Masjid Lama Gang Bengkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
HaidirAndiNovianto (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox religious building|building_name=Masjid Lama Gang Bengkok|religious_affiliation=[[Islam]]|image=Masjid Lama Gang Bengkok Medan 2021.jpg|location=Jl. Mesjid, [[Kesawan, Medan Barat, Medan|Kel. Kesawan]], [[Medan Barat, Medan|Kec. Medan Barat]], [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara|Prov. Sumatra Utara]], [[Indonesia]] 20212|architecture_type=[[Masjid]]|architecture_style=[[Arsitektur Tiongkok|Tiongkok]], [[Persia|Persia]] dan [[Arsitektur Melayu|Melayu]]|groundbreaking=1874|year_completed=1890|image_size=300px290px}}
 
[[Masjid Lama Gang Bengkok Medan|'''Masjid Lama Gang Bengkok Medan''']] merupakan sebuah [[masjid]] yang terletak di [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Masjid Lama Gang Bengkok ini tepatnya berada di Jalan Mesjid, [[Kesawan, Medan Barat, Medan|Kelurahan Kesawan]], [[Medan Barat, Medan|Kecamatan Medan Barat]], [[Kota Medan]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Raini|first=Tanjung|first2=Rudiansyah|first3=Jessy|date=2019|title=Masjid Lama Gang Bengkok Sebagai Simbol Multietnis di Kota Medan|url=https://talentaconfseries.usu.ac.id/lwsa/article/download/723/531/|journal=TALENTA Conference Series|publisher=TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara|volume=2|issue=3|pages=2|doi=|issn=2654-7066}}</ref> Masjid Lama Gang Bengkok dibangun oleh saudagar asal [[Tiongkok]], [[Tjong A Fie]]. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1.885 M, tetapi renovasi pembangunannya selesai pada tahun 1.889 M. Masjid ini kemudian diserahkan Tjong A Fie kepada [[Kesultanan Deli]], yakni pada masa pemerintahan Sultan Deli [[Ma'moen Al Rasyid]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Raini|first=Tanjung|first2=Rudiansyah|first3=Jessy|date=2019|title=Masjid Lama Gang Bengkok Sebagai Simbol Multietnis di Kota Medan|url=https://talentaconfseries.usu.ac.id/lwsa/article/download/723/531/|journal=TALENTA Conference Series|publisher=TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara|volume=2|issue=3|pages=2|doi=|issn=2654-7066}}</ref>
Baris 11:
 
== Arsitektural ==
Masjid Lama Gang Bengkok memiliki sentuhan kental dari budaya [[Tionghoa]] dan [[Melayu]]. Perpaduan dari sentuhan tersebut menghasilkan sebuah bangunan masjid yang unik. Dilihat dari arsitekturnya, masjid ini tidak seperti sebuah bangunan masjid pada umumnya, melainkan seperti sebuah [[Klenteng]]. Namun, ketika masuk ke dalam masjid maka akan terlihat jelas serta akan sangat terasa suasana masjid yang begitu kental. Bangunan seperti Klenteng tersebut tak heran dkarenakan pembangunannya sendiri diprakasai oleh seorang tokoh Medan dari etnis Tionghoa, [[Tjong A Fie]]. Walaupun demikian, Masjid Lama Gang Bengkok tetap memiliki sentuhan Melayu sertadan Islam.
 
Sentuhan dari gaya Melayu dapat ditemukan pada bagian plafon masjid yang terdapat hiasan juga disebut dengan ‘Lebah"Lebah bergantung’bergantung". Hiasan tersebut dibuat dari kayu menghasilkan ukiran yang sangat unik dan mempesona sehingga menghasilkan semacam tirai dengan warna kuning. Warna kuning sendiri merupakan warna khas dari Melayu. Kemudian pada bagian gapura masjid Lama Gang Bengkok mendapatkan sentuhan dari gaya Islam Persia.<ref name=":1" />
 
== Referensi ==