berdoa demi kepentingan orang lain. Ada banyak riwayat tentang doa syafaat dalam Alkitab, antara lain doa syafaat [[Petrus|Rasul Petrus]] demi kesembuhan orang-orang sakit ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 9:40}}) dan doa syafaat [[nabi|nabi-nabi]] dalam Perjanjian Lama demi kepentingan orang lain ({{Alkitab|1 Raja-Raja 17:19–22}}). Dalam [[Surat Yakobus]], doa syafaat orang-orang percaya biasa tidak dibedakan dari doa syafaat [[Elia]], nabi besar Perjanjian Lama ({{Alkitab|Yakobus 5:16–18}}). Menurut agama Kristen, makbul tidaknya doa bergantung pada kuasa Allah, bukan pada status si pendoa.<ref name="NBDprayer"/>