Pribumisasi islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 3:
== Pemikiran Pribumisasi Islam Gus Dur ==
Pemikiran pribumisasi islam [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] telah muncul sejak era 80-an. Maksud dari pribumisasi itu sendiri menurut Gus Dur ialah perwujudan kehidupan Islam, bukan ajaran yang menyinggung kepercayaan dan peribadatan. Di manapun islam berada, islam tetaplah islam. Tak perlu landasan Al-Quran maupun Hadits. Namun, bukan berarti semuanya disamaratakan. Inti dari pemikiran Gus Dur yaitu bagaimana caranya untuk memayungi agama islam sebagai budaya dengan cara memanifestasikan kepentingan seluruh bangsa.<ref>{{Cite journal|last=Fitriah|first=Ainul|date=2013-06-03|title=Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang Pribumisasi Islam|url=http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/teosofi/article/view/43|journal=Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam|language=en|volume=3|issue=1|pages=39–59|doi=10.15642/teosofi.2013.3.1.39-59|issn=2442-871X}}</ref> Gus Dur ingin meluruskan bahwa islam yang perlu beradaptasi terhadap kebudayaan sesuai dengan tempatnya dikarenakan segala sesuatu itu tidak bisa secara langsung harus mengikuti islam. Dengan kata lain, kehadiran Islam di Indonesia harus bisa menyesuaikan diri dengan cara melakukan [[akulturasi]] dengan konteks Indonesia.
== Lihat pula ==
* [[Islam Nusantara]]
== Referensi ==
|