Emma Goldman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mother Earth dan pelepasan Alexander Berkman: merapikan merapikan merapikan
Baris 98:
Selama penahanannya dan setelah pelepasannya, Emma terus menolak untuk mencela perbuatan Leon Czolgosz. Ia sendirian dalam penolakan itu. Rekan-rekan dan pendukungnya, termasuk Alexander Berkman, memintanya untuk berhenti menolak. Akan tetapi, Emma membela Leon, mengatakan bahwa ia adalah "makhluk supersensitif"<ref name="Cha78">Chalberg, hlm. 78.</ref> dan justru mencela anarkis lain karena telah meninggalkan Leon.<ref name="Cha78" /> Dalam media massa, Emma dijelek-jelekkan sebagai "pendeta agung anarki"<ref>Falk, ''The American Years'', hlm. 461.</ref> dan banyak koran menetapkan bahwa gerakan anarkisme bertanggung jawab bagi insiden pembunuhan tersebut.<ref>Wexler, ''Intimate'', hlm. 106–112.</ref> Setelah peristiwa-peristiwa ini, [[sosialisme]] mulai lebih mendapat dukungan dari radikal AS daripada anarkisme. Penerus William McKinley, [[Theodore Roosevelt]], menetapkan niatnya untuk menghabisi "tidak hanya kaum anarkis, tetapi juga seluruh simpatisan aktif dan pasif kaum anarkis."<ref>Dikutip dalam Chalberg, hlm. 81.</ref>
 
=== '''''Mother Earth'' dan pelepasan Alexander Berkman''' ===
{{main|Mother Earth (magazine)}}
 
Setelah Leon Czolgosz dieksekusi, Emma bersembunyi dari dunia. Selama tahun 1903 hingga 1913, ia tinggal di Jalan 13 Timur no 208–210, kota New York.<ref>{{Cite news|last=Greenhouse|first=Steven|date=Agustus 30, 1996|title=New York, Cradle Of Labor History|url=https://www.nytimes.com/1996/08/30/arts/new-york-cradle-of-labor-history.html|work=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=Mei 1, 2021}}</ref> Ia dibenci oleh sesama anarkis, dijelek-jelekkan oleh media massa, dan terpisah dari kekasihnya, Alexander Berkman. Ia menyembunyikan diri dari dunia dan kembali menjadi suster. "Pahit dan sulit menghadapi hidup baru," tulisnya.<ref>Goldman, ''Living'', hlm. 318.</ref>
Baris 127:
Meskipun slogan Presiden [[Woodrow Wilson]] yang terpilih pada tahun 1916 adalah "Ia menjauhkan kita dari perang", pada awal masa jabatan keduanya, ia mengumumkan bahwa keterlibatan [[Jerman]] yang terus mengerahkan [[kapal selam]] sudah menjadi alasan yang cukup bagi AS untuk jadi terlibat dalam [[Perang Dunia I]]. Tidak lama kemudian, Kongres mencanangkan [[Undang-undang Jasa Selektif 1917]], yang mewajibkan seluruh lelaki berumur 21–30 untuk mengikuti pelatihan militer. Emma berpendapat bahwa keputusan ini adalah agresi [[Militerisme|militeris]] yang disetir oleh kapitalisme. Dalam ''Mother Earth'', ia mendeklarasikan niatannya untuk melawan wajib militer dan melawan keterlibatan AS di dalam perang.<ref>Drinnon, ''Rebel'', hlm. 186–187; Wexler, ''Intimate'', hlm. 230.</ref>
[[File:Goldman.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Goldman.jpg|jmpl|Emma di atas sebuah trem pada tahun 1917, mungkin saat mogok kerja atau demonstrasi]]
Ia dan Alexander kemudian mendirikan [[Liga Tanpa Wamil]] di New York. Liga ini memproklamirkan: "Kami menolak wajib militer karena kami adalah internasionalis, antimiliteris, dan melawan segala perang yang dicetuskan pemerintahan kapitalistik."<ref>Berkman, hlm. 155.</ref> Kelompok ini kemudian menjadi lini depan aktivisme anti-wamil dan mulai mendapat banyak markas di kota-kota lain. Setelah polisi mulai menyergapmenggerebek acara-acara umum liga ini untuk menemukan lelaki muda yang belum mendaftar wamil, Emma dan rekan-rekannya terus memfokuskanberfokus diri untuk mendistribusikanmenyebarkan pamflet dan tulisan lainnya.<ref>Drinnon, ''Rebel'', hlm. 186–187.</ref> Semangat juang patriotis Amerika Serikat pada saatmasa itu membuat bahkan banyak elemen politis kiri menolak upaya-upaya liga ini. Partai Damai Perempuan, misalnya, menolaktidak perlawananjadi melawan perang setelah AS menjadi terlibat. [[Partai Sosialis Amerika]] mengambil posisi resmi terhadap keterlibatan AS, tetapi banyak mendukung Presiden Wilson dalam aktivitasnya.<ref>Chalberg, hlm. 129.</ref>
 
Pada 15 Juni 1917, Emma dan Alexander ditangkap pada saat penggerebekan kantor. Saat penggerebekan itu, polisi menemukan "segerobak penuh rekam-jejak dan propaganda anarkis".<ref name="nyt12">{{cite news|date=Juni 16, 1917|title=Emma Goldman and A. Berkman Behind the Bars|url=https://www.nytimes.com/1917/06/16/archives/emma-goldman-and-a-berkman-behind-the-bars-anarchist-headquarters.html|work=The New York Times|access-date=Desember 17, 2007}}</ref> ''[[The New York Times]]'' melaporkan bahwa Emma diminta untuk mengganti pakaian agar lebih cocok dan ia keluar dari ruangan dengan gaun "ungu royal".<ref name="nyt12" /><ref>Dikutip dalam Wexler, ''Intimate'', hlm. 232.</ref> Pasangan ini kemudian dituntut dengan konspirasi untuk "mengajak orang-orang agar tidak mendaftar wamil"<ref>Dikutip dalam Chalberg, hlm. 134.</ref> dengan [[Undang-undang Spionase]].<ref>{{cite journal|last=Shaw|first=Francis H.|date=Juli 1964|title=The Trials of Emma Goldman, Anarchist|journal=The Review of Politics|volume=26|issue=3|pages=444–445|doi=10.1017/S0034670500005210|quote=Prosecuted under the Espionage Act of 1917 for obstructing the draft, Emma Goldman...}}</ref> Keduanya dipasangkan jaminan sebesar $250.000 per kepala. Saat membela diri dan Alexander di pengadilan, Emma menyebut [[Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat]]. Ia bertanya bagaimana pemerintah dapat mengklaim memperjuangkan demokrasi di luar negeri, sementara melawan kebebasan berpendapat di negeri sendiri dipersulit:<ref>''Trial and Speeches of Alexander Berkman and Emma Goldman in the United States District Court, in the City of New York, Juli 1917'' (New York: Mother Earth Publishing Association, 1917)</ref><blockquote>Kami katakan: apabila Amerika kini terlibat perang agar dunia aman untuk melaksanakan demokrasi, tentunya negara ini harus terlebih dahulu membuat demokrasi aman dalam dirinya sendiri. Bagaimana orang-orang akan menganggap Amerika serius kalau demokrasi dalam negeri juga setiap hari dilawan, kebebasan berbicara dilanggar, persekutuan yang damai digerebek oleh ''gangster'' berseragam yang jahat dan brutal; kalau media massa yang bebas dipersulit dan setiap opini merdeka, dipaksa diam? Kita benar-benar miskin demokrasi; bagaimana kita bisa memberikannya kepada dunia?</blockquote>Juri kemudian menilai bahwa Emma dan Alexander bersalah. Hakim [[Julius Marshuetz Meier]] menghukum mereka dengan hukuman maksimum: pemenjaraan dua tahun, denda $10.000 untuk masing-masing kepala, dan kemungkinan [[deportasi]] setelah pelepasanpembebasan dari penjara. Ketika ia dipindahkan ke [[Penjara Negeri Missouri]], Emma menulis kepada seorang teman: "Pemenjaraan dua tahun untuk pembelaan ideal satu orang. Itu harga yang kecil."<ref>Wexler, ''Intimate'', hlm. 235–244.</ref>
 
Di penjara, ia ditentukan bekerja sebagai seorang penjahit, di bawah pengawasan "seorang anak lelaki kecil bodoh berumur 21 tahun yang dibayar untuk membuat laporan."<ref>Dikutip dalam Chalberg, hlm. 141.</ref> Ia bertemu dengan sosialis [[Kate Richards O'Hare]], yang juga dipidana dengan Undang-undang Spionase. Walaupun strategi politis mereka berbeda—dalam hal ini, O'Hare lebih percaya pada penggunaan ''voting'' untuk mendapatkan kekuasaan negara—kedua perempuan itu berjuang bersama demi kondisi yang lebih baik bagi para narapidana.<ref>Chalberg, hlm. 141–142.</ref> Emma juga bertemu dan berteman dengan [[Gabriella Segata Antolinin|Gabriella Segata Antolini]], seorang anarkis dan pengikut [[Luigi Galleani]]. Gabriella dipenjara saat memindahkan sebuah tas berisi dinamit dalam sebuah kereta yang mengarah ke Chicago. Ia menolak kooperatif dengan otoritas dan dikirim ke penjara selama 14 bulan. Ketiga perempuan ini kemudian bekerja bersama untuk mendapatkan kondisi hidup yang lebih layak bagi para narapidana, dan mereka diberi julukan "Trinitas". Emma kemudian dibebaskan pada 27 September 1919.<ref>Wexler, ''Intimate'', hlm. 253–263.</ref>
Baris 211:
Emma memandang negara, secara esensial dan pasti, sebagai suatu alat untuk meraih kendali dan dominasi.<ref name="WexInt91">Wexler, ''Intimate'', hlm. 91.</ref> Sebagai hasil pandangannya yang antinegara, ia merasa bahwa pengambilan suara adalah suatu metode yang tidak berguna, bahkan bisa jadi berbahaya. Ia menulis bahwa pengambilan suara memberikan ilusi partisipasi dan pada waktu yang sama menutupi struktur nyata pembuatan keputusan. Emma lebih mendukung resistensi bertarget dalam bentuk mogok kerja, protes, dan "aksi langsung melawan otoritas kode moral kita yang invasif dan menganggu."<ref name="WexInt91" /> Ia tetap ajeg dalam posisi anti-pemilihan suara, bahkan ketika banyak anarkosindikalis di Spanyol tahun 1930an menggunakan pemilihan suara untuk membentuk sebuah republik liberal. Emma menulis bahwa kekuasaan yang dipegang anarkis dalam sebuah blok pemilihan suara harusnya digunakan untuk mogok kerja di seluruh negeri.<ref>Wexler, ''Exile'', hlm. 167.</ref> Ia tidak setuju dengan gerakan [[hak suara perempuan]], yang meminta hak perempuan untuk ikut turut dalam pemilihan umum. Dalam esainya, "Hak Suara Perempuan", ia mencela pandangan bahwa keterlibatan perempuan akan menciptakan negara demokratis yang lebih adil: "Seakan-akan perempuan tidak pernah menjual hak suaranya, seakan-akan politisi perempuan tidak bisa dibeli!"<ref>Goldman, ''Anarchism'', hlm. 205.</ref> Ia setuju dengan pendapat para pendukung hak suara perempuan bahwa perempuan setara dengan lelaki, tetapi tidak setuju dengan pandangan bahwa partisipasi perempuan akan menciptakan negara yang lebih adil. "Kalau kita mengasumsikan bahwa perempuan akan mampu memurnikan sesuatu yang tidak mungkin dimurnikan, maka kita harus percaya bahwa ia mampu melakukan sihir."<ref>Goldman, ''Anarchism'', hlm. 198.</ref> Emma juga bersikap kritis terhadap [[Zionisme]], yang menurutnya adalah eksperimen kendali negara yang gagal.<ref>Wexler, ''Exile'', hlm. 41.</ref>
 
Emma juga sangat kritis dengan sistem penjara. Ia mengkritik perlakuan terhadap narapidana dan asal-usul sosial kejahatan pada waktu yang sama. Emma memandang kriminalitas sebagai suatu pertumbuhan alami dari sebuah sistem ekonomi yang tidak adil. Dalam esainya, ''Penjara: Sebuah Kejahatan dan Kegagalan Sosial'', ia banyak mengutip dari para penulis abad ke-19, [[Fyodor Dostoyevsky]] dan [[Oscar Wilde]] yang menulis tentang penjara. Tulisnya:<ref>Goldman, ''Anarchism'', hlm. 120.</ref><blockquote>Dari tahun ke tahun, dari gerbang neraka penjara, muncul manusia-manusia yang kurus, tidak berbentuk, tidak bersemangat, dan sudah tidak ada arahan hiduhlm. Harapan mereka sudah mati dan seluruh kecenderungan alamiah mereka sudah hilang. Mereka disambut dengan kelaparan dan ketidakmanusiawian. Korban-korban itu langsung tenggelam kembali ke dalam kriminalitas karena hanya itu yang mampu mereka lakukan.</blockquote>Emma juga merupakan seorang [[penolak perang]] yang berkomitmen dan ia amat menolak [[wajib militer]] yang menurutnya adalah salah satu bentuk pemaksaan terburuk oleh negara. Ia merupakan salah satu pendiri [[Liga Anti-WajibTanpa MiliterWamil]] dan karenanya ditangkap pada tahun 1917 dan dideportasi pada tahun 1919.<ref>Pribanic-Smith & Schroeder, hlm. 1-2.</ref>
 
Emma berkali-kali dimata-matai, ditangkap, dan dipenjara untuk pidato-pidato dan aktivitas organisasinya yang mendukung buruh dan mogok kerja, akses [[kontrasepsi]], dan [[Perlawanan selama Perang Dunia I|perlawanan Perang Dunia I]]. Sebagai hasilnya, ia menjadi aktif dalam gerakan kebebasan berpendapat di awal abad ke-20. Ia memandang kebebasan berekspresi sebagai suatu kebutuhan fundamental untuk perubahan sosial.<ref name="Goldman-Living">Lihat ''Living My Life'' secara garis besar.</ref><ref name="Stone-2004">Lihat Geoffrey R. Stone, ''Perilous Times: Free Speech in Wartime, From the Sedition Act of 1798 to the War on Terrorism'' (2004), hlm. 139–152 (yang membahas tentang persekusi Emma dan aktivis antiperang lainnya, serta pencanangan Undang-undang Spionase 1917).</ref><ref name="Falk-Volume2">Falk, ''Making Speech Free''.</ref><ref name="Rabban-1997">David M. Rabban, ''Free Speech In Its Forgotten Years'' (1997).</ref> Aktivismenya yang eksplisit, di muka penangkapan bertubi-tubi, menginspirasi [[Roger Baldwin]], salah seorang pendiri [[American Civil Liberties Union]] (Persatuan Kebebasan Sipil Amerika).<ref name="Finan-2007">Christopher M. Finan, ''From the Palmer Raids to the Patriot Act: A History of the Fight for Free Speech in America'', hlm. 18.</ref> Pengalaman Emma dan Ben Reitman di [[perjuangan kebebasan berpendapat San Diego]] pada tahun 1912 adalah contoh keajegan mereka memperjuangkan kebebasan berpendapat, sementara keamanan mereka terancam.<ref>Wexler, ''Intimate'', hlm. 181–182.</ref>