Hubungan antarkelompok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan pranala dalam |
Memperbaiki ejaan, kata |
||
Baris 19:
Memiliki identitas sosial merupakan kebanggaan bagi individu atau kelompok terhadap kelompok lain karena identitas sosial mengandung prestasi, kehormatan dan kekayaan bagi seseorang sehingga berusaha menampilkan citra positif.
== Sudut
Menurut Kinloc (Sunarto, 2000), terdapat dimensi dalam hubungan antarkelompok seperti dimensi sikap, dimensi sejarah, gerakan sosial, perilaku, [[demografi]], dan institusi.
Baris 46:
== Bentuk dan pola ==
Kekuasaan ialah konsep dasar yang berkaitan dengan hubungan antarkelompok, oleh karenanya pola hubungan antarkelompok dapat terbentuk, tetapi perlu dikombinasikan oleh variabel lain. Berikut pola hubungan antarkelompok:<ref name=":2">{{Cite book|last=Soerjono soekanto|url=https://www.worldcat.org/oclc/950520043|title=Sosiologi : suatu pengantar|isbn=979-421-009-9|oclc=950520043}}</ref>
1. '''Akulturasi''' adalah berpadu atau berbaurnya kebudayaan diantara dua kelompok etnis. Akulturasi dapat tercipta meski diantara kelompok memiliki status sosial yang berbeda.
2. '''Dominasi''' adalah penguasaan suatu kelompok terhadap kelompok lain. Komblum menjelaskan empat macam proses dominasi dalam hubungan antarkelompok, yaitu (1) Genosida; (2) pengusiran; (3) perbudakan; dan (4) segregasi.
Baris 54:
3. '''Paternalisme''' merupakan penguasaan secara politik dari ras pendatang kepada kelompok pribumi.
4. '''Pluralisme''' yakni sikap menghargai dan mengakui adanya perbedaan di antara berbagai kelompok-kelompok masyarakat. Menurut Furnival, pluralisme (kemajemukan) terdiri dari individu yang berasal dari ras dan etnis yang bermacam-macam.
5. '''Integrasi''' ialah bentuk hubungan yang tidak menaruh perhatian kepada kelompok masyarakat yang berbeda ras, karena perbedaan ras dianggap tidak penting dalam bidang status pendidikan, pekerjaan, dan politik.
== Lihat
* [[Psikologi sosial]]
Baris 65:
* [[Konflik sosial]]
==
<references />
|