Malnutrisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 32:
Setidaknya diperkirakan sebanyak 250 juta anak-anak prasekolah yang terjangkit kondisi ini. Begitu pula dengan wanita [[hamil]], terkhususnya pada triwulan akhir kehamilan.<ref name=":4" /> Kekurangan vitamin A umumnya menyebabkan [[kebutaan]] pada anak-anak. Diperkirakan terdapat 250,000 sampai 500,000 anak yang kekurangan vitamin A menjadi [[Kebutaan|buta]] setiap tahunya, dan setengahnya meninggal dalam 12 bulan sejak kehilangan penglihatanya<ref>{{Cite web|title=Micronutrients|url=https://www.who.int/westernpacific/health-topics/micronutrients|website=www.who.int|language=en|access-date=3 Januari 2022}}</ref>.
 
==== Defisiensi vitamin B ====
Secara umum, golongan [[vitamin B]] berperan penting dalam [[metabolisme]] tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini berhubungan dengan peranannya dalam tubuh sebagai senyawa [[koenzim]] yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang termasuk dalam golongan vitamin B adalah [[vitamin B1]] (tiamin), [[vitamin B2]] (riboflavin), [[vitamin B3]] (niasin), [[vitamin B6]] (piridoksin) dan [[vitamin B12]] (sianokobalamin).<ref name=":9" /> Tanda-tanda yang muncul ketika tubuh mengalami defisiensi berbagai jenis vitamin B antara lain:
 
Secara umum, golongan [[vitamin B]] berperan penting dalam [[metabolisme]] tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini berhubungan dengan peranannya dalam tubuh sebagai senyawa [[koenzim]] yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang termasuk dalam golongan vitamin B adalah [[vitamin B1]] (tiamin), [[vitamin B2]] (riboflavin), [[vitamin B3]] (niasin), [[vitamin B6]] (piridoksin) dan [[vitamin B12]] (sianokobalamin). Tanda-tanda yang muncul ketika tubuh mengalami defisiensi berbagai jenis vitamin B antara lain:
 
vitamin B1: tubuh mudah lelah, kram otot, kulit kering dan bersisik, daya tahan tubuh melemah,
Baris 44 ⟶ 43:
vitamin B6: [[nafsu makan]] berkurang, mudah lelah, luka pada gusi dan lidah,
 
vitamin B12: [[sakit kepala]], [[anemia]] dan nafsu makan berkurang.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Permana|first=Yudha Eka|last2=Santoso|first2=Edy|last3=Dewi|first3=Candra|date=2018|title=Implementasi Metode Dempster-Shafter untuk Diagnosa Defisiensi (Kekurangan) Vitamin pada Tubuh Manusia|url=https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/1166/414|journal=Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer|volume=2|issue=3|pages=1194-1203|issn=}}</ref>
 
Defisiensi vitamin C
 
==== Defisiensi vitamin C ====
Vitamin C merupakan zat yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme dan pertumbuhan, terutama pada masa anak-anak. Kurangnya asupan vitamin C dapat menimbulkan gejala defisiensi vitamin C berupa pendarahan kulit dan gusi serta lemah dan cacat perkembangan tulang ([[skorbut]]). Asupan vitamin C berlebih pada remaja dapat menimbulkan keluhan pada sistem [[gastrointestinal]]. Kebutuhan vitamin C pada orang dewasa adalah sekitar 60 mg, pada wanita hamil 95 mg, anak-anak 45 mg dan bayi 35 mg. Namun, karena banyaknya [[polusi]] lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor dan asap rokok, kebutuhan vitamin C perlu ditingkatkan menjadi dua kali lipatnya, yaitu 120 mg.<ref>{{Cite journal|last=Rahayuningsih|first=Jumriana|last2=Kurniawan|first2=Edi|last3=Asril|first3=Asregi|date=2022|title=Analisis Vitamin C Buah Srikaya (Annona squamosa) dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh pada Masa Pandemi Covid-19|url=http://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/JEDCHEM/article/view/1885/1404|journal=JEDCHEM (Journal of Education and Chemistry)|volume=4|issue=1|pages=1-4|doi=}}</ref>
 
Baris 57 ⟶ 55:
 
==== Defisiensi zat besi ====
[[Anemia]] [[Defisiensi zat besi|defisiensi besi]] (ADB) merupakan masalah defisiensi paling sering yang terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, terutama di [[negara-negara berkembang]]. Secara [[epidemiologi]], [[prevalensi]] tertinggi ditemukan pada akhir usia akhir bayi hingga masa awal anak-anak, diantaranya terdapat pada masa kehamilan dan percepatan pertumbuhan anak-anak yang disertai dengan rendahnya asupan besi dari makanan atau konsumsi [[susu formula]] dengan kadar besi yang kurang. Selain ittu, ADB juga sering ditemukan pada remaja akibat percepatan tumbuh, asupan besi yang tidak besi dan diperberat dengan kehilangan darah karena [[menstruasi]] yang terjadi pada remaja putri. Kekurangan zat besi sangat berdampak pada fungsi [[Kognisi|kognitif]], [[tingkah laku]] dan pertumbuhan bayi. Pada ibu [[hamil]], kekurangan [[zat besi]] dapat meningkatkan risiko prenatal dan mortalitas bayi.<ref>{{Cite journal|last=Fitriany|first=Julia|last2=Saputri|first2=Amelia Intan|date=2018|title=Anemia Defisiensi Besi|url=https://ojs.unimal.ac.id/averrous/article/view/1033/552|journal=Jurnal Averrous|volume=4|issue=2|doi=}}</ref>
 
Defisiensi kalsium
 
==== Defisiensi kalsium ====
[[Kalsium]] berfungsi penting bagi tubuh untuk pembentukan [[tulang]] dan [[gigi]] yang kuat, membantu [[Pembekuan Darah|pembekuan darah]] yang normal dan regulasi [[Kontraksi otot|kontraksi otot,]] termasuk [[otot jantung]]. Kurangnya konsumsi kalsium menyebabkan tubuh menguras simpanan kalsium yang terdapat pada [[tangan]], [[kaki]] dan [[tulang panjang]] lainnya sehingga lama kelamaan tulang akan kekurangan kalsium dan menjadi keropos bahkan bisa mengalami [[patah tulang]].<ref>{{Cite web|last=Nasrulhaq|first=Akfa|date=24 Juni 2018|title=Ini Akibatnya Jika Tubuh Kekurangan Kalsium|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4080899/ini-akibatnya-jika-tubuh-kekurangan-kalsium|website=detikHealth|language=id|access-date=25 Januari 2022}}</ref>