Diet alkali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Perbaikan penulisan
Elis (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 21:
Menurut hipotesis lampau dari abu asam yang mendasari diet ini, abu asam diproduksi oleh [[daging]], daging unggas, [[keju]], [[ikan]], [[telur]], dan [[biji-bijian]]. Abu basa diproduksi oleh [[buah-buahan]] dan [[Sayur|sayuran]], kecuali [[kranberi]], ''[[prune]]'', dan [[prem]]. Penunjukan abu asam atau basa didasarkan pada residu yang tersisa setelah pembakaran daripada keasaman makanan sehingga dalam diet ini makanan seperti buah jeruk yang umumnya dianggap asam dapat menghasilkan abu yang basa.<ref>{{Cite journal|last=Cunningham|first=Eleese|date=2009-10-01|title=What Impact Does pH Have on Food and Nutrition?|url=https://www.jandonline.org/article/S0002-8223(09)01521-1/abstract|journal=Journal of the American Dietetic Association|language=English|volume=109|issue=10|pages=1816|doi=10.1016/j.jada.2009.08.028|issn=0002-8223}}</ref>
 
PendukungPartisan diet ini mengatakan karena pH normal darah sedikit basa, maka tujuan diet ini harus berkaca pada [[pH]] [[darah]] yang sedikit basa tersebut dengan mengonsumsi makanan yang juga menghasilkan basa. Orang yang melakukan diet alkali mengatakan bahwa konsumsi makanan yang  tinggi unsur-unsur penghasil asamnya akan meningkatkan keasaman (pH) di dalam tubuh di mana meningkatnya keasaman ini akan memicu terjadinya suatu penyakit.<ref name=":1" /><ref name=":3">{{Cite web|last=Canadia Cancer Society|title=An alkaline diet and cancer|url=http://www.cancer.ca/en/prevention-and-screening/be-aware/cancer-myths-and-controversies/an-alkaline-diet-and-cancer/|website=Cancer}}</ref> Dari mekanisme diet yang telah disebutkan, di mana diet dapat secara signifikan mengubah keasaman (pH) darah, bertentangan dengan "semua yang kita ketahui tentang kimia tubuh manusia"<ref name=":5" /> dan disebut sebagai "mitos" oleh ''American Institute for Cancer Research''<ref name=":5" /> karena "hampir tidak mungkin" menciptakan lingkungan yang kurang asam di dalam tubuh. Diet alkali diklaim dapat mengubah tingkat keasaman (pH) urin, namun belum terbukti menimbulkan perubahan signifikan dalam mengubah tingkat keasaman (pH) darah ataupun memberikan manfaat secara klinis. Karena mekanisme pengaturan alami tubuh, yang tidak memerlukan diet khusus untuk bekerja secara normal, pola diet alkali hanya dapat mengubah pH darah secara minimal dan sementara.<ref name=":1" /><ref name=":3">{{Cite web|last=Canadia Cancer Society|title=An alkaline diet and cancer|url=http://www.cancer.ca/en/prevention-and-screening/be-aware/cancer-myths-and-controversies/an-alkaline-diet-and-cancer/|website=Cancer}}</ref><ref name=":5" />
 
Sebuah hipotesis menyebutkan bahwa kanker tumbuh pada kondisi tubuh yang asam dan diet alkali dapat mengubah lingkungan tubuh untuk mengobati kanker. Namun, hal ini bertentangan dengan hipotesis lain yang menyebutkan jika pertumbuhan sel kanker yang cepat akan menciptakan kondisi asam dalam tubuh sehingga dapat disimpulkan kondisi asam dalam tubuh tidak menyebabkan kanker. Rencana diet "ekstrim" seperti diet ini memiliki lebih banyak risiko daripada manfaat bagi pasien kanker.