Martin Luther: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
Baris 103:
Paus Leo X terbiasa menghadapi para reformis dan penganut bidah,<ref>{{en}} Richard Marius, ''Luther'', London: Quartet, 1975, {{ISBN|0-7043-3192-6}}, 85.</ref> dan ia menanggapi "dengan sangat hati-hati sebagaimana mestinya".<ref>{{en}} Papal Bull ''[[Exsurge Domine]]'', 15 June 1520.</ref> Selama tiga tahun berikutnya, ia mengirim serangkaian representasi dan teolog kepausan dalam rangka menentang Luther, yang hanya semakin memperkeras teologi anti-paus yang dianut sang reformis. Utusan pertama, seorang teolog Dominikan yang bernama [[Sylvester Mazzolini|Silvestro Mazzolini]], mengonsep satu kasus bidah terhadap Luther, yang kemudian dipanggil sang paus ke Roma. [[Friedrich III dari Sachsen|Friedrich III, Elektor Sachsen]], meyakinkan sang paus supaya Luther diperiksa di Augsburg, tempat [[Dewan Augsburg|Sidang Imperial]] diadakan.<ref>Mullett, 81–82.</ref>
Di sana, selama periode tiga hari pada Oktober 1518, Luther melakukan pembelaan diri ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan [[legatus kepausan]], [[Thomas Cajetan|Kardinal Kayetanus]]. Hak paus untuk mempermaklumkan indulgensi merupakan pokok perdebatan antara kedua orang tersebut.<ref name=Reformation500>{{en}} {{cite web|url=http://reformation500.csl.edu/timeline/luther-meets-with-cajetan-at-augsburg/|title=Luther meets with Cajetan at Augsburg|publisher=Reformation 500 – Concordia Seminary, St. Louis|accessdate=28 March 2016|archive-date=2017-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20170819111021/http://reformation500.csl.edu/timeline/luther-meets-with-cajetan-at-augsburg/|dead-url=yes}}</ref><ref name=Ex-Classics>{{en}} {{cite web|url= http://www.exclassics.com/foxe/foxe147.htm |title=The Acts and Monuments of the Church – Martin Luther |publisher=exclassics.com|accessdate=28 March 2016}}</ref> Keadaan dalam acara dengar pendapat tersebut berubah menjadi panas. Alih-alih sekadar menulis tesisnya, konfrontasi Luther dengan Gereja menjadikannya sebagai seorang musuh paus.<ref>Mullett, 82.</ref> Instruksi awal yang diterima Kayetanus adalah menahan Luther apabila ia tidak mau menarik kembali ajarannya, tetapi sang legatus tidak melakukannya.<ref>Mullett, 83.</ref> Luther menyelinap pergi meninggalkan kota pada malam hari, tanpa sepengetahuan Kayetanus.<ref>Oberman, 197.</ref>
[[Berkas:Luther-vor-Cajetan.jpg|jmpl|Pertemuan Martin Luther (kanan) dan Kardinal Kayetanus (kiri, memegang buku).]]
|