Pati Unus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Ekspedisi Jihad I: Dihapus karena tidak ada sumber referensinya |
Sunandar94 (bicara | kontrib) →Menantu: Perbaikan materi bahwa raden patah itu anak dari putri tiongkok, Bukan putri campa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 71:
Setelah menetap di Jepara, Syekh Khaliqul Idrus menikah dengan putri seorang Muballigh asal [[Gujarat]] yang lebih dulu datang ke tanah Jawa yaitu dari keturunan [[Syekh Mawlana Akbar]], seorang [[Ulama]], Muballigh dan Musafir besar asal Gujarat, India yang mempelopori dakwah di[[Asia Tenggara]]. Seorang putranya adalah [[Syekh Ibrahim Akbar]] yang menjadi Pelopor dakwah di tanah [[Campa]] (di delta [[Sungai Mekong]], [[Kamboja]]) yang sekarang masih ada perkampungan [[Muslim]]. Seorang putranya dikirim ke tanah Jawa untuk berdakwah yang dipanggil dengan Raden Rahmat atau terkenal sebagai [[Sunan Ampel]]. Seorang adik perempuannya dari lain Ibu (asal Campa) ikut dibawa ke Pulau Jawa untuk ditawarkan kepada Raja [[Brawijaya]] sebagai istri untuk langkah awal meng-[[Islam]]-kan tanah Jawa.
Raja Brawijaya berkenan
Kembali ke kisah Syekh Khaliqul Idrus, setelah menikah dengan putri Ulama Gujarat keturunan Syekh Mawlana Akbar lahirlah seorang putranya yang bernama [[Raden Muhammad Yunus]] yang setelah menikah dengan seorang putri pembesar [[Majapahit]] di Jepara dipanggil dengan gelar Wong Agung Jepara. Dari pernikahan ini lahirlah seorang putra yang kemudian terkenal sangat cerdas dan pemberani bernama Abdul Qadir yang setelah menjadi menantu Sultan Demak I [[Raden Patah]] diberi gelar Adipati bin Yunus atau terkenal lagi sebagai Pati Unus yang kelak setelah gugur di Malaka di kenal masyarakat dengan gelar Pangeran Sabrang Lor.
|