Rukun iman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan konten dan referensi |
menambahkan konten dan referensi Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 1:
'''Rukun iman''' adalah asas-asas di dalam [[agama]] [[Islam]] yang menjadi dasar pembentukan [[Akidah Islam|akidah]]. Asas-asas keimanan di dalam rukun iman berjumlah enam. Masing-masing meliputi keimanan kepada [[Allah (Islam)|Allah]], para [[nabi]] dan [[rasul]], para malaikat, [[Kitabullah|kitab-kitab Allah]], [[Akhir zaman|hari kiamat]], serta [[qada]] dan [[qadar]].{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=15}}
==
=== Hubungan vertikal ===
Baris 12:
=== Perbuatan syirik ===
Beriman kepada Allah harus bersifat murni. Setiap perbuatan atau pemikiran yang bersifat [[syirik]] harus dihilangkan. Hal ini dilakukan karena perbuatan syirik merupakan dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah. Pernyataan ini disebutkan di dalam Al-Qur'an pada Surah An-Nisa' ayat 48. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa diriNya akan mengampuni dosa apapun kepada siapapun yang dikehendakiNya, kecuali dosa akibat syirik.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=16-17}}
==
Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa malaikat merupakan hamba dan makhluk Allah yang paling mulia. Keimanan ini juga meliputi keyakinan bahwa malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya. Ini membedakan malaikat dengan manusiaa yang diciptakan dari tanah dan jin yang diciptakan dari api yang menyala. Para malaikat telah diberi tugas oleh Allah dan mereka melaksanakan tugas tersebut secara patuh. Tugas-tugas malaikat ini berkaitan dengan penjagaan manusia dan pencatatan amal perbuatannya. Ada juga malaikat yang tugaskan untuk mengurus surga dan neraka. Selain itu, ada malaikat yang ditugaskan hanya untuk melakukan tasbih dan menucapkan pujian kepada Allah sepanjang waktu tanpa henti. Muslm juga beriman kepada malaikat dengan meyakini adanya kedudukan tertentu di antara para malaikat yang membedakan kedekatannya dengan Allah. Beberapa nama malaikat yang memiliki kedekatan dengan Allah ialah malaikat [[Jibril]], malaikat Mikail dan malaikat [[Israfil]].{{Sfn|Al-Jaza'iri|2020|p=24}}
== Beriman kepada para nabi dan rasul ==
=== Kedudukan nabi dan rasul ===
Beriman kepada nabi dan rasul berarti meyakini bahwa para nabi dan rasul merupakan utusan dari Allah yang bertugas untuk memberikan kabar kepada manusia. Manusia harus meyakini keberadaan nabi dan rasul beserta tugasnya meskipun tidak pernah melihat maupun bertemu dengan mereka secara langsung. Keimanan ini meliputi pula perbedaan kedudukan antara nabi dan rasul sesuai dengan kitab-kitab ilmu tauhid. Kedudukan nabi ialah menerima wahyu, tetapi tidak wajib menyampaikannya kepada manusia lainnya. Sedangkan rasul juga menerima wahyu, tetapi wajib menyampaikannya kepada manusia lainnya. Rasul juga berperan menjadi teladan yang baik bagi manusia. Jumlah rasul yang disebutkan di dalam Al-Qur'an hanya sebanyak 25 orang.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=17}} Di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa ayat yang menyebutkan tentang rasul, antara lain pada Surah An-Nisa' ayat 164 dan [[Surah Al-Mu'min]] ayat 78. Dalam Surah An-Nisa' ayat 164 disebutkan bahwa Allah mengutus para rasul yang sebagiannya diceritakan dan sebagian lainnya tidak diceritakan. Ayat ini menyebutkan bahwa para rasul ini melakukan mukjizat atas izin dari Allah. Mereka memperoleh perintah dari Allah yang kemudian mereka kerjakan secara adil dalam [[pengambilan keputusan]].{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=17-18}}
== Beriman kepada kitabullah ==
Beriman kepada [[kitabullah]] berarti meyakini bahwa seluruh [[kitab suci]] yang diturunkan oleh Allah ke Bumi kepada para rasulNya merupakan firmanNya. Firman Allah ini berbentuk kitab maupun lembaran-lembaran wahyu yang disebut suhuf. Keimanan ini meliputi keyakinan bahwa kitabullah diturunkan kepada para rasul untuk menyampaikan ajaran agama yang berasal dari Allah. Kitab-kitab suci ini antara lain ialah [[Taurat]], [[Zabur]], [[Injil]] dan Al-Qur'an. Kitab Taurat diberikan kepada Nabi [[Musa]]. Kitab Zabur diberikan kepada Nabi [[Daud (tokoh Al-Qur'an)|Daud]]. Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa. Sedangkan kitab Al-Qur'an diberikan kepada Nabi [[Muhammad]]. Muslim wajib meyakini bahwa diantara kitab-kitab tersebut, Al-Qur'an merupakan kitab yang teragung dan menjadi pembenar bagi kitab-kitab yang lainnya. Al-Qur'an menjadi pengganti bagi kitab-kitab tersebut dan menghapuskan semua ajaran dan hukum yang ada di dalamnya.{{Sfn|Al-Jaza'iri|2020|p=29}}
== Referensi ==
|