Teknologi pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
Metode yang menggunakan pelarut kimia dimulai dengan mengukus biji kopi. Biji kopi ini kemudian dicuci dengan pelarut etil asetat untuk mengurangi kadar kafeinanya''.'' Setelah dicuci dengan larutan kimia tadi, kopi kemudian dikukus lagi dengan menggunakan air yang dipakai di awal proses agar kandungan minyak dapat diserap kembali.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
Karbon dioksida di bawah tekanan dan temperatur yang tinggi akan memiliki sifat sebagai gas dan cairan. Kondisi CO2 sebagai [[fluida superkritis]] ini digunakan sebagai pelarut biji kopi. Proses ini berlangsung di bawah suhu 200°F dan membutuhkan waktu 5-7 jam. Metode karbon dioksida ini tidak terlalu memengaruhi rasa kopi aslinya karena protein dan karbohodrat yang ada di dalam kopi tetap utuh.<ref name=":3" />[[Berkas<ref name=":Mesin3" pasteurisasi/><ref>{{Cite susujournal|last=De di KPBSMarco|first=Iolanda|last2=Riemma|first2=Stefano|last3=Iannone|first3=Raffaele|date=2017|editor-last=Pierucci|editor-first=Sauro|editor2-last=Klemeš|editor2-first=Jiří Pangalengan.jpegJaromír|jmpleditor3-last=Piazza|Mesineditor3-first=Laura|editor4-last=Bakalis|editor4-first=Serafim|title=Supercritical pasteurisasiCarbon susuDioxide diDecaffeination KPBSProcess: Pangalengan]]a Life Cycle Assesment Study|url=https://https://www.aidic.it/cet/17/57/284.pdf|journal=Chemical Engineering|volume=57|pages=1669-1704|doi=10.3303/CET1757284|isbn=9788895608488|issn=22839216}}</ref>
[[Berkas:Mesin pasteurisasi susu di KPBS Pangalengan.jpeg|jmpl|Mesin pasteurisasi susu di KPBS Pangalengan]]
 
=== Pengolahan dengan suhu tinggi ===