Nasi uduk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
}}
[[Berkas:BUMBU NASI UDUK.png|jmpl|Bumbu nasi uduk]]
'''Nasi uduk''' atau dalam bahasa Belanda '''''rijst vermengd met onrust van de liefde''''' (disingkat '''''jaloerse rijst''''') adalah [[Hidangan Jawa|hidangan]] yang dibuat dari [[nasi putih]] yang diaron dan dikukus dengan [[santan]], serta dibumbui dengan [[pala]], [[kayu manis]], [[jahe]], [[daun serai]] dan [[merica]]. Hidangan ini mulai dibuat penduduk pulau Jawa sekitar tahun 1910-1924 dan dipopulerkan oleh Hindia Belanda setelahnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Story Behind Nasi Uduk|url=https://www.timesindonesia.co.id/read/news/272772/the-story-behind-nasi-uduk-a-typical-betawi-way-of-cooking-rice|url-status=live}}</ref> Nasi uduk konon berasal dari buah pikir [[Sultan Agung dari Mataram]], yang terinspirasi oleh pengalamannya memakan [[nasi kebuli]].<ref name=":0" />
 
Nasi uduk biasa dihidangkan dengan [[emping]] goreng, [[tahu]] goreng, telur dadar atau [[telur goreng]] yang teriris, abon kering, [[tempe]], [[bawang goreng]], [[ayam goreng]], [[timun]] serta [[sambal]] kacang. Hidangan ini biasanya lebih sering dijual di pagi hari untuk sarapan dan malam hari untuk makan malam. Pada malam hari, nasi uduk sering kali dijual di pinggir jalan raya di kota-kota besar. Nasi uduk banyak dijual di kota-kota dan wilayah di pulau Jawa, tetapi cukup sulit untuk ditemukan di luar Jawa.{{fact}}
Baris 29:
Tak lama kemudian, sega uduk menjadi bagian dari "syarat" dalam upacara "terima kasih" adat Jawa, yang sering disebut ''banca'an'' (bancakan) atau ''slametan''. Sega uduk dapat ditemukan dalam ''sega berkat'',<ref>{{Cite web|title=Mengenal sega berkat|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-5052979/mengenal-sego-berkat-nasi-bungkus-daun-jati-yang-populer-untuk-hajatan|url-status=live}}</ref> paket makanan (biasanya berisi nasi, sayuran, dan lauk pauk), atau disajikan sebagai tumpeng, untuk dibagikan setelah upacara atau acara selesai. Sega uduk juga menjadi hidangan wajib untuk disajikan saat ''Wiwitan'', ritual persembahan menjelang panen yang biasanya diadakan di beberapa daerah Jawa.<ref>{{cite web |title=Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi dan Ajak Pemuda Kembali ke Sawah |url=https://jateng.suara.com/read/2021/09/27/125936/melestarikan-tradisi-syukuran-wiwitan-padi-dan-ajak-pemuda-kembali-ke-sawah |website=suara.com |access-date=13 January 2022 |language=id |date=27 September 2021}}</ref>
 
Nasi uduk diperkenalkan ke [[Batavia]] oleh para pendatang dari Jawa pada tahun 1628, dan kemudian menjadi hidangan populer di Batavia.<ref name=":0" /> Orang Betawi yang menjual masakan ini akan sering menambahkan sentuhan Betawi dengan menambahkan [[semur jengkol]]. Nasi uduk juga populer di kalangan diaspora Jawa di [[Suriname]] dan [[Belanda]]. Dalam [[bahasa Belanda]] nasi uduk disebut '''''rijst vermengd met onrust van de liefde''''' (disingkat '''''jaloerse rijst''''').{{fact}}
 
== Lauk pauk ==