Ahmad Sadali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
==Hidup==
Bersama kedua belas saudaranya, Sadali, anak ketujuh, tidak pernah mengalami kesulitan biaya menuntut ilmu. Ayahnya, Haji Muhammad Djamhari, tokoh Muhammadiyah di Garut, Jawa Barat, adalah pemilik kebun dan sawah, serta pengusaha percetakan dan saudagar batik. Sadali menghabiskan pendidikannya di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS Boedi Priyayi Garut]] (1938) dari mulai taman kanak-kanak, madrasah [[Muhammadiyah]], hingga [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] kemudian Ia melanjutkan pendidikan di Kota Yogyakarta, [[SMA Negeri 1 Yogyakarta|setara SMT-A]]. Antara tahun 1944 hingga tahun 1945, ia masuk Sekolah Tinggi Islam Jakarta.<ref name="Ensiklopedia III">''Ahmad Sadali''. Ensiklopedia Tokoh Kebudayaan III, Departmen Pendidikan Nasional Jakarta, Jakarta, 1998, hlm. 8-12.[https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=121711]</ref>
 
Pada 1948 hingga tahun 1953, dia berkuliah di Fakultas Guru Gambar pada [[Fakultas Teknik Universitas Indonesia]], yang sekarang dikenal menjadi FSRD, [[Institut Teknologi Bandung|Institut Teknologi Bandung (ITB)]]. Sadali adalah murid pertama [[Ries Mulder]], seorang pelukis berkebangsaan Belanda dan dosen yang turut membangun berdirinya Departemen Seni Rupa di ITB. Setelah menyelesaikan studinya, dia diangkat menjadi dosen di ITB. Pada tahun 1956, ia mendapat beasiswa untuk belajar seni rupa di Amerika Serikat. Dia belajar ilmu seni rupa di Departements of Fine Arts, University of Iowa, dan New York Art Student League. Dalam perjalanan akademiknya, dia telah mendapat gelar profesor.<ref>Ahmad Sadali (1924-1987). inHarmonia, 09.Nov.2020 [https://inharmonia.co/index.php/apasiapa/apasiapa/ahmad-sadali]</ref>