Buntuna, Baolan, Tolitoli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ukuran luas wilayah dari BPN dan BPS Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Desa Buntuna yang mempunyai lahan pertanian yang subur dengan mata pencarian penduduk 70 % bergantung dari hasil pertanian, 15% Industri Batubata sedangkan sisanya 15 % adalah pedagang, dan usaha lain – lain. adapun Batas –batas desa Buntuna meliputi sbb :
·
·
·
·
== Sejarah Desa ==
Baris 16:
''Buntuna'' diambil dari Kata “ '''Buubuntu''' ” yang dalam Bahasa Daerah Asli ( Bahasa Tolitoli ) dapat diartikan sebagai “ ''dataran yang lebih tinggi dari kawasan disekitarnya'' “ . konon menurut cerita orang –orang tua dan sesepuh Desa Buntuna, pada saat Raja Tolitoli bernama Mohammad Syaiful Muluk Mujuddin Malatuang hendak dikebumikan, keadaan di Tolitoli pada umumnya sedang dalam masa musim penghujan dan hampir semua wilayah terdapat genangan air, sehingga dicarilah tempat yang tidak tergenangi air untuk mengebumikan Jasad Beliau, maka sampailah rombongan tersebut di Buntuna dan jasad beliau dikebumikan di Desa Buntuna.
Awalnya Buntuna masih merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Desa Tambun sekarang Kelurahan Tambun
pada tahun 2007 hingga saat ini Desa Buntuna telah dipimpin oleh beberapa Kepala Desa dan Pejabat sementara sebagai berikut :
Baris 41:
|}
'''a.
Berasal dari kata '''Mol<sub>r</sub>itaupan''' yang berarti '''bertemu''', hal ini diambil dari dua buah gunung yang bertemu atau berpapasan.
'''b.
Konon daerah ini ditumbuhi sejenis tanaman yang berbau harum yang sebagian pohonnya merampat ke air sungai sehingga air sungai tersebut menjadi harum, yang oleh masyarakat setempat dinamakan '''Ogo Moomut''' atau '''air harum.'''
'''c.
Kata Tamandayo berasal dari bahasa Tolitoli yang berarti Pegunungan atau bukit tertinggi, dimana di daerah ini terdapat sebuah gunung yang tinggi dari gunung-gunung yang ada disekitarnya.
'''d.
Leok Langgii berasal dari kata '''Leok''' yang artinya '''Teluk''' dan '''Langgii''' berarti kegiatan memcuci rambut dengan menggunakan hasil cukuran kelapa yang oleh orang-orang setempat dikenal dengan istilah '''Coho'''
'''e.
{{Tanpa kategori}}
|