Golok tarisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengembangan
Tag: gambar rusak tanpa kategori [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10:
| used_by = [[Suku Sunda]]
| wars =
| designer = [[Tan Cheng Lim]]
| design_date = 1883
| manufacturer=
| unit_cost =
Baris 31:
|haft_type=
}}
'''Golok Tarisi''' adalah [[senjata tradisional]] masyarakat [[Jasinga]], [[Kabupaten Bogor]]. Terletak di bagian barat Kabupaten Bogor tepatnya di Kampung Cublek, [[Bagoang, Jasinga, Bogor|Desa Bagoang]], [[Kecamatan Jasinga]] terdapat sentra pembuatan golok yang diyakini merupakan warisan turun temurun milik leluhur Tionghoa bernama [[Tan Cheng Lim]].
==Sejarah==
Menurut warga Jasinga dikisahkan bahwa kemunculan Golok Tan Cheng Lim ini berawal pada masa [[penjajahan Belanda]] pada tahun 1883 silam. Setelah banyak pabrik karet swasta yang dirusak dan dikuasai Jepang, para penduduk menguasai seluruh pabrik bekas Belanda yang mayoritas pekerjanya adalah [[etnis Tionghoa]] dari [[Tangerang]].
 
Para pekerja tersebut tinggal di sebuah desa yang bernama Tarisi secara berkelompok dengan beberapa kepala keluarga. Dikisahkan kepala desa Tarisi yaitu Sanusi diminta oleh penjajah Jepang untuk membuat [[bayonet]] demi memenuhi kebutuhan militer Jepang. Sanusi menunjuk Tan Cheng Lim, salah seorang pekerja beretnis Tionghoa untuk membuat senjata tersebut.