Senapan kopak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
Pengunaan arquebus dan senjata api lainnya terhenti di Jepang sampai akhir Shogun Tokugawa oleh dekrit Shogun. Pada pertempuran Nagashino 1575, Oda Nobonaga menempatkan tiga shaf ashigaru (tentara/ prajurit) di belakang pagar kayu dan bersiap untuk serangan lawannya. Metode tiga shaf memberi waktu bagi dua baris untuk mengisi sementara satu shaf menembak. Taktik demikian memberi hujan tembakan yang masif untuk mengimbangi akurasi yang buruk.
 
In terms of accuracy and rate of fire, the arquebus was extremely inferior to archery. However, it was a powerful and intimidating weapon, and it was easy to train with.
Mengenai akurasi dan kecepatan tembak arquebus sangat lemah jika dibandingkan panahan. Bagaimanapun suaranya yang kuat memberi keuntungan intimidasi selain arquebus mudah digunakan.