ID Food: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan diksi
Penambahan info
Baris 49:
}}
 
'''PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''RNI''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pangan]], [[alat kesehatan]], [[perdagangan]], dan [[distribusi]].<ref name="PNRI">{{cite web |url = http://www.indonesia.go.id/en/state-owned-enterprises/pt-rajawali-nusantara-indonesia |title = PT Rajawali Nusantara Indonesia |website = Portal Nasional Republik Indonesia |accessdate = 2 Desember 2013}}</ref> RNI didirikan pada tahun 1964 sebagai kelanjutan dari [[nasionalisasi]] terhadap aset-aset milik [[konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] ''[[Oei Tiong Ham Concern]]'' (OTHC) yang didirikanada olehdi "RajaIndonesia. Gula"Pada tahun 2022, [[Oeipemerintah Tiongresmi Ham]].menunjuk RNIperusahaan bertindakini sebagai [[perusahaanPerusahaan induk|induk]] untukholding belasanBUMN anakyang usahanyabergerak yangdi secarabidang langsungpangan, melakukandan kegiatanperusahaan usahainipun meluncurkan '''ID FOOD''' sebagai identitas dari holding.<ref name="pangan">{{Cite web|url=https://m.antaranews.com/berita/2638369/pemerintah-resmi-luncurkan-bumn-pangan-merek-dagang-id-food|title=Pemerintah resmi luncurkan BUMN Pangan merek dagang ID FOOD|publisher=LKBN Antara|language=id|first=Sugiharto|last=Purnama|date=12 Januari 2022|access-date=13 Januari 2022}}</ref>
 
== Sejarah ==
{{For|sejarah perusahaan ini sebelum tahun 19611964|Oei Tiong Ham Concern}}
=== 19611964 - 2003 ===
Pada akhir dekade 1980-an hingga 1990-an, RNI melakukan penggabungan sejumlah anak usahanya. Pada tahun 1986, PT Bandareksa Rajawali (pengelola pergudangan), PT Apotik Bima (pengelola apotik), dan PT Mutiara Rajawali (pengelola [[lahan yasan]]) digabung ke dalam PT Rajawali Nusindo, sementara PT Perkebunan Karet Cimayak dan PT Perkebunan Karet Cileles digabung untuk kemudian dijual pada tahun 1987. Dana hasil penjualan kedua perkebunan karet tersebut kemudian digunakan untuk mendirikan PT Rajawali Gloves Corporation yang bergerak di bidang produksi sarung tangan golf pada tahun 1991, bersama investor asal [[Amerika Serikat]] sebagai penyedia pasar dan investor asal [[Korea Selatan]] sebagai penyedia teknologi. PT Rajawali Gloves Corporation saat ini dalam proses [[likuidasi]], karena kekurangan modal. Pada tahun 1991 juga, PT Industrial Management Company (IMACO) digabung ke dalam perusahaan ini. IMACO sebelumnya diberi tanggung jawab untuk mengelola PT Pabrik Gula Krebet Baru, PT Pabrik Gula Rejo Agung Baru, PT [[Madu Baru]], PT Phapros, serta Pabrik Batu dan Semen Tahan Api (PBSTA) “LOKA”.<ref name="imaco">{{Cite web|url=http://pgrajawali1.co.id/wp-content/uploads/2020/07/Annual-Report-PT-PG-Rajawali-I-2019_compressed.pdf|title=Laporan Tahunan 2019|publisher=PG Rajawali I|language=id|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 1996, PT Pabrik Gula Krebet Baru dan PT Pabrik Gula Rejo Agung Baru digabung untuk membentuk PT Pabrik Gula Rajawali I.
 
Baris 59:
 
=== 2004 - sekarang ===
Pada tanggal 7 Juli 2004, RNI memisahkan unit bisnis produksi [[kulit (produk hewan)|kulit]] dan karung plastik dari PT Rajawali Nusindo menjadi dua perusahaan tersendiri, masing-masing dengan nama PT Rajawali Tanjungsari dan PT Rajawali Citramass. Pada tanggal 5 November 2014, nama PT Rajawali Tanjungsari diubah menjadi PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring. Pada tahun 2017, Rajawali Tanjungsari Enjiniring berekspansi ke bisnis produksi karung plastik.<ref name="rte">{{Cite web|url=https://rajawalitanjungsari.com/index.php?sp|title=Sejarah Perusahaan|publisher= Rajawali Tanjungsari Enjiniring|language=id|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2010, RNI resmi membeli mayoritas saham PT Laras Astra Kartika yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit di [[Ogan Komering Ulu Timur]].<ref name="merger"/> Pada tahun 2013, RNI meluncurkan jaringan [[minimarket]] yang diberi nama [[Waroeng Rajawali]]. Minimarket tersebut menjual produk dari RNI, seperti gula, teh, dan daging sapi, serta produk dari BUMN-BUMN lain.<ref name="waroeng2">{{cite news|url = http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/16/rni-tambah-waroeng-rajawali-ke-25-di-pancoran|title = RNI Tambah Waroeng Rajawali ke-25 di Pancoran|first= Arif |last=Wicaksono|publisher=Tribunnews.com |date = 16 Agustus 2013}}</ref> Pada tahun 2014, dengan sistem [[waralaba]], Waroeng Rajawali menargetkan dapat membuka hingga 1.500 gerai di seluruh Indonesia.<ref name="waroeng3">{{cite news|url = http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/16/2014-waroeng-rajawali-bakal-jadi-waralaba|title = 2014, Waroeng Rajawali Bakal Jadi Waralaba|date = 16 Agustus 2013|first= Arif |last=Wicaksono|publisher = Tribunnews}}</ref> Pada tahun 2015, RNI resmi menghentikan pengembangan Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali, karena kesulitan bersaing dengan merek minimarket lain, seperti [[Indomaret]] dan [[Alfamart]].<ref name="rajawali">{{Cite web|url=https://money.kompas.com/read/2016/05/12/174500326/Kalah.Persaingan.RNI.Stop.Pengembangan.Rajawali.Mart|title=Kalah Persaingan, RNI Stop Pengembangan Rajawali Mart|first=Achmad|last=Fauzi|publisher=Kompas|website=kompas.com|language=id|access-date=31 Agustus 2021}}</ref> Pada tahun 2016, melalui PT Mitra Kerinci, RNI membangun pabrik teh hijau di [[Sangir, Solok Selatan]], [[Sumatera Barat]] dengan kapasitas pengolahan sebesar 60 ton pucuk basah per hari. Kedepannya RNI bertekad dapat memproduksi hingga 80 ton pucuk basah per hari.<ref name=Antara>{{citation |url=http://bisnis.tempo.co/read/news/2016/01/05/090733358/rajawali-nusantara-bangun-pabrik-teh-hijau-terbesar-se-asean |title=Rajawali Nusantara Bangun Pabrik Teh Hijau Terbesar se-ASEAN |date=5 Januari 2016 |publisher=TEMPO.CO}}</ref> Selama tahun 2015, Mitra Kerinci dapat memproduksi sebanyak 18.874 ton pucuk basah, dengan tingkat produktivitas mencapai 3,69 ton per hektar.<ref name=Antara/> Pada tanggal 27 Maret 2019, RNI resmi menjual mayoritas saham [[Phapros]] ke [[Kimia Farma]] dengan harga Rp 1,36 triliun, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk holding BUMN di bidang farmasi.<ref name="akuisisi">{{cite web|url=https://m.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019}}</ref> Pada tanggal 7 Januari 2022, pemerintah Indonesia resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN pangan, yang beranggotakan Sang Hyang Seri, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Garam, Berdikari, dan Perikanan Indonesia.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220107204753-92-744056/holding-bumn-pangan-terbentuk-rni-resmi-jadi-induk|title=Holding BUMN Pangan Terbentuk, RNI Resmi Jadi Induk|publisher=CNN Indonesia|date=7 Januari 2022|language=id|access-date=8 Januari 2022}}</ref> Lima hari kemudian, perusahaan ini meluncurkan "ID FOOD" sebagai identitas dari holding.<ref name="pangan"/>
 
== Bidang usaha ==