Pertempuran Khaibar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
Yahudi tak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh Nabi Muhammad {{SAW}} dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada Perang Khandaq. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh-musuh lainnya.
 
Maka Nabi Muhammad {{SAW}} menyerbu ke jantung pertahanan musuh. Suatu pekerjaan yang tak mudah dilakukan. Pasukan Romawi yang lebih kuat pun tak mampu menaklukkan benteng Khaibar yang memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis yang sangat baik. Sallam binanak Misykam mengorganisasikan prajurit Yahudi. Perempuan, anak-anak dan harta benda mereka tempatkan di benteng Watih dan Sulaim. Persediaan makanan dikumpulkan di benteng Na’im. Pasukan perang dikonsentrasikan di benteng Natat. Sedangkan Sallam dan para prajurit pilihan maju ke garis depan.
 
Sallam tewas dalam pertempuran itu. Tapi pertahanan Khaibar belum dapat ditembus. Nabi Muhammad {{SAW}} menugaskan Abu Bakar untuk menjadi komandan pasukan. Namun gagal. Demikian pula Umar. Akhirnya kepemimpinan komando diserahkan pada Ali.
Baris 46:
Dengan penaklukan tersebut, Islam di Madinah telah menjadi kekuatan utama di jazirah Arab. Ketenangan masyarakat semakin terwujud. Dengan demikian, Nabi Muhammad {{SAW}} dapat lebih berkonsentrasi dalam dakwah membangun moralitas masyarakat.
 
Kaum Yahudi menyerah dengan syarat membayar [[jizyahpajak]] dan memberikan tanahnya kepada umat Islam. Akibatnya, mereka banyak yang menjadi [[hamba sahaya]]. Menurut Stillman, orang-orang Yahudi dari Bani Nadhir tidak termasuk dalam perjanjian ini, dan seluruh tawananorang bani Nadhir akhirnya dibunuh, kecuali anak-anak dan wanita yang dibebaskandijadikan karenabudak.<ref>Stillman Rosululloh14, melarang18</ref> adanyaSetelah tawananpertempuran ini orang-orang Yahudi masih tinggal di Khaibar, hingga akhirnya diusir oleh [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]]. Pembebanan pajak terhadap orang-orang Yahudi menandai dimulainya penerapan ''[[jizyah]]'' terhadap para ''[[dzimmi]]'' di bawah pemerintahan Islam, dan penahanan tanah mereka menjadi milik komunitas Islam.<ref>Stillman 18–19</ref><ref>[[Bernard Lewis|Lewis, Bernard]]. ''The Jews of Islam''. Princeton: Princeton University Press, 1984. ISBN 0-691-00807-8 hal. 10</ref>
 
Karena kemenangan umat Islam dalam pertempuran ini, kata "Khaibar" sering disebutkan dalam slogan, lagu, atau senjata-senjata buatan orang-orang Islam.