Benito Mussolini: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan penulisan tanggal di referensi Tag: |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 124:
}}
}}
'''Benito Amilcare Andrea Mussolini''' ({{IPA-it|be.ˈniː.to a.ˈmil.ka.re an.ˈdreː.a mus.so.ˈliː.ni|lang}};<ref>See [http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Benito Benito] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150617215457/http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Benito|date=17 Juni 2015}} and [http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Mussolini Mussolini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150617215159/http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Mussolini|date=17 Juni 2015}} in [[Luciano Canepari]], ''Dizionario di pronuncia italiana online''</ref> 29 Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang politikus dan [[wartawan]] yang menciptakan dan memimpin [[Partai Fasis Nasional]]. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Italia sejak [[Pawai ke Roma]] di tahun 1922 hingga [[Kejatuhan rezim Fasis di Italia|penurunannya]] di tahun 1943, dan merupakan "[[Duce Fasisme|Duce]]" Fasisme Italia sejak penciptaan [[
Mussolini pada awalnya merupakan seorang politikus sosialis dan wartawan
Kebijakan luar negeri Mussolini berpusat pada pengembalian kebesaran [[Imperium Romawi]] kuno, dengan cara memperbanyak koloni Italia serta memperluas zona pengaruh fasis. Pada tahun 1920an, ia memerintahkan [[Pasifikasi Libya]], pengeboman Corfu akibat [[Insiden Corfu|sebuah insiden dengan Yunani]], mendirikan [[Perjanjian Tirana Pertama dan Kedua|protektorat di Albania]], dan memasukkan kota [[Fiume]] ke dalam negara Italia melalui perjanjian dengan Yugoslavia. Pada tahun 1936, [[Etiopia]] berhasil ditaklukkan setelah kalah dalam [[Perang Italia-Etiopia Kedua|Perang Italia–Etiopia Kedua]]. Daerah tersebut kemudian disatukan ke dalam [[Afrika Timur Italia]] dengan [[Eritrea]] dan [[Somalia]]. Pada tahun 1939, tentara Italia [[Invasi Italia ke Albania|menganeksasi Albania]]. Antara tahun 1936 dan 1939, Mussolini memerintahkan [[intervensi militer Italia di Spanyol]], yang akhirnya sukses, menempatkan [[Francisco Franco]] di tampuk kepemimpinan pada masa [[Perang Sipil Spanyol]]. Italia di bawah Mussolini pada awalnya mencoba mencegah terjadinya perang dunia kedua dengan cara mengirim tentara ke [[jalur gunung Brenner]] untuk memperlambat [[Anschluss]]. Negara tersebut juga mengambil bagian dalam [[front Stresa]], [[Laporan Lytton]], [[Perjanjian Lausanne]], [[Pakta Empat Kekuatan]], dan [[Persetujuan München]]. Akan tetapi Italia kemudian menjauhkan diri dari Britania dan Perancis, dan bersikap lebih dekat dengan [[Jerman Nazi|Jerman]] dan [[Jepang]]. Jerman [[Penyerbuan Polandia|menginvasi Polandia]] pada 1 September 1939, yang menimbulkan deklarasi perang oleh [[Perancis]] dan [[Britania Raya]] dan awal mula [[Perang Dunia II]].
Baris 333:
Sanksi ekonomi yang diberikan kepada Italia kemudian digunakan Mussolini sebagai alasan untuk menciptakan aliansi dengan Jerman. Pada tahun 1936, Mussolini berkata kepada Duta Besar Jerman, [[Ulrich von Hassell]]: "Kalau Austria pada praktiknya menjadi negara satelit Jerman, kami tidak akan menolak."<ref name="Cassels pp. 57–74">Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 63.</ref> Mussolini menghapuskan masalah utama dalam hubungan Italia-Jerman — ia mengakui bahwa Austria berada di bawah zona pengaruh Jerman.<ref name="Cassels pp. 57–74" />
[[File:Hitlermusso2_edit.jpg|al=Mussolini and Hitler saluting troops|jmpl|Pada 25 Oktober 1936, Italia dan Jerman menyatakan aliansi. Aliansi ini kemudian dikenal sebagai [[Poros Roma-Berlin]].]]
Pada 11 Juli 1936 ada sebuah perjanjian Austria dan Jerman yang di dalamnya, Austria mendeklarasikan dirinya sebagai "negara Jerman" yang kebijakan luar negerinya akan selalu sinkron dengan Berlin; selain itu, pro-Nazi juga diperbolehkan masuk ke dalam kabinet Austria.<ref name="Cassels pp. 57–74" /> Mussolini amat menekan Kanselir Austria, [[Kurt Schuschnigg]], agar mau menandatangani perjanjian itu demi meningkatkan hubungannya dengan Hitler. Setelah sanksi terhadap Italia berakhir di Juli 1936, Perancis amat mencoba untuk menghidupkan kembali [[Front Stresa]].<ref name="ReferenceA">Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 190.</ref> Pada bulan Januari 1937, Britania menandatangani sebuah persetujuan dengan Mussolini agar Italia tidak terlibat di Spanyol; persetujuan ini dipandang sebagai langkah pertama Kantor Luar Negeri Britania menciptakan aliansi Inggris-Italia.<ref>Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 65.</ref> di bulan April 1938, Britania dan Italia menandatangani [[Pakta Paskah]], yang di dalamnya Britania menjanjikan rekognisi Etiopia sebagai bagian dari Italia, dan sebagai gantinya Italia harus keluar dari [[Perang Sipil Spanyol]]. Kantor Luar Negeri Britania memahami bahwa Roma dan Berlin menjadi dekat akibat perang sipil tersebut dan mereka percaya kalau Mussolini bisa dibuat lepas dari Spanyol, maka ia akan kembali ke blok sekutu. Kalau Mussolini bisa dibuat mau keluar dari Spanyol, Britania mau merekognisi Raja
Menuruti kebijakan luar negeri pro-Jerman pada 25 Oktober 1936, Mussolini setuju untuk membentuk [[Poros Roma-Berlin]], yang pembentukannya ditandatangani di Berlin. Menurut aliansi ini, ia harus bekerja sama dengan [[Jerman Nazi]]. Lebih lanjut, penaklukan Ethiopia mengambil nyawa 12.000 orang Italia plus 4.000 hingga 5.000 nyawa orang Libya, Eritrea, dan Somali yang berjuang dalam angkatan militer Italia.<ref name="ReferenceB">Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 187.</ref> Mussolini awalnya percaya bahwa penaklukan Etiopia akan memakan biaya 4 hingga 6 miliar lira, tetapi biaya akhirnya mencapai 33,5 milyar.<ref name="ReferenceB" /> Biaya perang tersebut ternyata memberikan efek negatif yang parah terhadap anggaran pembelanjaan Italia dan benar-benar menghabisi upaya modernisasi militer Italia karena uang yang sebelumnya dijanjikan Mussolini akan digunakan sebagai modernisasi militer kini digunakan untuk menaklukkan Etiopia. Kegagalan modernisasi militer ini membuat Mussolini bergantung pada Jerman.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 pp. 187–88.</ref> Untuk membantu menutupi hutang negara yang terjadi akibat perang Etiopia, Mussolini melakukan devaluasi lira sebanyak 40% pada bulan Oktober 1936.<ref name="ReferenceB" /> Lebih lanjut, biaya okupasi Etiopia adalah sebesar 21,1 miliar lira antara tahun 1936 dan 1940. Belum lagi, Italia kehilangan 4.000 orang tentara di Perang Sipil Spanyol dan keterlibatan tersebut menghabiskan 12 hingga 14 miliar lira.<ref name="ReferenceB" /> Dalam tahun 1938 dan 1939, pemerintah Italia berhasil mengumpulkan pajak sebesar 39,9 miliar lira, sementara produk nasional bruto seluruh Italia mencapai 153 miliar lira. Ini artinya, perang Etiopia dan Spanyol amat menghabisi anggaran pembelanjaan Italia.<ref name="ReferenceB" /> Hanya 28% dari seluruh bujet militer Italia antara tahun 1934 dan 1939 yang digunakan untuk memodernisasi militer. Sisanya habis dikonsumsi perang Mussolini. Kekurangan bujet ini menyebabkan penurunan kekuatan militer Italia.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 189.</ref> Antara tahun 1935 dan 1939, perang Mussolini menghabiskan uang yang setara dengan $500 miliar dolar AS; jumlah ini akan terasa lebih besar karena Italia adalah negara yang begitu miskin.<ref name="ReferenceB" /> Dekade 1930an penuh dengan kemajuan teknologi cepat di bidang militer dan Sullivan menulis bahwa Mussolini salah memilih waktu untuk menginvasi Etiopia dan berperang di Spanyol.<ref name="ReferenceB" /> Ketika Italia semakin terpuruk di belakang kekuatan-kekuatan besar Eropa, perlombaan senjata dimulai. Jerman, Britania dan Perancis menghabiskan jumlah uang yang semakin besar untuk mendongkrak kemampuan militernya. Peningkatan ini membuat Mussolini secara pribadi mengakui bahwa kemampuan berperang Italia sudah sangat terbatas dan ia membutuhkan aliansi dengan kekuatan besar untuk mengkompensasi keterpurukan militer Italia yang semakin jauh.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 pp. 189–90.</ref>
Baris 355:
Arahan baru ini mendapatkan kritik. Pada 21 Maret 1939, saat pertemuan dengan Dewan Besar Fasis, [[Italo Balbo]] menuduh Mussolini sedang "menjilat sepatu bot Hitler". Ia mencela kebijakan luar negeri pro-Jerman sang Duce, mengatakan bahwa kebijakan itu merupakan bencana bagi Italia. Ia lanjut mengatakan bahwa "pembukaan Britania" masih terbuka lebar dan Italia tidak harus bersekutu dengan Jerman.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Meskipun banyak pemain lama seperti Balbo tidak terlalu suka hubungan dekat dengan Jerman, kendali penuh Mussolini terhadap mesin kebijakan luar negeri berarti bahwa perlawanan seperti ini tidak ada artinya. Perlawanan ini juga menunjukkan bahwa Mussolini tidak mendominasi Partai Fasis sepenuhnya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan bahwa ada orang seperti Balbo yang mencela, serta responsnya yang suam-suam kuku (menurut sejarawan Yunani, Aristoteles Kallis). Perlawanan yang sama tidak mungkin terjadi di Jerman, misalnya; tidak mungkin seorang ''gauleiter'' Hitler akan menyerangnya seperti Balbo menyerang Mussolini.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Pada bulan April 1939, Mussolini memerintahkan invasi Italia di Albania. Italia mengalahkan Albania hanya dalam waktu lima hari dan memaksa pelarian diri Raja [[Zog dari Albania]]. Hingga bulan Mei 1939, Blok Poros belum sepenuhnya resmi, tetapi pada bulan April itu Italia dan Jerman menandatangani [[Pakta Baja]], yang menggarisbawahi "pertemanan dan aliansi" antara Jerman dan Italia.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=The Italo-German Alliance, Mei 22, 1939|url=http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|publisher=astro.temple.edu|archive-url=https://web.archive.org/web/20110720055919/http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|archive-date=20 Juli 2011|access-date=5 April 2008|url-status=dead}}</ref> Pakta Baja merupakan persekutuan militer ofensif dan defensif meskipun Mussolini hanya mau tanda tangan setelah menerima janji dari Hitler bahwa tidak akan ada perang selama tiga tahun ke depan. [[Raja Victor Emmanuel III]] tidak terlalu menyukai pakta itu dan lebih menyukai persekutuan dengan sekutu-sekutu tradisional Italia, seperti Perancis. Ia pun khawatir mengenai implikasi persekutuan militer ofensif — kini, semua keputusan mengenai perang dan damai berada di tangan Hitler.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Victor Emanuel III|url=https://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-url=https://web.archive.org/web/20110628222207/http://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-date=28 Juni 2011|access-date=24 Agustus 2017|url-status=live}}</ref>
Hitler ingin menginvasi Polandia meskipun Ciano berkata bahwa invasi tersebut akan berujung pada perang dengan sekutu. Hitler mengabaikan komentar Ciano dan mengatakan bahwa Britania dan negara-negara Barat lainnya akan diam; ia kemudian menyatakan bahwa Italia harus menginvasi [[Yugoslavia]]. Penawaran itu amat menarik bagi Mussolini, tetapi pada masa itu perang dunia akan sangat berbahaya bagi Italia karena negara itu belum rampung memperbaiki kapabilitas militernya sejak pembangunan [[Imperium Italia]]. Lebih lagi,
=== Perang meletus ===
|