[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) '''Kuntara''' (lahir di {{lahirmati|[[Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[|1|9|1939]] — meninggal di |[[Jakarta]], 21 Agustus 2021 pada usia {{umur|1939|21|8|2021}}) adalah purnawirawan Perwira Tinggi [[TNI Angkatan Darat]] dan merupakan [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Pangkostrad]] ke-18. Sebelumnya ia menjabat [[Pangkostrad]] menggantikan [[Wismoyo Arismunandar|Letjen TNI Wismoyo Arismunandar]]. Kuntara sendiri sebelumnya menjabat sebagai [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]]. Ia terlahir dari orang tua [[keturunan Tionghoa]]<ref>[chrome-extension://mhjfbmdgcfjbbpaeojofohoefgiehjai/index.html "Kiprah Pejuang Tionghoa, 10 Perwira Berdarah Tionghoa di Masa Indonesia Modern"]</ref><ref>{{Cite web |url=http://medansatu.com/berita/14855/selamat-imlek-inilah-9-jenderal-tni-dari-etnis-tionghoa/7/ |title="Letjen TNI Kuntara" |access-date=2020-02-19 |archive-date=2018-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180602201531/http://medansatu.com/berita/14855/selamat-imlek-inilah-9-jenderal-tni-dari-etnis-tionghoa/7 |dead-url=yes }}</ref> Ia merupakan Alumnus [[Akademi Militer]] tahun 1963 ini seangkatan dengan mantan [[Kepala Staf Angkatan Darat]] [[Wismoyo Arismunandar|Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar]], mantan Gubernur Jawa Timur [[Basofi Sudirman|Mayor Jenderal TNI Basofi Sudirman]], dan mantan Pangdam IX Udayana [[Sintong Panjaitan|Letnan Jenderal TNI Sintong Panjaitan]]. Kuntara turut dalam [[Operasi Woyla]] untuk membebaskan para sandera dalam pesawat [[Garuda Indonesia]] yang dibajak di [[Bangkok]], [[Thailand]], tahun 1981.<ref>[https://tirto.id/perjalanan-kuntara-dari-tentara-hingga-duta-besar-indonesia-giRx "Perjalanan Kuntara, dari Tentara hingga Duta Besar Indonesia"]</ref>
