Mahmud Muhammad Taha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
||
Baris 102:
Pada November 1965, seorang komunis dari Suriah menista Nabi Muhammad di muka umum, dan pemerintahan [[Partai Umat Nasional]] pada saat itu pada akhirnya melarang [[Partai Komunis Sudan]]. Kelompok Islamis [[Barisan Piagam Islam]] kemudian memulai kampanye yang menuntut agar syariat dimasukkan ke dalam Undang-Undang Dasar Sudan tahun 1951 yang dirumuskan oleh Inggris.{{sfn|Thomas|2011|pp=129}} Mahmud mendukung kelompok sekuler pada masa itu. Ia membela sang komunis Suriah (yang telah dimasukkan ke rumah sakit jiwa) ketika pengadilan syariat mengeluarkan pernyataan bahwa penista Nabi punya waktu tiga hari untuk bertobat atau ia harus dibunuh. Menurut Mahmud, "Siapapun yang menutup pintu belas kasihan [Allah] atas nama agama tidak punya hak untuk berbicara tentang agama." Kuliah, artikel, dan selebaran kelompok Jumhuri saat itu juga dipenuhi seruan untuk menegakkan kebebasan berekspresi.{{sfn|Thomas|2011|pp=130}}
Mahmud mulai berbicara tentang [[Israel]] pada tahun 1967. Mahmud sendiri telah menyatakan bahwa [[nasionalisme Arab]] adalah suatu bentuk rasisme. Pada tahun 1968, ia menulis bahwa musuh orang Arab bukan Israel, tetapi mereka sendiri, dan ia menyerukan agar negara-negara Arab mengakui keberadaan Israel. Pada hari pertama [[Perang Enam Hari]] antara Israel dengan negara-negara tetangganya, Mahmud menyatakan dalam ceramahnya bahwa negara-negara Arab akan kalah dengan teknologi Israel. Di luar ruang ceramah, pegiat-pegiat dari [[Ikhwanul Muslimin]] menunggunya dan berteriak "Mahmud adalah agen [[Zionis]]!"{{sfn|Thomas|2011|pp=132}}
<!--
== Falsafah ==
|