Candra Naya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Baris 22:
Sejak 1946 Perhimpunan Sosial Sin Ming Hui 新明會 (Xin Ming Hui, 'Perkumpulan Sinar Baru'), yang bertujuan membantu korban Kerusuhan Tangerang 1946, menyewa gedung di Jalan Gajah Mada 188 tersebut sebagai gedung perkumpulan.<ref name="ga">[http://www.gatra.com/nusantara/jawa/13259-sejarah-panjang-candra-naya Sejarah Panjang Candra Naya], 29 Mei 2012. Dwitri Waluyo. Gatra News. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref> Sin Ming Hui ini didirikan pada hari Minggu 29 Januari 1946. Pada 1964, Sin Ming Hui berganti nama menjadi Tjandra Naja atas saran dari Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa. Lembaga ini disebutkan tidak eksklusif dan kegiatannya terbuka. Lembaga ini memiliki 5.000 anggota yang bertujuan melakukan asimilasi total melalui bermacam-macam usaha seperti pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan kebudayaan.<ref name=koran>{{aut|Kusuna, Buyung Wijaya}} (9 September 2018). "Candra Naya Bukan Sekedar Nama Bangunan". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm. 10. [[Jakarta]]: PT Media Kompas Nusantara.</ref> Hingga akhir 1992, gedung Candra Naya tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai poliklinik, kantor yayasan, tempat berlatih olahraga, dan sekolah. Sempat ada wacana pengalihfungsian akhir 1992 yang nyaris kemudian akan dibangun di tempat berdirinya Candra Naya itu kawasan komersial. Para orang tua murid sekolah yang ada dalam dalam kompleks Candra Naya keberatan. Di kompleks itu, berdiri SD-SLTA termasuk sekolah menengah farmasi.<ref name="petra">[http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/jou/ars4/2003/jiunkpe-ns-jou-2003-na00000088-1456-candra_naya-resource1.pdf Candra Naya antara Kejayaan Masa Lalu dan Kenyataan Sekarang (Hasil Penelitian 1994-1998).]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Naniek Widayati. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol 3 No. 2 Desember 2003: 88-101. Petra Christian University Library.</ref><ref name=koran/> Di antara 1960-1970-an, Candra Naya sering digunakan sebagai tempat pesta pernikahan.<ref name="as">[http://aspertina.org/artikel/catatan-publik/2012/11/06/candra-naya-mayor-house-di-jakarta/ Candra Naya, "Mayor House" di Jakarta.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161112042229/http://aspertina.org/artikel/catatan-publik/2012/11/06/candra-naya-mayor-house-di-jakarta/ |date=2016-11-12 }} Asosiasi Peranakan Tionghoa di Indonesia (ASPERTINA). Diyah Wara. Diakses pada 8 Juni 2013.</ref> Gedung ini juga menjadi tempat kompetisi pertama yang diadakan [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia]] maupun kompetisi [[bilyar]] dan [[angkat berat]] pertama di Jakarta. Di gedung inilah, tempat kegiatan seperti [[bridge|olahraga bridge]], [[binaraga]]α, [[angkat besi]], [[bulu tangkis]], biliar, dan [[fotografi]] juga berlangsung. Sejumlah pebulu tangkis terkenal masa itu seperti [[Ferry Sonnefille]], [[Eddy Yusuf]], [[Tan King Gwan]], dan [[Tan Joe Hok]] tampil di sini.<ref name=koran/><ref name="jp"/>
 
Pada 1992, Candra Naya dijual kepada Modern Group yang dimiliki oleh Samadikun Hartono.<ref name="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2003/07/08/governor-turns-down-candra-naya-relocation.html Governor turns down Candra Naya relocation.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140202130157/http://www.thejakartapost.com/news/2003/07/08/governor-turns-down-candra-naya-relocation.html |date=2014-02-02 }} Bambang Nurbianto. The Jakarta Post. 8 Juli 2003. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref> Pada awalnya, oleh pemiliknya, Candra Naya direncanakan untuk direlokasi ke [[Taman Mini Indonesia Indah]],<ref name=koran/> namun [[Sutiyoso]], [[Gubernur Jakarta]] pada 2003 tidak menyetujui usulan tersebut;<ref name="jp"/> selain itu usulan atas pemindahan ini juga mendapat tentangan keras dari para pecinta bangunan tua yang tidak setuju sebuah bangunan ''heritage'' (pusaka) dipindahkan dari habitat aslinya, demi kepentingan bisnis semata. Pada Februari 2012, gedung utama (''main building'') Candra Naya yang berhasil diselamatkan dipugar dan menjadi bagian dari kompleks hunian dan komersial terpadu, Green Central City (GCC). Kompleks GCC tersebut juga terdiri dari [[apartemen]] dan hotel.<ref name="ko">[http://oase.kompas.com/read/2012/01/31/12085465/Pemugaran.Candra.Naya.di.Kota.Tua Pemugaran Candra Naya di Kota Tua.]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} 31 Januari 2012. Ganet Dirgantoro. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref> Di sekeliling superblok itu, berdiri 2 menara apartemen dengan total 844 unit, griya tawang (''[[penthouse]]''), ruang komersial, dan perkantoran. Semua ini mengitari Candra Naya.<ref name=koran/> Bangunan sayap (''wings'') kiri-kanan, begitu pun ''gazebo''-nya, juga dibangun kembali setelah sebelumnya dibongkar total, sedangkan bangunan belakang (''back building'') yang berlantai dua dan mempunyai "sayap" di kiri-kanannya (lihat foto) tidak berhasil diselamatkan karena telah dibongkar untuk selamanya.
 
Di bagian belakang bangunan utama ini juga masih terdapat [[kolam ikan]] besar yang menyejukkan suasana berikut sederet kafe untuk bersantai.<ref name=koran/>