Negara berdaulat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Baris 83:
 
=== Negara sebagai "abstrak kuasi" ===
Telah dikemukakan bahwa salah satu potensi alasan mengapa keberadaan negara telah menjadi kontroversi adalah karena negara tidak memiliki tempat dalam dualitas tradisional Platonis yang konkret maupun yang abstrak.<ref name="dl.dropboxusercontent.com">{{cite journal|last=Robinson|first=Edward H.|date=2014|title=A documentary theory of states and their existence as quasi-abstract entities|url=https://dl.dropboxusercontent.com/u/46395762/My%20Articles/Documentary%20Theory%20of%20States.pdf|journal=Geopolitics|volume=19|issue=3|pages=1–29|doi=10.1080/14650045.2014.913027|accessdate=16 September 2014|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303213829/https://dl.dropboxusercontent.com/u/46395762/My%20Articles/Documentary%20Theory%20of%20States.pdf|dead-url=yes}}</ref> Berdasarkan karakteristiknya, objek konkret adalah mereka yang memiliki posisi dalam ruang dan waktu yang menyatakan tidak memiliki (meskipun wilayah mereka memiliki posisi spasial, tapi negara-negara yang berbeda dari wilayah mereka), dan benda-benda abstrak memiliki posisi bukan dalam waktu maupun ruang yang tidak sesuai dengan karakteristiknegara seharusnya, karena negara-negara memiliki posisi temporal (mereka dapat dibuat pada waktu-waktu tertentu dan kemudian menjadi punah di masa depan). Juga, benda-benda abstrak berdasarkan karakteristiknya benar-benar nonkausal, yang juga bukan merupakan ciri khas dari negara-negara karena negara-negara dapat bertindak di dunia dan dapat menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu (meskipun hanya dengan tindakan yang diambil atas nama mereka melalui perwakilan).<ref>{{Cite journal|last=Robinson|first=Edward H.|date=2011|title=A theory of social agentivity and its integration into the descriptive ontology for linguistic and cognitive engineering|url=http://www.edwardheath.net/wp-content/uploads/2013/01/Social_Agentivity.pdf|journal=[[International Journal on Semantic Web and Information Systems]]|volume=7|issue=4|pages=62–86|doi=10.4018/jswis.2011100103|access-date=16 September 2014|archive-date=2017-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20170810075924/http://www.edwardheath.net/wp-content/uploads/2013/01/Social_Agentivity.pdf|dead-url=yes}}</ref> Oleh karena itu, telah ada pendapat bahwa negara-negara yang termasuk ke dalam kategori ketiga, abstrak kuasi yang baru-baru ini telah mulai mengumpulkan perhatian filosofis, terutama di daerah [[Documentality|dokumenter]], teori ontologi berusaha untuk memahami peran dari dokumen dalam memahami semua realitas sosial. Objek abstrak kuasi, seperti negara, dapat diwujudkan melalui tindakan dokumen dan juga dapat digunakan untuk menggerakkan mereka, seperti dengan mengikat mereka dengan perjanjian atau menyerahkan mereka sebagai hasil dari perang.
 
Para sarjana hubungan internasional dapat dipecah menjadi dua praktik berbeda, realis dan kaum pluralis, dari apa yang mereka percaya terhadap ontologi negara dari negara tersebut. Realis percaya bahwa dunia adalah satu-satunya negara dan hubungan antarnegara dan identitas negara didefinisikan sebelum hubungan internasional dengan negara-negara lain. Di sisi lain, kaum pluralis percaya bahwa negara bukan satu-satunya aktor dalam hubungan internasional dan interaksi antara negara dan negara bersaing melawan banyak aktor-aktor lain.<ref name="MariahSutt2">{{Cite journal|last=Ringmar|first=Erik|date=1996|title=On the Ontological Status of the State|journal=European Journal of International Relations|volume=10|issue=2}}</ref>