Jamaluddin Al-Afghani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Sayyid Dschamāl ad-Dīn al-Afghānī.jpg|thumb|225px|right|Jamāl-al-dīn Asadābādī.]]
'''Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn''' (1838 - 1897) <ref name="Britannica">Britannica Encyclopædia, Online Edition 2007 - [http://www.britannica.com/ebc/article-9368411 link]</ref>(Persia: سید محمد بن صفدر حسینی), umumnya dikenal sebagai '''Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani''', (Persia: سید جمال الدین الافغاني) atau '''Al-Jamal Asadābādī-Din''' (Persia: جمال الدین اسدآبادی), lahir di desa [[Asadābād]] dekat [[Hamadān]], [[Iran]] <ref name="Iranica">N.R. Keddie, ''"Afghāni, Jamāl al-dīn"'', [[Encyclopædia Iranica]], [http://www.iranica.com/newsite/articles/v1f5/v1f5a038.html Online Edition 2005-2007]</ref> terdapat sumber lain mengatakan bahwa Asadabadi sebenarnya lahir di [[Asadabad]], daerah provinsi [[Kunar]] di [[Afghanistan]],<ref>''From Reform to Revolution'', Louay Safi, Intellectual Discourse 1995, Vol. 3, No. 1 [http://lsinsight.org/articles/1998_Before/Reform.htm LINK]</ref><ref>Historia, ''Le vent de la révolte souffle au Caire'', [[Baudouin Eschapasse]], [http://www.historia.presse.fr/data/thematique/105/10502401.html LINK]</ref> merupakan aktivis politik, nasionalis Islam pernah bertempat tinggal di [[Afghanistan]], [[Indonesia]], [[Iran]], [[Mesir]], dan [[Kesultanan Ottoman]] pada abad ke-19. adalah salah satu pencetus Pan Islamisme, <ref>Ludwig W. Adamec, ''Historical Dictionary of Islam'' (Lanham, Md.: Scarecrow Press, 2001), p. 32</ref> <ref name=PROFILE>[https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/biography/Afghani.html Jamal al-Din al-Afghani] Jewish Virtual Library</ref> digambarkan sebagai pribadi yang "lebih memperjuangkan kaum muslim terhadap dominasi politik Barat dibandingkan masalah teologi ." banyak menulis dalam majalah ''al-'Urwat al-Wuthqa''
Al-Jamal Asadābādī-Din berusaha memecah tembok eksklusif kaum Muslimin dan membawa mereka memasuki dunia lebih terbuka. Afghani tetap optimis meskipun menghadapi realitas adanya kemajemukan bangsa, budaya dan agama. Baginya agama itu sendiri, khususnya agama rumpun Semitik - Yahudi, Kristen dan Islam - bukan menjadikan faktor perpecahan. Menurutnya perpecahan hanya terjadi bila dieksploitasi oleh kepentingan-kepentingan semata, orang yang berkepentingan. menurut Jamal al-Din perpecahan di kalangan penganut agama lebih banyak dicetuskan oleh ''para pedagang agama'', ''[[Politisasi agama|politisasi agama]]''. Merekalah yang menimbulkan isu perselisihan dan memperniagakannya di warung ''agama'' masing-masing untuk mengambil keuntungan peribadi. <ref>Muhammad Zaki Badawi, The Reformers of Egypt: A Critique of Al-Afghani, Abduh and Ridha, ISBN 0856646512 ISBN 9780856646515 </ref>
|