Konten dihapus Konten ditambahkan
Uparengga (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Uparengga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
 
 
Meskipun istilah teknis produk mewah tidak tergantung pada kualitas produk, mereka umumnya dianggap sebagai produk paling mahal di pasar dalam hal kualitas dan harga. Banyak pasar memiliki segmen mewah termasuk, misalnya, [[mobil mewah]], [[kapal pesiar]], [[Anggur (minuman)|anggur,]] [[Air minum dalam kemasan|air minum kemasan]], [[kopi]], [[teh]], makanan, [[Jam tangan|jam tangan mewah]], pakaian berkualitas tinggi , [[perhiasan]], dan perlengkapan audio. [7] Kemewahan bisa menjadi layanan. Mempekerjakan pembantu penuh waktu atau pembantu rumah tangga adalah kemewahan yang mencerminkan perbedaan pendapatan. Beberapa layanan keuangan, terutama di beberapa perusahaan pialang, dapat dianggap sebagai layanan mewah secara default karena orang-orang dalam kelompok berpenghasilan rendah biasanya tidak menggunakannya.
 
 
Barang mewah seringkali memiliki kemasan mewah khusus untuk membedakan produk dari pesaing utama.
 
== Perfektif ekonomi ==
{{inuse}}
Dalam ilmu ekonomi, barang-barang mewah atau barang-barang mewah menyumbang lebih banyak bagian konsumsi ketika pendapatan meningkat, dan oleh karena itu merupakan barang normal dalam teori konsumsi. Barang tersebut harus memiliki dua karakteristik ekonomi: langka dan disertai dengan harga tinggi.[[Kelangkaan]] suatu komoditas dapat terjadi secara alami atau buatan; namun, populasi umum (yaitu konsumen) harus mengenali barang tersebut sebagai barang yang lebih baik. Kepemilikan barang semacam itu biasanya menandakan "superior" sumber daya dan sering dikaitkan dengan prestise.
 
Barang Veblen adalah produk kelas atas dengan nilai prestise yang sangat tinggi, sehingga diskon dapat mengurangi permintaan.
 
 
Elastisitas pendapatan suatu barang menurut definisi lebih besar dari satu, karena meningkatkan bagian pengeluaran seiring dengan peningkatan pendapatan. Barang mewah juga dapat berupa barang mewah yang tidak dapat dibeli di bawah tingkat pendapatan tertentu. Contohnya termasuk [[Salmon (makanan)|salmon]] asap, [[Kaviar|kaviar,]] dan sebagian besar makanan lezat lainnya. Di sisi lain, barang berkualitas lebih tinggi mungkin memiliki distribusi kualitas yang luas, seperti anggur dan liburan. Namun, sementara jumlah barang yang dikonsumsi mungkin tetap sama meskipun kekayaan meningkat, pengeluaran akan meningkat untuk memastikan pengalaman yang lebih baik.
 
== Kepentingan sosial ekonomi ==
Barang-barang manufaktur tertentu memperoleh status "barang-barang mewah" karena desain, kualitas, daya tahan, atau kinerjanya yang unggul dibandingkan barang-barang pengganti yang sebanding.
 
 
Ada juga barang yang dianggap mewah oleh masyarakat hanya karena berfungsi sebagai simbol status, karena cenderung mewakili daya beli orang yang memilikinya. Barang-barang ini, meskipun tidak selalu lebih baik (dalam kualitas, kinerja atau penampilan) daripada barang pengganti yang lebih murah, dibeli dengan tujuan utama untuk menunjukkan kekayaan atau pendapatan seseorang. Barang-barang ini merupakan subjek dari fenomena sosial ekonomi yang dikenal sebagai konsumsi yang mencolok dan sering kali termasuk [[Mobil mewah|mobil mewah,]] [[Jam tangan|jam tangan,]] [[perhiasan]], pakaian desainer, [[Kapal pesiar|kapal pesiar,]] serta rumah besar, rumah kota dan rumah pedesaan.
 
== Merek mewah ==
Ide merek mewah belum tentu produk atau harga, tetapi keadaan di mana nilai-nilai inti yang diwujudkan oleh merek secara langsung terkait dengan dedikasi produsen dan kesesuaian kualitas yang dirasakan dengan nilai-nilai pelanggan. . dan aspirasi. Pelanggan sasaran inilah, bukan produk, yang membentuk merek mewah. Merek yang dianggap merek mewah terhubung dengan pelanggan mereka dengan mengumumkan bahwa mereka adalah yang terbaik di kelasnya atau dianggap yang terbaik di kelasnya.Selain itu, merek-merek ini harus memberikan kinerja yang jauh lebih baik. Bagaimana konsumen memandang merek dan produk mewah telah berubah selama bertahun-tahun, tetapi tampaknya ada tiga faktor utama: (1) harga tinggi, terutama dibandingkan dengan merek lain di segmen tersebut; (2) persediaan terbatas, di mana merek tidak perlu mahal, tetapi dianggap tidak tersedia dan berkontribusi untuk membuat pelanggan merasa memiliki sesuatu yang istimewa; dan (3) dukungan selebriti, yang dapat membuat merek atau produk tertentu lebih menarik bagi konsumen dan karenanya lebih “mewah” di benak mereka. Dua elemen pelengkap dari merek mewah termasuk kemasan yang disesuaikan dan dipersonalisasi. Elemen pembeda ini menjauhkan merek dari pasar massal dan dengan demikian memberi mereka perasaan unik dan pengalaman pengguna serta "rasa mewah" yang istimewa dan berkesan bagi pelanggan. Namun, konsep merek mewah sekarang sangat populer sehingga digunakan di hampir setiap ritel, manufaktur, dan sektor jasa. Selain itu, konsep pemasaran baru seperti "massluxury" atau "hyper luxury" semakin mengaburkan definisi apa yang dimaksud dengan produk mewah, merek mewah, atau perusahaan mewah.
 
 
Contohnya termasuk LVMH, produsen barang mewah terbesar di dunia dengan lebih dari lima puluh merek (termasuk [[Louis Vuitton (perusahaan)|Louis Vuitton]])[28] dan penjualan € 2,6 miliar pada tahun 2017, Kering, yang menghasilkan pendapatan €15,9 miliar untuk laba bersih €2,3 miliar pada 2019, dan [[Richemont|Richemont.]]{{inuse}}