Alexander Melville Bell: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GFRday (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
GFRday (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
== "Visible Speech" ==
Di tahun 1964, Bell mengklaim bahwa dia telah menciptakan sistem alfabet fonetik universal yang dia namakan "Visible Speech". Sistem alfabet ini memakai 29 simbol, 52 konsonan, 36 vokal, dan 12 diftong untuk menunjukkan letak posisi organ artikulasi saat seseorang membuat suatu suara demi membantu pelafalan individu tunarungu. Dia mempublikasikan karyanya di tahun 19671867 dan mengadakan berbagai demonstrasi dengan 3 anaknya yang menunjukkan bahwa dengan mengetahui alfabet “Visible Speech”, maka pelafalan bahasa apapun dapat dilafalkan dengan akurat. Penciptaannya ini disebut oleh [[Édouard Séguin]] sebagai “penemuan yang lebih besar dibanding telepon anaknya, Alexander Graham Bell”. Alexander Graham Bell sendiri pernah mengajar murid tunarungu menggunakan sistem alfabet ayahnya di beberapa sekolah di Boston pada tahun 1871, sekaligus mempromosikan “Visible Speech”.<ref name=":4">{{Cite book|last=Winzer|first=Margret A.|date=1993|url=https://books.google.co.id/books/about/The_History_of_Special_Education.html?id=sXFaytRNneUC&redir_esc=y|title=The History of Special Education: From Isolation to Integration|publisher=Gallaudet University Press|isbn=978-1-56368-018-2|language=en}}</ref>
 
“Visible Speech” menjadi sistem alfabet pertama yang menggambarkan pelafalan terlepas dari bahasa atau dialek yang diucapkan, dan oleh karena itu dianggap penting bagi sejarah fonetik.<ref name=":5">{{Cite journal|last=Duchan|first=Judith|date=2006-03-01|title=The Phonetic Notation System of Melville Bell and its Role in the History of Phonetics|url=https://www.researchgate.net/publication/242517636_The_Phonetic_Notation_System_of_Melville_Bell_and_its_Role_in_the_History_of_Phonetics|volume=30}}</ref> Namun, sistem alfabet Bell dan simbol-simbolnya dinilai terlalu kompleks. Hal tersebut dikarenakan simbol yang digunakan Bell tidak menyerupai alfabet latin, melainkan Bell menggambarkan letak posisi organ artikulasi, membuat simbol-simbolnya asing dan susah diingat bagi pengajar dan murid. [[Alice Worcester]] menyebutkan bahwa sistem alfabet ini “lebih menjadi halangan dibanding bantuan di setiap poinnya”. Beberapa sekolah pernah mengadopsi “Visible Speech” sebagai metode pengajarannya, namun karena rumit, “Visible Speech” sudah tidak lagi digunakan untuk mengajar murid tunarungu.<ref name=":4" />