Kompang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Kompang adalah alat Musik Tradisional yang bernafaskan islami dari Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.<ref>https://www.asliponorogo.com/2017/10/rebana-asliponorogo-terkenal-di.html</ref> Kompang Ponorogo kemudian menyebar ke berbagai wilayah budaya melayu baik Di Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand yang kemudian dikenal sebagai Kompang Jawa.'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Kompang adalah alat Musik Tradisional yang bernafaskan islami dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].<ref>https://www.asliponorogo.com/2017/10/rebana-asliponorogo-terkenal-di.html</ref> Kompang Ponorogo kemudian menyebar ke berbagai wilayah budaya melayu baik Di Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand yang kemudian dikenal sebagai Kompang Jawa.
 
== Sejarah ==
Pada awalnya, masyarakat Ponorogo yang kala itu beragama [[Budha]] mengenal alat musik keagaaman sejenis Bedug yang bentuknya pipih seperti Jidor tidak memanjang seperti [[Bedug]] Di Masjid. Setelah Islam Masuk ke Ponorogo, Rakyat Ponorogo yang suka akan kesenian memasukan alat musik Bedug Budha ke dalam kesenian yang bernafaskan Islami, yang kemudian dikenal dengan Kompang. Kompang Ponorogo awalnya sebesar Jidor, hanya saja lebih ramping yang memudahkan dipegang dengan satu sisi kulit hewan pada bingkai Kompang, dengan berjalannya waktu pada saat ini tedapat berbagai macam bentuk Kompang di Ponorogo dengan bentuk yang besar, sedang hingga kecil.
 
Di Ponorogo, terdapat kesenian Terbangan Ponoragan masih penggunakan peralatan Kompang berbagai ukuran kecil hingga terbesar, bahkan dapat dikatakan jenis [[Rebana]] Terbesar di dunia. Selain kompang pada Terbangan juga diiringi Kendang Reyog dan Gamelan Reyog.
 
== Penyebaran ==
Banyaknya pesantren Tradisional di Ponorogo yang terkenal, membuat para santri alumni Pesantren di Ponorogo ini membawa alat musik Kompang ke berbagai daerah di pulau Jawa yang kemudian dikembangkan di masing - masing daerah para alumni santri.
 
Kompang Ponorogo juga menyebar ke kawasan Melayu karena dari pernikahan putra kiayi [[Pesantren Tegalsari]] menikah dengan Putri [[Sultan Selangor]]. Delegasi pesantren Tegalsari ini membawa persembahan Kompang saat pernikahan berlangsung, hingga pada Kompang Ponorogo digemari juga oleh masyarakat Melayu di Selaongor. Dari Selangor, Kompang menyebar ke kesultanan tetangga seperti [[Johor]], Riau, [[Provinsi Pattani|Pattani]] hingga [[Brunei Darussalam|Brunei]] dan [[Sabah]], di kawasan Melayu Kompang Ponorogo disebut dengan istilah Kompang Jawa.<ref>https://jaringansantri.com/kisah-petualangan-kyai-zainal-abidin-tegalsari-ke-selangor-dan-perjuangan-kyai-muhammad-bin-umar-banjarsari/</ref>