Syekh Nahrawi Al Banyumasyi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ANNAFscience (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Ulama menggunakan HotCat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 33:
Generasi awal adalah KH. Idris, pendiri Pesantren Jamsaren, Solo, yang mendapatkan ijazah kemursyidannya dari Syekh Muhammad Shalih, seorang mufti Madzhab Hanafi di Makkah. Sementara guru-guru mursyid Syadziliyyah Jawa yang lain belajar pada generasi sesudah Syekh Shalih, yakni Syekh Ahmad Nahrawi Mukhtarom yang seangkatan dengan Kyai Idris Jamsaren saat berguru kepada Syekh Muhammad Shalih.
 
Ulama-ulama Jawa yang berguru thariqah Syekh Nahrowi antara lain [https://www.nu.or.id/post/read/66785/kh-dalhar-watucongol-kiai-pejuang-dan-cucu-panglima-perang-jawa KH. Muhammad Dalhar Watucongol], Muntilan, dan Kiai Siroj, Payaman, Magelang; KH. Ahmad Ngadirejo, Klaten; Kiai Abdullah bin Abdul Muthalib, Kaliwungu, Kendal; dan Syekh Abdul Malik, Kedungparuk Mersi, Purwokerto, Banyumas,2*).
 
Dari Mbah Dalhar, ijazah kemursyidan itu turun kepada putranya KH. Ahmad Abdul Haqq (Mbah Mad Watucongol), Abuya Dimyathi (Cidahu, Pandeglang) dan Kiai Iskandar (Salatiga).