Malnutrisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Memperbaiki referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 26:
Secara klinis, keadaan malnutrisi dapat bermanifestasi sebagai berikut.
 
# '''Malnutrisi energi protein (PEM)''': PEM merupakan kondisi ketika asupan makanan tidak memiliki [[makronutrien]] ([[karbohidrat]], [[protein]] dan [[lemak]]). Anak dengan kondisi PEM akan mengalami kegagalan pertumbuhan. Pada kasus akut, anak bisa mengalami penurunan berat badan sehingga tampak kurus dan kehilangan lemak tubuhnya. Pada kasus kronis, anak yang tidak mendapat asupan gizi yang memadai dalam waktu lama akan mengalami ''[[stunting]]'' sehingga tubuhnya menjadi pendek dibandingkan dengan rentang tinggi badan normal. PEM adalah kelompok penyakit yang terdiri atas [[marasmus]], [[kwashiorkor]] dan marasmius-kwashiorkor'''.'''<ref name=":7">{{Cite web|last=Roseno|first=ditulis olehdr Citra|title=Penting! Jenis-Jenis Malnutrisi pada Si Kecil|url=https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2700120/penting-jenis-jenis-malnutrisi-pada-si-kecil|website=klikdokter.com|access-date=2022-01-24 Januari 2022}}</ref> '''Marasmus''' adalah kondisi kekurangan kalori dan energi. Pada umumnya, marasmus diderita oleh [[bayi]] (pada dua belas bulan pertama) karena terlambat diberi makanan tambahan. Marasmus merupakan malnutrisi pada [[pasien]] yang menyebabkan penderitanya kehilangan lebih dari 10% berat tubuhnya, dengan tanda-tanda klinis berupa berkurangnya simpanan lemak dan protein yang disertai dengan gangguan fisiologis, tanpa adanya [[cedera]] atau kerusakan jaringan ([[sepsis]]).<ref name=":7" /><ref name=":8">{{Cite web|last=kesmas|date=2015-04-25 April 2015|title=Gejala Klinis Marasmus-Kwasiorkor-Marasmus Kwasiorkor|url=http://www.indonesian-publichealth.com/pengertian-tipe-kurang-energi-protein/|website=The Indonesian Public Health|language=en-US|access-date=2022-01-24 Januari 2022}}</ref> '''Kwashiorkor''' adalah kondisi kekurangan protein. Pada umumnya kwashiorkor dialami oleh pasien yang mengalami hipermetabolik sesaat mengalami cedera hebat atau sepsis berat jika terjadi [[edema]] di seluruh tubuh dan [[hipoalbuminemia]]. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak-anak berusia dua hingga tiga tahun akibat terlambat disapih sehingga komposisi makanan tidak seimbang, terutama unsur protein.<ref name=":7" /><ref name=":8" /> '''Marasmus-kwashiorkor''' adalah gabungan antara kondisi marasmus dan kwashiorkor. Kondisi malnutrisi ini terjadi karena makanan sehari-harinya tidak mengandung protein dan energi yang cukup untuk pertumbuhan normal. Mereka yang mengalami marasmus-kwashiorkor bisa mengalami penurunan berat badan hingga di bawah 60% dari berat badan normal.<ref name=":7" /><ref name=":8" />
# '''Penyakit defisiensi makronutrien (MDD)''': Defisinsi makronutrien didefinisikan sebagai kekurangan vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan oleh meski dalam jumlah sedikit untuk pertumbuhan dan perkembangan. Mikronutrien esensial dalam hal ini antara lain (tetapi tidak terbatas pada) zat besi, seng, kalsium, yodium, vitamin A, B dan C. Defisiensi mikronutrien merupakan masalah kesehatan global yang penting. [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) memperkirakan ada lebih dari dua miliar penduduk dunia mengalami defisiensi mikronutrien. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental yang buruk pada anak-anak, kerentanan terhadap penyakit, [[Keterbelakangan mental|keterbelakangan mental,]] [[kebutaan]] dan gangguan umum pada produktivitas dan potensi.<ref>{{Cite journal|last=Ritchie|first=Hannah|last2=Roser|first2=Max|date=2017-08-11 Agustus 2017|title=Micronutrient Deficiency|url=https://ourworldindata.org/micronutrient-deficiency|journal=Our World in Data}}</ref>
 
==== Defisiensi vitamin A ====
Setidaknya diperkirakan sebanyak 250 juta anak-anak prasekolah yang terjangkit kondisi ini. Begitu pula dengan wanita [[hamil]], terkhususnya pada triwulan akhir kehamilan.<ref name=":4" /> Kekurangan vitamin A umumnya menyebabkan [[kebutaan]] pada anak-anak. Diperkirakan terdapat 250,000 sampai 500,000 anak yang kekurangan vitamin A menjadi [[Kebutaan|buta]] setiap tahunya, dan setengahnya meninggal dalam 12 bulan sejak kehilangan penglihatanya<ref>{{Cite web|title=Micronutrients|url=https://www.who.int/westernpacific/health-topics/micronutrients|website=www.who.int|language=en|access-date=3 Januari 2022-01-03}}</ref>.
 
==== Defisiensi seng ====
Defisien zat [[Zinc|seng]] merupakan kondisi umum secara global, dan lebih sering dijumpai pada negara berkembang.<ref name=":5">{{Cite book|last=Maxfield|first=Luke|last2=Shukla|first2=Samarth|last3=Crane|first3=Jonathan S.|date=2021|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493231/|title=Zinc Deficiency|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=29630283}}</ref> Kondisi ini dapat diwariskan atau terkena [[infeksi]], [[Radang|radang,]] [[gastroenteritis]], dan [[penyakit kulit]].<ref name=":5" /> Defisiensi zat seng yang akut dapat menyebabkan gagalnya pertumbuhan, infeksi, [[diare]], [[hipogonadisme]] dan [[dermatitis]], serta meningkatnya resiko terkena [[Diabetes melitus|diabetes mellitus]] dan [[Kegemukan|obesitas]].<ref>{{Cite journal|last=Fukunaka|first=Ayako|last2=Fujitani|first2=Yoshio|date=2018-02-06|title=Role of Zinc Homeostasis in the Pathogenesis of Diabetes and Obesity|url=https://www.mdpi.com/1422-0067/19/2/476|journal=International Journal of Molecular Sciences|language=en|volume=19|issue=2|pages=476|doi=10.3390/ijms19020476|issn=1422-0067|pmc=PMC5855698|pmid=29415457}}</ref>
 
==== Defisiensi yodium ====
Defisien [[yodium]] merupakan penyebab umum terjadinya gangguan jiwa, setidaknya 54 negara terjangkit kondisi ini.<ref>{{Cite web|title=WHO {{!}} Micronutrient deficiencies|url=https://www.who.int/nutrition/topics/idd/en/|website=WHO|access-date=3 Januari 2022-01-03}}</ref> Penyakit [[gondok]] merupakan tanda jelas terkena kondisi ini, dan sering terjangkit oleh perempuan.<ref name=":4" /> Defisiensi yodium akut pada ibu dapat menyebabkan [[kretinisme]] pada bayi yang lahir. Anak ini umumnya akan [[tuli]], [[bodoh]], lambat, dan tendesi terkena [[sembelit]].<ref name=":4" />
 
==== Defisiensi zat besi ====
Baris 43:
Defisiensi kalsium
 
[[Kalsium]] berfungsi penting bagi tubuh untuk pembentukan [[tulang]] dan [[gigi]] yang kuat, membantu [[Pembekuan Darah|pembekuan darah]] yang normal dan regulasi [[Kontraksi otot|kontraksi otot,]] termasuk [[otot jantung]]. Kurangnya konsumsi kalsium menyebabkan tubuh menguras simpanan kalsium yang terdapat pada [[tangan]], [[kaki]] dan [[tulang panjang]] lainnya sehingga lama kelamaan tulang akan kekurangan kalsium dan menjadi keropos bahkan bisa mengalami [[patah tulang]].<ref>{{Cite web|last=Nasrulhaq|first=Akfa|date=24 Juni 2018|title=Ini Akibatnya Jika Tubuh Kekurangan Kalsium|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4080899/ini-akibatnya-jika-tubuh-kekurangan-kalsium|website=detikHealth|language=id|access-date=2022-01-25 Januari 2022}}</ref>
 
Gejala penyakit kekurangan kalsium atau [[hipokalsemia]] dapat dialami oleh siapa saja, baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Tanda-tanda yang mudah dikenali ketika tubuh mengalami hipokalsemia antara lain sering [[kram]] otot, kelelahan parah, kuku mudah patah, rentan cedera tulang, gejala pramenstruasi parah pada wanita, masalah pada gigi dan [[Depresi (psikologi)|depresi]].<ref>{{Cite web|last=Amarasthi|first=Nesia|date=15 Februari 2021|title=Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Kalsium? Kenali 7 Gejala Hypocalcemia|url=https://voi.id/lifestyle/33100/apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kekurangan-kalsium-kenali-7-gejala-i-hypocalcemia-i|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2022-01-25 Januari 2022}}</ref>
 
=== Kelebihan gizi (overnutrition) ===