Keuskupan Amboina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 107:
 
=== Pengembangan Keuskupan Amboina ===
Secara kelembagaan, sejarah Keuskupan Amboina bermula pada '''pendirian [[Prefektur Apostolik]] Nugini/''Nouva Guinea Olandese''''' pada [[22 Desember]] [[1902]]. Prefektur Apostolik ini merupakan wilayah yang '''terpisah dari [[Vikariat Apostolik]] Batavia'''. Misi Serikat Yesuit dihentikan pada tahun 1905 dan pimpinan Yesuit di [[Hindia Belanda]] menyerahkan karya kerasulan kepada [[Misionaris Hati Kudus]].{{sfn|Steenbrink|2013|pp=113}} Pada 14 Agustus 1905,<ref name=felicia>{{cite web |last1 = Wuarmanuk | first1 = Yusti H. | last2 = Hangu |first2 = Felicia P. | title = 115 Tahun Misi di Keuskupan Agung Merauke: Permulaan Gereja Misi-baptisan Pertama 1905 (Bag. 2) | url = https://www.hidupkatolik.com/2020/08/14/48200/115-tahun-misi-di-kame-permulaan-gereja-misi-1905-bag-2.php | website = [[Majalah Hidup]] | date = 14 Agustus 2020 | access-date = 25 Januari 2022}}</ref>datanglah relijius dari [[Keuskupan Agung Merauke]] yang ditunjuk untuk menjadi imam di Kepulauan Kei/Kai, yakni R.P. Philipus Braun, M.S.C.,<ref name=felicia/> dan Br. Adrian<ref name=felicia/> Dionysius{{sfn|steenbrinkSteenbrink|2007|pp=237}} van Roesel, M.S.C.<ref name=felicia/><ref>Steenbrink menyebut [[bruder]] ini sebagai Br. Dionysius van Roesel. Majalah Hidup menyebut bruder ini sebagai Br. Adrian van Roesel</ref> Tahun 1910, sebelum ditunjuk menjadi uskup, [[Henri Nollen]] ditugaskan sebagai superior kongregasi Misionaris Hati Kudus setelah sempat bekerja di [[Keuskupan Agung Merauke]] sejak 1905.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=237}} Neijens mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Uskup Amboina setelah kalah gugatan dari seorang ekonom di Pengadilan Negeri Ambon tahun 1907 dan setelah adanya perselisihan antara Misionaris Hati Kudus wilayah Maluku dan Papua dengan Misionaris Hati Kudus Provinsi Belanda.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=240-41}}
 
Pengembangan Keuskupan Amboina berdampak pada Keuskupan lain. Pada November 1921, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk [[Merauke]] dan Adrianus Dumatubun untuk [[Okaba, Merauke|Okaba]]. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu, Keuskupan Agung Merauke, setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}} Status Prefektur Apostolik Nugini Belanda, kemudian, berubah menjadi '''Vikariat Apostolik Nouva Guinea Olandese/Nugini Belanda''' pada [[29 Agustus]] [[1920]].