'''Glorfindel''' ({{IPA-art|ɡlɔrˈfindɛl}}) adalah tokoh fiksi dalam [[Tolkien's legendarium|legendarium]] [[Middle-earth]] milik [[J. R. R. Tolkien]]. Ia adalah bagian dari kaum [[Noldor]], salah satu dari tiga kelompok [[Calaquendi|Calaquendi atau ''High Elves'']]. Namanya berarti "berambut emas" dalam bahasa [[Sindarin]]. Laurefindelë adalah namanya dalam bahasa [[Quenya]] yang memiliki arti yang sama. Karakter ini adalah salah satu dari sekian banyak karakter yang pertama kali diciptakan oleh Tolkien untuk dijadikan bagian dari legendarium Middle-earth miliknya di tahun 1916–17, bermula dari draf awal ''[[The Fall of Gondolin]]''. Namanya berindikasi pada rambutnya sebagai tanda perbedaan di antara kaumnya, sebab umumnya kaum Noldor berambut gelap. Sebuah karakter yang bernama sama muncul di buku seri pertama ''[[The Lord of the Rings]]'', ''[[The Fellowship of the Ring]]'', yang berlatar di [[Third Age|Zaman Ketiga]] di Middle-earth. Di dalam kisahnya, ia dideskripsikan sebagai seorang Elf yang sangat kuat yang mampu bertahan di hadapan [[Nazgûl]], pelayan [[Sauron]] yang berupa roh atau hantu, dan bahkan mampu bertahan sendiri ketika melawan beberapa dari mereka sekaligus. Glorfindel dan sebuah versi dari kisah ''The Fall of Gondolin'' muncul di ''[[The Silmarillion]]'', novel Tolkien yang dipublikasikan secara anumerta di tahun 1977.
Di kemudian hari, Tolkien mengeksplorasi latar belakang Glorfindel dalam sekian materi yang berkaitan dengan [[First Age|Zaman Pertama]] di Middle-earth, dan mengupayakan bagaimana kedua versi Glorfindel tersebut adalah karakter yang sama, karena hal itu tidak terbukti dalam versi ''The Silmarillion'' dan ''The Lord of the Rings'' yang sudah dipublikasikan di awal. Perubahan pada karakter Glorfindel yang paling terkemuka, yaitu [[Reincarnation in popular culture|tema reinkarnasi]], sebagai bagian dari perkembangan legendarium Tolkien, telah dianalisis oleh para ahli.