Ujian Nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
nambah |
koreksi dikit |
||
Baris 5:
Penentuan standar yang terus meningkat akan mendorong peninhkatan mutu pendidikan. Yang di maksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan. Kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.
==Manfaat Standard Setting Ujian Akhir==
# Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.
# Adanya standard yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.
==Perlunya Standard Setting Ujian
Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pengambil keputusan (stakeholder) saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya.
==Strategi Perancangan==
Penyusunan standard setting dimulai dengan penentuan pendekatan yang digunakan dalam penentuan standar. Ada tiga macam pendekatan yang dapat dipakai sebagai acuan yaitu:
|