Tahun Baru Imlek di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
== Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia ==
{{Main|Cap Go Meh}}
{{Main|Sembahyang Tuhan Allah}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Optocht tijdens het Tjap Go Meh feest TMnr 3728-838.jpg|jmpl|ki|Cap Go Meh pada tahun 1880-an pada masa [[Hindia Belanda]] ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]])]]
Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia umumnya dilaksanakan dalam jangka waktu 15 hari.<ref name="imlek-indonesia"/> Ini berlaku dalam berbagai kelompok atau sub-grup Tionghoa. Terutama bagi masyarakat Tionghoa yang masih menjalankan tradisi pemujaan leluhur, Tahun Baru Imlek adalah salah satu peristiwa di mana mereka melaksanakan penghormatan terhadap leluhur yang telah mendahului mereka. Berbagai ritual dan tradisi lain pun dilaksanakan menurut tradisi masing-masing sub-grup dalam 15 hari tersebut. Pengucapan syukur pada hari ke-9 kepada Thian dikenal dalam tradisi Hokkien sebagai "King Thi Kong" atau "Pai Thi Kong" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "Sembahyang Tuhan Allah".<ref name="blora">[https://www.blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/1599/penghormatan-dan-syukur-melalui-sembahyang-king-thi-kong-di-klenteng-hok-tik-bio Penghormatan dan Syukur Melalui Sembahyang King Thi Kong di Klenteng Hok Tik Bio], ''Kabupaten Blora''. Akses: 01-11-2021.</ref>
Baris 15 ⟶ 14:
 
===Sumatra Barat ===
Perayaan Imlek di Sumatra Barat dipusatkan di komunitas [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] di Padang. Di Gang Hok Tek, Jalan Klenteng, Kampung Cina, Kelurahan Kampung Pondok, Kota Padang, diadakan ''Pasar Malam Sincia'' yang menunjukkan adanya akulturasi budaya antara budaya Tionghoa - Padang.<ref name="imlekpadang"/> Salah satu atraksi budaya Tionghoa yang langka di Padang adalah mengarak Sipasan<ref>[https://www.topsatu.com/ribuan-warga-saksikan-puncak-perayaan-cap-go-meh/ Ribuan Warga Saksikan Puncak Perayaan Cap Go Meh], ''Top Satu''. Akses: 01-11-2021.</ref> atau dalam bahasa Hokkien disebut [[Giâ-kang-tīn]].
 
===[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Betawi (Jakarta)]]===
Kawasan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Betawi (BataviaJakarta)]] yang kental dengan pengaruh budaya [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], pada masa lalu merayakan Imlek dengan meriah. Hari raya Imlek dan pesta penutupnya dirayakan dengan meriah oleh orang [[Tionghoa Jakarta|Tionghoa Betawi]].<ref>Folklor [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. James Danandjaja. Utama Grafiti. 2007. ISBN 9789794444</ref> Pesta penutup Imlek yang dinamakan [[Cap Go Meh]] diselenggarakan di jalan raya [[Glodok]], [[Pancoran]], [[Senen]] dan [[JatinegaraPancoran]] dengan kehadiran berbagai suku bangsa non-[[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang ikut memeriahkan acara. Dengan berakhirnya [[Orde Baru]], kemeriahan Imlek di Batavia[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Betawi (sekarang Jakarta)]] telah dibangkitkan kembali.
 
===[[Jawa Tengah ]]===
Berbagai komunitas Tionghoa di [[Jawa Tengah]] merayakan Imlek yang dengan pengaruh budaya [[Jawa]]. Makanan Imlek berupa [[lontong cap go meh]], merupakan hasil akulturasi budaya [[Tionghoa Jawa|Jawa-Tionghoa]]. Kelenteng tua [[Hok Tik Bio]] di [[Kabupaten Blora]] biasa melaksanakan Sembahyang Tuhan Allah dengan iringan permainan [[karawitan]].<ref name="blora"/>
 
===[[Kalimantan Barat ]]===
Merupakan daerah dengan persentase etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] tertinggi di Indonesia, Imlek di [[Kalimantan Barat]] diadakan dengan meriah dan sukacita. Di [[Kota Singkawang]], perayaan Imlek identik dengan Festival [[Cap Go Meh]] yang menampilkan parade tatung yang kebal senjata tajam.
 
===Istilah-istilah Tahun Baru Imlek dalam berbagai bahasa Tionghoa===