Mahmud Muhammad Taha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
||
Baris 74:
Menurut penulis biografi Mahmud, Edward Thomas, Mahmud sebenarnya menentang sunat perempuan, tetapi ia juga menolak undang-undang yang melarang praktik tersebut. Ia meyakini bahwa sunat perempuan hanya dapat dihapuskan lewat pendidikan. Walaupun sikap Mahmud membuat orang mengira bahwa ia mendukung praktik tersebut, demonstrasi di Rufa'a tetap dianggap sebagai tindakan perlawanan terhadap penjajah Inggris.{{sfn|Thomas|2011|pp=76}} Insiden ini juga semakin membuat Mahmud dikenal umum.{{sfn|Thomas|2011|pp=75}}
<!--
== Filosofi ==
|