Andi Mustari Pide: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Andi Mustari Pide''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati|[[Soppeng]]|3|4|1947|[[Padang]]|13|8|2018}}) adalah ahli hukum dan akademisi yang menjadi pendiri dan Rektor [[Universitas Ekasakti]] di Padang, Sumatra Barat. Lahir sebagai keturunan bangsawan [[Bugis]] di [[Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]],<ref name=ttl>https://books.google.co.id/books?id=vduOAAAAMAAJ&q=H.+Andi+Mustari+Pide+,+Drs+,+SH+.+lahir+pada+tanggal+3+April+1947+di+Soppeng+,+Sulawesi+Selatan+.+Menyelesaikan+pendidikan+S1+pada+Fak+.+Ketatanegaraan+%26+Ketataniagaan+Universitas+17+Agustus+1945+,+Jakarta+,+1976+dan+Fak+.&dq=H.+Andi+Mustari+Pide+,+Drs+,+SH+.+lahir+pada+tanggal+3+April+1947+di+Soppeng+,+Sulawesi+Selatan+.+Menyelesaikan+pendidikan+S1+pada+Fak+.+Ketatanegaraan+%26+Ketataniagaan+Universitas+17+Agustus+1945+,+Jakarta+,+1976+dan+Fak+.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwig4_S_ybH1AhXT4HMBHTm4CL8Q6AF6BAgDEAM</ref> ia merantau dan merintis karier di [[Sumatra Barat]]. Bersama istrinya, ia mendirikan Universitas Ekasakti pada 1973.<ref>https://unespadang.ac.id/halaman/detail/19/sejarah</ref> Ia membantu sejumlah pelajar dari [[Bugis]] yang merantau menempuh pendidikan ke [[Minangkabau]].<ref>https://radiogamasi.com/2018/08/14/tokoh-bugis-prof-andi-mustari-pide-berpulang/</ref> Ia mendirikan [[Rumah adat Sao Mario]] di kampung halamannya pada akhir 1989 (sumber lain menyebutkan 1990, 1992 atau 1993).<ref>https://travelingyuk.com/rumah-adat-sao-mario-soppeng/105093/</ref><ref>https://makassar.tribunnews.com/2018/12/18/rumah-adat-sao-mario-soppeng-ditopang-119-tiang</ref><ref>https://rakyatku.com/read/114390/sao-mario-bukti-almarhum-prof-mustari-pide-tak-lupa-kampung-halaman/</ref> Melalui pernikahan keduanya dengan Erawati Toelis, ia menjadi menantu dari [[Toelis Soetan Sati]], sastrawan Indonesia.<ref>https://unespadang.ac.id/informasi/53/sang-dermawan-berhati-kapas</ref><ref name=silsilah>https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/b0d736144da0394bac040fa8e26830c1.html</ref>
 
Andi Mustari adalah putra dari Andi Hafied Mattoreang dan Andi Sitti Runiah.<ref name=silsilah/> Gelar Andi yang ada pada mereka menandakan bangsawan [[suku Bugis]]. Ia menamatkan pendidikan [[sarjana]] di Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan [[Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta]] pada 1976.<ref name=ttl/> Ia meraih gelar [[doktor]] dari [[Universitas Padjadjaran]] pada 1997.<ref>https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_dosen/MDlDMzEwOEQtNTcxRC00MkIyLThEQjgtQzlBQUVCNkE1Mjk3/97068900-D918-4FD6-A1B7-1DAE6287F908</ref>
 
Andi Mustari mendapatkan gelar Mangaraja Toungku Mulasontang Manopuk Siregar dari Raja Panasunan Bulung yang menjadi raja seluruh [[Siregar]] di [[Sipirok]], [[Sumatra Utara]]. Istrinya, Erawati Toelis juga mendapatkan marga [[Hutasuhut]] dan bergelar Nomura Parlaungan Hutasuhut. Walaupun sebagai [[semenda]] belum pernah bergabung menjadi ninik mamak Suku Sikumbang Kurai, pada 1993 ia mendapat gelar [[Datuk|Datuak]] Rajo Nan Sati dari kaum istrinya di [[Bukittinggi]]. Artinya ia satu suku dengan istrinya yang melanggar aturan [[matrilineal]] dalam adat [[suku Minangkabau]]. Pelanggaran aturan adat ini juga dilakukan mertuanya, Toelis Soetan Sati, yang mendapat hukuman [[dibuang sepanjang adat]] karena kawin sesuku. Ed Zoelverdi dari ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' menuliskan bahwa ia mengeluarkan biaya masing-masing Rp150 juta untuk penyelenggaraan pesta adat kedua gelar tersebut.<ref> https://books.google.co.id/books?id=A9rMDwAAQBAJ&pg=PA43</ref>
 
== Rujukan ==