Stasiun Ngabean: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
Baris 27:
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]] yang dibuka pada tahun 1917-1919.<ref name="archiv2" /> Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai sepur 1.435 mm.<ref name=":3">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref> Sayangnya jalur ini dibongkar oleh pekerja romusa Jepang pada tahun 1943 karena digunakan untuk membangun jalur kereta api baru di Saketi, Bayah, dan ada yang dibawah ke Burma untuk dibangunkan jalur kereta api di sana.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi [[bus]] [[bus pariwisata|pariwisata]] yang hendak mengantar rombongan ke [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]]. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "''Alkmaar''" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru ini menjadi kantor sekretariat Forum Komunikasi Kawasan Ngabean (FKKN) Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|title=Bekas Stasiun Ngabean Yogyakarta, Bekas Stasiun Yang Menjadi Taman Parkir {{!}} TeamTouring|website=teamtouring.net|language=en-US|access-date=2018-10-21|archive-date=2015-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150718104621/http://teamtouring.net/bekas-stasiun-ngabean.html|dead-url=yes}}</ref>
== Galeri ==
|