Benito Mussolini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
dewan besar > dewan agung
suntingan tata bahasa & typo agar lebih nyaman dibaca; entah kenapa terjemahan Bquote tidak masuk, sudah saya terjemahkan kembali
Tag: gambar rusak VisualEditor
Baris 124:
}}
}}
'''Benito Amilcare Andrea Mussolini''' ({{IPA-it|be.ˈniː.to a.ˈmil.ka.re an.ˈdreː.a mus.so.ˈliː.ni|lang}};<ref>See [http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Benito Benito] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150617215457/http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Benito|date=17 Juni 2015}} and [http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Mussolini Mussolini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150617215159/http://www.dipionline.it/dizionario/ricerca?lemma=Mussolini|date=17 Juni 2015}} in [[Luciano Canepari]], ''Dizionario di pronuncia italiana online''</ref> 29 Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang politikus dan [[wartawan]] yang menciptakan dan memimpin [[Partai Fasis Nasional]]. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Italia sejak [[Pawai ke Roma]] di tahun 1922 hingga [[Kejatuhan rezim Fasis di Italia|penurunannyapemecatannya]] di tahun 1943, dan merupakan "[[Duce Fasisme|Duce]]" Fasisme Italia sejak penciptaan [[Fasci Pertarungan Italia]] (''Fasci Italiani di Combattimento'') di tahun 1919 hingga [[Kematian Benito Mussolini|eksekusinyapembunuhannya]] di tahun 1945 oleh para [[Gerakan pemberontakan Italia|pemberontak Italia]]. Saat menjadi diktator Italia dan pendiri [[fasisme]], Mussolini banyak menginspirasi dan mendukung [[Fasisme sebagai fenomena internasional|penyebaran gerakan fasis internasional]] pada [[masa antarperang]].<ref name="Hakim 1995">{{cite book|last=Hakim|first=Joy|year=1995|title=A History of Us: War, Peace and all that Jazz|location=New York|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-509514-2}}</ref><ref>{{cite web|title=Historic Figures: Benito Mussolini (1883–1945)|url=http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mussolini_benito.shtml|publisher=BBC – History – bbc.co.uk|archive-url=https://web.archive.org/web/20180930183005/http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mussolini_benito.shtml|archive-date=30 September 2018|access-date=7 September 2015|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|title=Mussolini founds the Fascist party – Mar 23, 1919|url=http://www.history.com/this-day-in-history/mussolini-founds-the-fascist-party|publisher=History.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20181021094047/https://www.history.com/this-day-in-history/mussolini-founds-the-fascist-party|archive-date=21 Oktober 2018|access-date=7 September 2015|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|title=Historic Figures: Benito Mussolini (1883–1945)|url=https://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mussolini_benito.shtml|publisher=BBC – History – bbc.co.uk|archive-url=https://web.archive.org/web/20191210154301/http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mussolini_benito.shtml|archive-date=10 Desember 2019|access-date=20 Desember 2019|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|author1=Michael Sanfey|year=2003|title=On Salazar and Salazarism|url=https://www.jstor.org/stable/30095666|journal=Studies: An Irish Quarterly Review|volume=92|issue=368|pages=405–411|jstor=30095666}}</ref>
 
Mussolini pada awalnya merupakan seorang politikus [[Sosialisme|sosialis]] dan wartawan koran berjudul [[Avanti! (koran)|''Avanti!'']]. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota Direktorat Nasional [[Partai Sosialis Italia]] (PSI),<ref>{{Cite book|author=Anthony James Gregor|year=1979|title=Young Mussolini and the Intellectual Origins of Fascism|publisher=University of California Press|isbn=978-0520037991}}</ref> tetapi ia dikeluarkan dari partai karena menyokong intervensi militer dalam Perang Dunia I, yang berlawanan dengan sikap partai yang netral. DiPada tahun 1914, Mussolini mendirikan sebuah terbitan baru, ''[[Il Popolo d'Italia]]'', dan sempat menjadi tentara dalam [[Tentara Kerajaan Italia]] pada masa perang, hingga ia mengalami cedera dan dilepaskan pada tahun 1917. Setelah itu, Mussolini mencela PSI, dan filsafatnyapemikirannya kini berpusat pada [[nasionalisme Italia]] dan, bukan lagi [[sosialisme]]. Ia kemudian menciptakan gerakan fasis yang pada akhirnya melawanmenentang [[egalitarianisme]]<ref name="Simonetta Falasca-Zamponi 1997 45">{{cite book|author=Simonetta Falasca-Zamponi|year=1997|url=https://books.google.com/books?id=_vcFQTOsRXgC&pg=PA45|title=Fascist Spectacle: The Aesthetics of Power in Mussolini's Italy|publisher=University of California Press|isbn=978-0520926158|page=45|access-date=11 Juni 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20200423103648/https://books.google.com/books?id=_vcFQTOsRXgC&pg=PA45|archive-date=23 April 2020|url-status=live}}</ref> dan [[konflik kelas]], dan malah mendukung "[[nasionalisme revolusioner]]" yang [[Kolaborasi kelas|mentransendensi garis kelas]].{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Pada 31 Oktober 1922, setelah [[Pawai ke Roma]] (28–30 Oktober), Mussolini dijadikandiangkat sebagai Perdana Menteri oleh Raja [[Vittorio Emanuele III]]. Sampai saat itu, ia adalah orang termuda yang memegang jabatan tersebut. Setelah menghilangkan semua oposisiperlawanan politis melalui polisi rahasia serta pelarangan mogok kerja,{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Mussolini dan pengikutnya kemudian mengonsolidasikanmenyatukan kekuasaan melalui pencanangan sejumlah hukum yang mengubah bangsa Italia menjadi [[kediktatoran satu partai]]. Dalam waktu lima tahun, Mussolini berhasil mendirikan otoritas kediktatoran baik dengan cara legal maupun ilegal. Setelah itu, ia berniat menciptakan sebuah negara [[Totaliterisme|totaliter]]. Pada tahun 1929, Mussolini menandatangani [[Perjanjian Lateran]] dengan [[Takhta Suci]], menciptakan [[Kota Vatikan]].
 
Kebijakan luar negeri Mussolini berpusat pada pengembalian kebesaran [[Imperium Romawi]] kuno, dengan cara memperbanyak koloni Italia serta memperluas zona pengaruh fasis. Pada tahun 1920an, ia memerintahkan [[Pasifikasi Libya]], pengeboman Corfu[[Kerkira]] akibat [[Insiden CorfuKerkira|sebuah insiden dengan Yunani]], mendirikan [[Perjanjian Tirana Pertama dan Kedua|protektorat di Albania]], danserta memasukkan kota [[Fiume]] ke dalam negara Italia melalui sebuah perjanjian dengan Yugoslavia. Pada tahun 1936, [[Etiopia]] berhasil ditaklukkan setelah kalah dalam [[Perang Italia-Etiopia Kedua|Perang Italia–Etiopia Kedua]]. Daerah tersebut kemudian disatukan ke dalam [[Afrika Timur Italia]] dengan [[Eritrea]] dan [[Somalia]]. Pada tahun 1939, tentara Italia [[Invasi Italia ke Albania|menganeksasi Albania]]. Antara tahun 1936 dan 1939, Mussolini memerintahkan [[intervensi militer Italia di Spanyol]], yang akhirnya sukses, menempatkan [[Francisco Franco]] di tampuk kepemimpinan pada masa [[Perang Sipil Spanyol]]. Italia di bawah Mussolini pada awalnya mencoba mencegah terjadinya perang dunia kedua dengan cara mengirim tentara ke [[jalur gunung Brenner]] untuk memperlambat [[Anschluss]]. Negara tersebutini juga mengambil bagianterlibat dalam [[frontFront Stresa]], [[Laporan Lytton]], [[Perjanjian Lausanne]], [[Pakta Empat Kekuatan]], dan [[Persetujuan München]]. Akan tetapi, Italia kemudian menjauhkan diri dari [[Britania Raya|Britania]] dan Perancis[[Prancis]], dan bersikap lebih dekat dengan [[Jerman Nazi|Jerman]] dan [[Jepang]]. Jerman [[Penyerbuan Polandia|menginvasi Polandia]] pada 1 September 1939, yang menimbulkan deklarasi perang oleh [[Perancis|Prancis]] dan [[Britania Raya]], dandengan awaldemikian mulamemulai [[Perang Dunia II]].
 
Pada 10 Juni 1940, Mussolini memutuskan untuk masuk dalam perang dari sisi [[Blok Poros|Poros]]. Meskipun pada awalnya ia sukses, tetapi kegagalan Poros dalam berbagai front dan [[Invasi Sekutu ke Sisilia|invasi sekutuSekutu di Sisilia]] menyebabkan Mussolini kehilangan dukungan masyarakat dan anggota Partai Fasis. Sebagai hasilnya, pada dini hari 25 Juli 1943, [[Dewan Agung Fasisme]] mencanangkan mosi tidak percaya pada Mussolini. Di hari yang sama, Raja [[Vittorio Emanuele III]] menurunkannyamemecatnya dari jabatan kepala pemerintahan, menahannya, danlalu menggantikannya dengan [[Pietro Badoglio]]. Setelah raja setuju melakukan gencatan senjata dengan Sekutu, pada 12 September 1943, Mussolini diselamatkan dari penjara dalam [[serangan Gran Sasso]] oleh para [[Fallschirmjäger|parasutis Jerman]] dan [[komando]] ''[[Waffen-SS]]'' yang dipimpin oleh MeiorMayor [[Otto-Harald Mors]]. Setelah bertemu dengan mantan diktator yang diturunkan itu, [[Adolf Hitler]] menempatkan Mussolini sebagai pimpinan rezim boneka di utara Italia utara,bernama [[Republik Sosial Italia]] ({{Lang-it|Repubblica Sociale Italiana}}, RSI),{{sfn|Moseley|2004|p=}} yang secara tidak resmi dikenal sebagai Republik Salo. Sebagai akibatnya, [[Perang Sipil Italia|perang sipil]] meletus. Pada akhir bulan April 1945, sebelum akhirnya kalah secara total, Mussolini dan simpanannya [[Clara Petacci]] mencoba kabur ke Swiss, tetapi keduanya tertangkap oleh [[Gerakan pemberontakan Italia|partisan]] komunis Italia dan [[Kematian Benito Mussolini|langsung dieksekusi]] di hadapan regu tembak pada 28 April 1945 di dekat [[Danau Como]]. Jenazah Mussolini dan simpanannya kemudian dibawa pergi ke [[Milan]], dan di sana kedua jenazah itu digantung terbalik di sebuah [[stasiun pengisian bahan bakar]] agar semua orang bisa melihat bahwa mereka sudah mati.{{sfn|Moseley|2004|p=}}
 
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:Predappio_house.JPG|al=vernacular stone building, birthplace of Benito Mussolini, now a museum|kiri|jmpl|Tempat kelahiran Benito Mussolini di Predappio; bangunan tersebut kini menampilkan pameran sejarah kontemporer]]
Mussolini lahir pada 29 Juli 1883 di [[Dovia di Predappio]], sebuah kota kecil di provinsi [[Forlì|Forli]] di [[Romagna]]. Di masa depan, pada era fasis, Predappio dinamaidisebut sebagai "kota kecil "''Duce''", sementara Forli disebut sebagai "kota "besar ''Duce''". Orang-orang mengunjungi kedua kota tersebutitu untuk melihat tempat lahir Mussolini.
 
Ayah Benito, [[Alessandro Mussolini]], adalah seorang pengrajin besi dan penganut sosialisme,;<ref name="Mediterranean3">{{cite book|year=1970|title=Mediterranean Fascism 1919–1945|publisher=Harper Rowe|editor=Charles F. Delzel|page=3}}</ref> sementara ibunya, [[Rosa Maltoni|Rosa]] (nama belakang lahir Maltoni), adalah seorang guru sekolah Katolik taat.<ref name="DBI">{{cite encyclopedia|first=Emilio|last=Gentile|url=https://www.treccani.it/enciclopedia/benito-mussolini_%28Dizionario-Biografico%29/|title=Mussolini, Benito|encyclopedia=Dizionario Biografico degli Italiani|publisher=Istituto dell'Enciclopedia Italiana|volume=77|year=2012|language=it}}</ref> Alessandro menamakan Benito dari presiden [[Meksiko]] liberal [[Benito Juárez]], sementara nama tengahnya, Andrea dan Amilcare, adalah dari kedua tokoh sosialis Italia Andrea Costa dan [[Amilcare Cipriani]].<ref name="Living History 2">{{cite book|last1=Collins|first1=M. E.|last2=Henry|first2=Gráinne|last3=Tonge|first3=Stephen|date=2004|title=Living history 2: A Complete Course for Junior Certificate|location=Dublin|publisher=Educational Company of Ireland|isbn=978-1-84536-028-3|edition=New|chapter=Chapter 2}}</ref> Sebagai ganti atas penamaan ini, sang ibu diperbolehkan membaptis Benito ketika ia masih bayi.<ref name="DBI" /> Benito adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki dua orang adik, Arnaldo dan Edvige.<ref>{{Cite web|date=8 Januari 2008|title=Alessandro Mussolini 1854|url=http://geneall.net/it/name/283037/alessandro-mussolini/|publisher=GeneAll.net|archive-url=https://web.archive.org/web/20191104132943/https://geneall.net/it/name/283037/alessandro-mussolini/|archive-date=4 November 2019|access-date=10 Agustus 2014|url-status=live}}</ref>
 
Pada masa mudanya, Benito kadang-kadang membantu ayahnya bekerja sebagai pengrajin besi.<ref>{{cite book|last=De Felice|first=Renzo|year=1965|title=Mussolini. Il Rivoluzionario|location=Torino|publisher=Einaudi|edition=1|page=11|language=it}}</ref> Pandangan politik awal Mussolini sangat terpengaruh oleh ayahnya, yang sangat mengagumi tokoh-tokoh nasionalis Italia abad ke-19 dengan kecenderungan humanis seperti [[Carlo Pisacane]], [[Giuseppe Mazzini]], dan [[Giuseppe Garibaldi]].{{sfn|Gregor|1979|p=29}} SudutAyahnya memiliki sudut pandang politik ayahnyayang menggabungkan pandanganpemikiran tokoh anarkis seperti [[Carlo Cafiero]] dan [[Mikhail Bakunin]], [[otoritarianisme]] militer Garibaldi, sertadengan nasionalisme Mazzini. Pada tahun 1902, dalam perayaan ulang tahun wafatnya Garibaldi, Mussolini berpidato dan memuji nasionalis [[Republikanisme|republikan]] tersebutitu.{{sfn|Gregor|1979|p=31}}
 
Mussolini dikirimbersekolah kedi sebuah sekolah asrama yang dijalankandiurus oleh pendeta [[Salesian Don Bosco|Salesia]]. Meskipun ia memiliki sifat malu, ia sering berselisih dengan gurunya dan murid lain karena perilakunya yang sombong, mudah marah, dan kasar.<ref name="DBI">{{cite encyclopedia|first=Emilio|last=Gentile|url=https://www.treccani.it/enciclopedia/benito-mussolini_%28Dizionario-Biografico%29/|title=Mussolini, Benito|encyclopedia=Dizionario Biografico degli Italiani|publisher=Istituto dell'Enciclopedia Italiana|volume=77|year=2012|language=it}}</ref> Dalam sebuah perselisihan, ia pernah menyakiti seorang teman kelas dengan pisau kertas dan dihukumakhirnya karenanyadihukum.<ref name="DBI" /> Setelah mengikutipindah sebuahke sekolah baru yang tidak beragama resmi di [[Forlimpopoli]], Mussolini mendapatkan nilai bagus dan diapresiasidipuji oleh guru-gurunya meskipun perilakunya kasar, sampai-sampai mendapatkan kualifikasi sebagai guru sekolah dasar pada bulan Juli 1901.<ref name="DBI" /><ref name="Grolier encyclopedia">{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Benito Mussolini|url=http://www.grolier.com/wwii/wwii_mussolini.html|publisher=Grolier.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20080205165430/http://www.grolier.com/wwii/wwii_mussolini.html|archive-date=5 Februari 2008|url-status=dead}}</ref>
 
=== Pindah ke Swiss dan jasa militer ===
[[Berkas:Mussolini_mugshot_1903_Bern.jpg|kiri|jmpl|Dokumen Mussolini setelah ditangkap polisi pada tanggal 19 Juni 1903, [[Bern]], [[Swiss]]]]
Pada tahun 1902, Mussolini pindah ke Swiss, antara lain untuk menghindari [[wajib militer]].<ref name="Mediterranean3">{{cite book|year=1970|title=Mediterranean Fascism 1919–1945|publisher=Harper Rowe|editor=Charles F. Delzel|page=3}}</ref> Ia sempat bekerja sebagai seorang pengrajin batu di [[Jenewa]], [[Fribourg]] dan [[Bern]], tetapi tidak mampu mendapatkan pekerjaan permanentetap.
 
Pada masa ini, ia banyak mempelajari pemikiran-pemikiran filsuf [[Friedrich Nietzsche]], ahli [[sosiologi]] [[Vilfredo Pareto]], danserta [[Sindikalisme|sindikalis]] [[Georges Sorel]]. Mussolini juga menyebut seorang sosialis Kristen, [[Charles Péguy]], dan sindikalis [[Hubert Lagardelle]] sebagai tokoh-dua tokoh yang memengaruhinya.<ref name="autogenerated1">''Mediterranean Fascism'' by Charles F. Delzel p. 96</ref> Ia amat terkesan padamembaca penekanandesakan Sorel padauntuk penyingkiranmenyingkirkan demokrasi liberal dan kapitalisme melaluidengan kekerasan, aksi langsung, [[mogok kerja]], dan permainan emosi ala [[Neo-Machivellianisme]].<ref name="Mediterranean3">{{cite book|year=1970|title=Mediterranean Fascism 1919–1945|publisher=Harper Rowe|editor=Charles F. Delzel|page=3}}</ref>
 
Mussolini kemudian aktif dalam gerakan sosialis Italia di Swiss. Ia bekerja di koran ''L'Avvenire del Lavoratore'', mengorganisasikanmengatur rapat, memberikandan pidatoberpidato kepada para buruh, dansambil juga bekerja sebagai sekretaris serikat buruh di [[Lausanne]].<ref name="HDS">{{HDS|27903|author=Mauro Cerutti}}</ref> [[Angelica Balabanoff]] dikatakan pernah mengenalkan Mussolini kepada [[Vladimir Lenin]], yang kemudian mengkritik kaum sosialis Italia karena kehilangan Mussolini dari gerakan.{{r|gunther1940}} Pada tahun 1903, ia ditangkap polisi Bern karena mendukung aksi mogok kerja berkekerasan. Ia dipenjara selama dua minggu dan dideportasi ke Italia. Setelah dibebaskan, ia kembali ke Swiss.<ref>{{Cite book|last=Haugen|first=Brenda|year=2007|url=https://books.google.com/books?id=rleP5CVe070C&pg=PA24|title=Benito Mussolini|publisher=Compass Point Books|isbn=978-0-7565-1892-9|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055443/https://books.google.com/books?id=rleP5CVe070C&pg=PA24|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1904, setelah kembali ditangkap di Jenewa dan dikeluarkandiusir karena memalsukan surat, Mussolini kembali ke Lausanne dan bersekolah di departemen ilmu sosial [[Universitas Lausanne]], mengikuti kelas dari Vilfredo Pareto.<ref>{{cite book|last=De Felice|first=Renzo|year=1965|title=Mussolini. Il Rivoluzionario|location=Torino|publisher=Einaudi|edition=1|pages=36–37|language=it}}</ref> Pada tahun 1937, ketika ia menjadi perdana menteri Italia, Universitas Lausanne menobatkan gelar doktor [[Honoris Causa|honoris causa]] kepadanya dalam perayaan ulang tahun ke-400 universitas tersebut.<ref>{{cite news|author=Marc Tribelhorn|date=3 April 2018|title=Neue Zürcher Zeitung – Als Mussolini den Ehrendoktor der Uni Lausanne erhielt|url=https://www.nzz.ch/schweiz/mussolini-und-der-ehrendoktor-der-uni-lausanne-ld.1371228|newspaper=Neue Zürcher Zeitung|archive-url=https://web.archive.org/web/20180622220315/https://www.nzz.ch/schweiz/mussolini-und-der-ehrendoktor-der-uni-lausanne-ld.1371228|archive-date=22 Juni 2018|access-date=12 November 2018|url-status=live}}</ref>
 
Pada bulan Desember 1904, Mussolini kembali ke Italia setelah mendapatkan amnesti desertiruntuk kejahatan desersi tentara. Ia memang meninggalkanmenghindari wajib wamilmiliter dan pengadilannya dilakukan secaratanpa ''in absentia''kehadirannya.<ref>{{cite book|last=De Felice|first=Renzo|year=1965|title=Mussolini. Il Rivoluzionario|location=Torino|publisher=Einaudi|edition=1|page=46|language=it}}</ref> SalahSebagai salah satu syarat pembebasannya, adalahia masukharus tentara,bergabung makadengan angkatan bersenjata. Jadi, ia bergabung dengan Korps [[Bersaglieri]] di Forli pada 30 Desember 1904.<ref>{{cite book|last=De Felice|first=Renzo|year=1965|title=Mussolini. Il Rivoluzionario|location=Torino|publisher=Einaudi|edition=1|page=47|language=it}}</ref> Setelah menghabiskan dua tahun di militer (dari bulan Januari 1905 hingga September 1906), ia kembali mengajar.<ref>{{Cite news|date=24 Oktober 2009|title=Mussolini: il duce|url=http://library.thinkquest.org/19592/Persons/mussolin.htm|publisher=ThinkQuest.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20100510083139/http://library.thinkquest.org/19592/Persons/mussolin.htm|archive-date=10 Mei 2010|url-status=dead}}</ref>
 
=== Wartawan politik, intelektual, dan sosialis ===
Pada bulan Februari 1909,<ref>Georg Scheuer: ''Mussolinis langer Schatten. Marsch auf Rom im Nadelstreif.'' Köln 1996, S. 21.</ref> Mussolini kembali meninggalkan Italia, kini untuk mengambil sebuahmenerima pekerjaan sebagai sekretaris partai buruh di kota berbahasa Italia bernama [[Trento]], yang pada waktu itu masih bagian dari [[Austria-Hongaria]] (sekarang sudah terletak di dalam Italia). Ia juga bekerja di kantor Partai Sosialis dekatnyaterdekat, menyuntingmembantu penyuntingan koran partai berjudul ''L'Avvenire del Lavatore'' (''Masa Depan Buruh''). Setelah kembali ke Italia, ia sempat menghabiskan waktu di Milan, dan pada tahun 1910 ia kembali ke rumahnya di Forli, tempat ia menyunting terbitan mingguan berjudul ''Lotta di classe'' (''Perjuangan Kelas'').
 
Mussolini menganggap dirinya seorang intelektual. Pada masanya, ia memang dianggap banyakrajin membaca. Pemikir-pemikir favoritnya dalam filsafat Eropa adalah antara lain Sorel, futuris Italia bernama [[Filippo Tommaso Marinetti]], sosialis PerancisPrancis bernama [[Gustave Hervé]], anarkis Italia [[Errico Malatesta]], danserta filsuf Jerman [[Friedrich Engels]] dan [[Karl Marx]], para pendiri [[Marxisme]].<ref>Denis Mack Smith, ''Mussolini; A biography'' (1982) pp. 9–13</ref><ref>R.J.B. Bosworth, ''Mussolini'' (2002) pp. 55–68</ref> Mussolini mengajarkan dirinya sendiri bahasa PerancisPrancis dan Jerman, dan ia menerjemahkan potongan-potongan tulisan dari [[Friedrich Nietzsche|Nietzsche]], [[Arthur Schopenhauer|Schopenhauer]] dan [[Kant]].
[[Berkas:Benito_Mussolini_1900.jpg|kiri|jmpl|Potret Mussolini di awal dekade 1900an]]
Pada masa ini, ia menerbitkan artikel berjudul "''Il Trentino veduto da un Socialista''" ("[[Trentino]] Sebagaimana Dipandang Seorang Sosialis") dalam majalah radikal berjudul ''La Voce''.<ref>Margherita G. Sarfatti, ''The Life of Benito Mussolini'' p. 156</ref> Ia juga menulis beberapa esai tentang sastra Jerman, beberapa cerita, dan satu novel berjudul ''L'amante del Cardinale: Claudia Particella, romanzo storico'' (''Simpanan Sang Uskup''). Novel ini ia tulis bersama dengan Santi Corvaja dan diterbitkan sebagai buku seri dalam koran rentalTrento bernama ''Il Popolo''. Buku seri tersebutitu terbit secara bertahap dari tanggal 20 Januari hingga 11 Mei 1910.<ref>taken from WorldCat's entry for this book's title.</ref> Isi novel itu amat kritis terhadap kaum rohaniwan. Di masa depan, novel itu harus berhenti terbit setelah Mussolini berdamai dengan Vatikan.<ref name="Mediterranean32">{{cite book|year=1970|title=Mediterranean Fascism 1919–1945|publisher=Harper Rowe|editor=Charles F. Delzel|page=3}}</ref>
 
Ia kemudian menjadi salah satu sosialis paling terkenal di Italia. Pada bulan September 1911, Mussolini ikut dalam sebuah demonstrasi yang dipimpin oleh kaum sosialis, untuk menentang [[Perang Italia-Turki|perang Italia di Libya]]. Ia sangat menentang perang imperialis Italia dan penentangan ini menyebabkannya dipenjara selama lima bulan.<ref>Charles F. Delzel, ed., ''Mediterranean Fascism 1919–1945'' (1970) p. 3</ref> Setelah ia dibebaskan, ia jugamendorong membantu mengeluarkanpemecatan [[Ivanoe Bonomi]] dan [[Leonida Bissolati]] dari Partai Sosialis yangkarena mereka berdua dianggap sebagai [[Revisionisme (Marxisme)|revisionis]] yang mendukungpendukung perang.
 
Atas bantuan inipemecatan itu, ia kemudian dihadiahkan posisi editor dalam koran Partai Sosialis berjudul ''[[Avanti! (koran Italia)|Avanti!]]'' Di bawah kepemimpinannya, sirkulasi koran ini segera naik dari 20.000 menjadi 100.000.<ref name="Mediterranean4">Delzel, ed., ''Mediterranean Fascism 1919–1945'' p. 4</ref> [[John Gunther]], pada tahun 1940, menyebutnya sebagai "salah satu wartawan terbaik yang pernah hidup". Mussolini terus menjadi seorang wartawan ketika mempersiapkan [[Pawai ke Roma]]. Ia terus bekerja sebagai wartawan untuk [[Hearst Corporation|Kantor Berita Hearst]] hingga tahun 1935.{{r|gunther1940}} Ia begitukenal familiar dengandekat buku -buku Marxis,. dan diDi dalam berbagai tulisannya sendiri, ia tidak hanya mampu mengutip karya-karya Marxis yang terkenal, tetapi juga karya-karya yang relatif tidak dikenal orang.<ref>Anthony James Gregor, ''Young Mussolini and the Intellectual Origins of Fascism'', pp. 41–42</ref> Dalam periode ini, ini menganggap dirinya sendiri seorang Marxis dan ia menggambarkan Marx sebagai "teoris terhebat dalam sosialisme".<ref>Denis Mack Smith, ''Mussolini: A Biography'', (1983), p. 7</ref>
 
Pada tahun 1913, ia menerbitkan ''Giovanni Hus, il veridico'' (''Jan Hus, rasul sesungguhnya''), sebuah biografi sejarah dan politik mengenai kehidupan dan misi reformer gereja Ceko, Jan Hus, danserta para pengikutnya yang dijuluki kaum [[Husite]]. Dalam periode sosialis ini, Mussolini kadang menggunakan nama pena ''Vero Eretico'' ("''kafir yang tulus"'').<ref>Bosworth, ''Mussolini'' (2002) p. 86</ref>
 
Mussolini menolak [[egalitarianisme]], doktrin inti dalam sosialisme. Ia sangat terpengaruh oleh ide-idepemikiran anti-Kristen dan [[Tuhan sudah mati|penyangkalan keberadaan Tuhan]] olehdari Nietzsche. Ia merasa bahwa sosialisme telah gagal, sebagaimana diperlihatkan kegagalan determinisme Marxis dan reformisme demokratik sosial. Ia percaya bahwa pikiran-pikiranpemikiran Nietzsche dapat memperkuat sosialisme. Saat ia dekat dengan sosialisme, berbagai tulisan Mussolini menggambarkan bahwa ia telah meninggalkan Marxisme dan lebih mendukung konsep [[übermensch]] Nietzsche dan anti-egalitarianisme.
 
=== Dikeluarkan dari Partai Sosialis Italia ===
[[Berkas:Benito_Mussolini_PSI.jpg|jmpl|Mussolini sebagai direktur ''Avanti!'']]
KetikaSaat Perang Dunia I meletus padadi bulan Agustus 1914, beberapa partai sosialis pada awalnya bersikap mendukung perang dunia pertama.{{sfn|Tucker|2005|p=1001}} SetelahWaktu perang meletusitu, kaum sosialis di [[Austria]], Britania, PerancisPrancis, dan Jerman mendukungmengejar tren nasionalisme yang sedang meningkat dengan cara mendukungmenyokong keterlibatan negara masing -masing dalam perang.{{sfn|Tucker|2005|p=884}} Perang tersebut menyebabkan nasionalisme Italia meningkat tajam dan didukung oleh sejumlah faksi politik yang berbeda. Salah satu tokoh nasionalis Italia yang paling terkenal dan populer adalah [[Gabriele d'Annunzio]], seorang pendukung perang yang menyokong konsep [[iredentisme Italia]] dan membantu mengubah opinipendapat publik Italiamasyarakat mengenai keterlibatan Italia dalam perang.{{sfn|Tucker|2005|p=335}} [[Partai Liberal Italia]], di bawah kepemimpinan Paolo Boselli, menyokong keterlibatan perang dari sisi Sekutu dan menggunakan [[Perhimpunan Dante Alighieri]] Untukuntuk menyebarluaskan nasionalisme Italia.{{sfn|Tucker|2005|p=219}}{{sfn|Tucker|2005|p=826}} Di sisi lain, kaum sosialis Italia terbelah dalam hal dukungan perang.{{sfn|Tucker|2005|p=209}} Sebelum Mussolini mengambil posisi mengenai Perang Dunia I, sejumlah sindikalis revolusioner sudah menyatakan dukungannya terhadap perang, seperti [[Alceste de Ambris]], [[Filippo Corridoni]], dan [[Angelo Oliviero Olivetti]].{{sfn|Gregor|1979|p=189}} [[Partai Sosialis Italia]] memutuskan melawanmenentang perang setelah peristiwa pembunuhan demonstran antimiliter, yang menimbulkan aksi mogok kerja massal yang dijuluki ([[Minggu Merah (Italia)|Minggu Merah]]).{{sfn|Tucker|2005|p=596}}
 
Mussolini pada awalnya mendukung keputusan partai. Dalam sebuah artikel yang ditulis pada bulan Agustus 1914, Mussolini menulis: "Hentikan perang. Kami akan tetap netral." Ia memandang perang tersebut sebagai sebuah kesempatan, baik bagi dirinya sendiri, maupun bagi para sosialis dan orang Italia. Ia sangat terpengaruh dengan sentimen-sentimen nasionalis [[Sentimen anti-Austria|anti-Austria]] di Italia, dan percaya bahwa perang dapat membantu orang Italia di Austria-Hongaria membebaskan diri dari kepemimpinanmonarki [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. Pada akhirnya, ia memutuskan mendukung perang, dan mengatakan bahwa ada kebutuhankepentingan kaum sosialis untuk menurunkan kedua monarki [[Wangsa Hohenzollern|Hohenzollern]] dan [[Habsburg]] di Jerman dan Austria-Hongaria yang menurutnya selalu menekan sosialisme.<ref name="Emile Ludwig 1969. p. 321">Emil Ludwig. ''Nine Etched from Life''. Ayer Company Publishers, 1934 (original), 1969. p. 321.</ref>
[[Berkas:Italian_Arditi.jpg|al=1918 group photo of Arditi corps showing daggers and black uniforms|kiri|jmpl|Anggota korps Italia, ''Arditi'', pada tahun 1918. Mereka memegang pisau, simbol kelompok. Seragam hitam ''Arditi'' dan penggunaan ''fez'' diadopsi oleh Mussolini saat mendirikan gerakan fasisnya.]]
Mussolini kemudian membenarkan posisinya dengan mencela [[Blok Sentral]]. Ia mengatakan bahwa blok tersebut berisi kekuatan-kekuatan reaksioner yang telahbanyak membuat rencana-rencana imperialis melawanterhadap Belgia dan Serbia, dan dalam sejarahnya, melawanterhadap Denmark, PerancisPrancis, dan pada akhirnya orang Italia, karena ada ratusan ribu orang Italia yang berada di bawah kepemimpinan monarki Habsburg. Ia berargumen bahwa kejatuhan monarki-monarki Habsburg, danberbarengan dengan represi terhadap Turki yang "reaksioner", dapat menciptakan situasi yang lebih ideal bagi kelas pekerja. MeskipunIa iamengaku mendukung Blok[[Entente Tiga|Entente]], responnamun Mussoliniresponsnya terhadap sifat konservatif [[Kekaisaran Rusia]] adalah mengatakan bahwa mobilisasi yang dibutuhkan untuk perang akan melemahkan otoritarianisme reaksioner Rusia dan perang akan menimbulkan revolusi sosial di Rusia. Ia mengatakan, bahwa bagi Italia, perang akan menyelesaikan proses [[Risorgimento]] dengan cara menyatukan orang Italia di Austria-Hongaria ke dalam Italia, serta memudahkan rakyat biasa Italia untuk berpartisipasi sebagai warga negara Italia dalam perang yang akan menjadi perang nasional pertama Italia. Dengan kata lain, ia mengklaim bahwa perubahan-perubahan sosial besar yang akan dibawakan perang membuat perang tersebut sah dilakukan karena telah menjadi sebuah perang revolusioner.{{sfn|Gregor|1979|p=189}}
 
Seiring dengan semakin mengerasnya posisi Mussolini mengenaitentang perang, ia juga semakin berselisih dengan kaum sosialis yang menolak perang. Ia menyerang para penentang perang dan mengklaim bahwa proletariat yang mendukungpendukung [[Pasifisme|kedamaian]] tidak cocok dengan kaum proletariat pro-perang pendukung [[Vanguardisme|garis depan]] intervensionis yang sedang mempersiapkan Italia masuk dalam perang revolusioner. Ia mulai mengkritik Partai Sosialis Italia dan sosialisme itu sendiri, yang menurutnya telah gagal menyadarimengenali masalah-masalah nasional yang berujung pada perang.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Sebagai akibatnya, ia dikeluarkan dari partai.
 
Teks berikut ini adalah potongan laporan polisi yang dibuat oleh Inspektur Jenderal Keamanan Umum di Milan, G. Gasti, yang menggambarkan latar belakang dan posisi Mussolini tentang perang dunia pertama yang berujung pada pemecatannya dari Partai Sosialis Italia. Sang Inspektur Jenderal menulis bahwa:
 
{{bquote|ProfessorProfesor Benito Mussolini,&nbsp; ... 38, revolutionarysosialis socialistrevolusioner, hasmemiliki arekaman policedi recordpolisi; elementaryguru schoolsekolah teacherdasar qualifiedyang toberkualifikasi teachmengajar indi secondarysekolah schoolsmenengah; formermantan firstsekretaris secretarypertama ofdewan theperwakilan Chambers indi Cesena, ForlìForli, anddan Ravenna; aftersetelah 1912, editorpenyunting ofkoran the newspaper ''"Avanti!''" toyang whichmenjadi heberorientasi gavekekerasan asetelah violentjabatannya. suggestivePada and intransigent orientation. Inbulan Oktober 1914, findingia himselfmerasa inberselisih oppositiondengan todirektorat thepartai directorateSosialis ofItalia thekarena Italiania Socialistmendukung partynetralitas becauseaktif heItalia advocateddalam aPerang kindBangsa-bangsa, ofmelawan activesikap neutralitypartai onyang thenetral partabsolut. ofTanggal Italy12 inbulan the War of the Nations against the party's tendency of absolute neutralityitu, heia withdrewmenyatakan onkeluar thedari twentieth of that month from the directorate ofdirektorat ''Avanti!'' Then onKemudian thepada fifteenthtanggal of15 November [1914]1915, thereafter,ia hemendirikan initiated publication of the newspaperkoran ''Il Popolo d'Italia'', inyang di whichdalamnya heia supported—inmendukung sharp— sangat contrastkontras todengan ''Avanti!'' anddan amiddi bittertengah polemicspolemik againstpahit thatkoran newspaperitu anddan itspara chiefpendukung backers—theutamanya thesis— pendapat ofbahwa ItalianItalia interventionharus interlibat thedalam warperang againstmelawan themiliterisme militarismImperium-imperium ofSentral. theUntuk Centralalasan Empires.ini, Foria thisdianggap reasontidak hecocok was accused ofsecara moral anddan politicalpolitik, unworthinessdan andpartai thekemudian partymemutuskan thereuponuntuk decidedmemecatnya to expel him&nbsp;... ThereafterKemudian ia he&nbsp;... undertooksangat aaktif verymengampanyekan activeketerlibatan campaignItalia, inyaitu behalfberpartisipasi ofdalam Italianberbagai intervention,unjuk participatingrasa indi demonstrationspiazza indan themenulis piazzasartikel-artikel andkasar writing quite violent articles indi Popolo d'Italia&nbsp; ...<ref name="Mediterranean4" />}}
 
Dalam ringkasannya, sang Inspektur juga mencatat:
 
{{bquote|Ia adalah penyunting ''Avanti!'' yang ideal bagi para Sosialis. Dalam pekerjaannya, ia amat dihormati dan dicintai. Beberapa mantan kamerad dan pengagumnya masih mengakui bahwa tidak ada orang lain yang lebih memahami cara menjelaskan jiwa proletariat dan tidak ada orang yang memandang pengkhianatannya dengan senang hati. Kemampuannya ini tidak didasarkan pada egoisme atau uang. Ia benar-benar seorang pendukung tulus dan bersemangat, awalnya bagi netralitas waspada dan bersenjata, kemudian bagi perang. Ia tidak percaya bahwa ia sedang berkompromi dengan kejujuran personal dan politiknya kalau ia harus menggunakan segala cara — tidak peduli cara seperti apa pun atau dari mana pun ia dapatkan cara itu — untuk mendanai korannya, programnya, dan lini aksinya. Ini adalah sikapnya. Sulit mengatakan sejauh apa kepercayaan sosialisnya (yang tidak pernah ia sangkal secara terbuka atau tertutup) telah dikorbankan demi mendapatkan kesepakatan-kesepakatan finansial penting yang tidak bisa dilepaskan kalau ia ingin meraih hasil perjuangannya ... Tetapi kalau diasumsikan bahwa pengorbanan itu terjadi ... Ia tetap selalu ingin menampilkan dirinya sebagai seorang sosialis, dan ia membohongi dirinya sendiri dengan berpikir ia masih seorang sosialis.<ref>''Mediterranean Fascism 1919–1945'' Edited by Charles F. Delzel, Harper Rowe 1970, p. 6.</ref>}}
{{bquote|He was the ideal editor of ''Avanti!'' for the Socialists. In that line of work he was greatly esteemed and beloved. Some of his former comrades and admirers still confess that there was no one who understood better how to interpret the spirit of the proletariat and there was no one who did not observe his apostasy with sorrow. This came about not for reasons of self-interest or money. He was a sincere and passionate advocate, first of vigilant and armed neutrality, and later of war; and he did not believe that he was compromising with his personal and political honesty by making use of every means—no matter where they came from or wherever he might obtain them—to pay for his newspaper, his program and his line of action. This was his initial line. It is difficult to say to what extent his socialist convictions (which he never either openly or privately abjure) may have been sacrificed in the course of the indispensable financial deals which were necessary for the continuation of the struggle in which he was engaged&nbsp;... But assuming these modifications did take place&nbsp;... he always wanted to give the appearance of still being a socialist, and he fooled himself into thinking that this was the case.<ref>''Mediterranean Fascism 1919–1945'' Edited by Charles F. Delzel, Harper Rowe 1970, p. 6.</ref>}}
 
=== Awal mula Fasisme dan jasa dalam Perang Dunia I ===
[[Berkas:Benito_Mussolini_1917.jpg|al=standing photo of Mussolini in 1917 as an Italian soldier|jmpl|Mussolini sebagai tentara Italia, 1917]]
Setelah dikeluarkan dari partaiPartai sosialisSosialis Italia karena mendukung keterlibatan perang Italia, Mussolini melakukanmenetapkan sebuah perubahan radikal. Ia berhenti mendukung [[perjuangan kelas]] dan mulai mendukung [[nasionalisme revolusioner]] yang mentransendensi garis kelas.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Ia menciptakan koran intervensionis berjudul ''[[Il Popolo d'Italia]]'' dan mendirikan ''Fascio Rivoluzionario d'Azione Internazionalista'' ("[[Fases|Fascio]] Revolusioner Mendukung Aksi Internasional") pada bulan Oktober 1914.{{sfn|Tucker|2005|p=826}} Dukungan terhadap keterlibatan perang ini memudahkannya mendapatkan pendanaan dari [[Gio. Ansaldo & C.|Ansaldo]] (sebuah perusahaan senjata) dan perusahaan lainnya untuk menciptakan ''Il Popolo d'Italia'' demiyang bertujuan meyakinkan kaum sosialis dan revolusionarispendukung revolusi lain untuk mendukung perang.<ref>Denis Mack Smith. 1997. ''Modern Italy: A Political History''. Ann Arbor: The University of Michigan Press. p. 284.</ref> Sumber pendanaan besar lain bagi pendukung Fasisme Mussolini datang dari PerancisPrancis sejak bulan Mei 1915. Salah satu sumber besar pendanaan dari PerancisPrancis ini diperkirakan adalah kaum sosialis Prancis yang menyokong kaum sosialis Italia yang ingin Italia masuk perang didari sisi PerancisPrancis.{{sfn|Gregor|1979|p=200}}
 
Pada 5 Desember 1914, Mussolini mencela sosialisme ortodoks karena gagal menyadari bahwa perang telah membuat identitas dan kesetiaan nasional lebih penting daripada perbedaan kelas.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Ia menggambarkan perubahan sikapnya dalam sebuah pidato yang mengakui nasionnegara-bangsa sebagai sebuah entitas. Sebelum perang, ia menolak ide ini. Ia berkata:
 
{{bquote|Nasion belum hilang. Dulu kita berpikir bahwa konsep ini benar-benar tidak ada maknanya. Kini, kita tahu bahwa nasion muncul sebagai realitas jelas di depan mata kita! ... Kelas tidak dapat menghancurkan nasion. Kelas menampilkan dirinya sendiri sebagai sekumpulan kepentingan — tetapi nasion adalah sejarah sentimen, tradisi, bahasa, budaya, dan ras. Kelas dapat menjadi bagian penting nasion, tetapi tidak sebaliknya.{{sfn|Gregor|1979|pp=191–92}}<br />Perjuangan kelas adalah rumusan yang gagal, tidak efektif dan tidak menghasilkan apa-apa, dalam sebuah masyarakat yang belum terintegrasi ke dalam batasan-batasan linguistik dan rasialnya — dalam sebuah masyarakat yang belum menyelesaikan masalah nasional secara tegas. Dalam masyarakat seperti itu, pergerakan kelas akan amat terbatasi oleh iklim sejarah yang tidak kondusif.{{sfn|Gregor|1979|p=192}}}}
{{bquote|The nation has not disappeared. We used to believe that the concept was totally without substance. Instead we see the nation arise as a palpitating reality before us!&nbsp;... Class cannot destroy the nation. Class reveals itself as a collection of interests—but the nation is a history of sentiments, traditions, language, culture, and race. Class can become an integral part of the nation, but the one cannot eclipse the other.{{sfn|Gregor|1979|pp=191–92}}<br />The class struggle is a vain formula, without effect and consequence wherever one finds a people that has not integrated itself into its proper linguistic and racial confines—where the national problem has not been definitely resolved. In such circumstances the class movement finds itself impaired by an inauspicious historic climate.{{sfn|Gregor|1979|p=192}}}}
 
Mussolini terus menggalakkan pendapatnya bahwa sebuah elit garda depan revolusioner perlu ada untuk memimpin masyarakat. Ia tidak lagi mendukung garda depan proletariat, kini lebih mendukung sebuah garda depan yang dipimpin oleh orang-orang dinamis dan revolusioner dari kelas sosial apa pun.{{sfn|Gregor|1979|p=192}} MeskipunMeski ia tidak mendukung sosialisme ortodoks maupun perjuangan kelas, ia tetap mengatakan bahwa dirinya adalah seorang sosialis nasionalis dan seorang pendukung warisan tokoh-tokoh sosialis nasionalis dalam sejarah Italia, seperti [[Giuseppe Garibaldi]], [[Giuseppe Mazzini]], dan [[Carlo Pisacane]]. Tentang Partai Sosialis Italia itu sendiri dan dukungannya terhadap sosialisme ortodoks, ia mengklaim bahwa kegagalannya sebagai seorang anggota partai untuk merevitalisasi dan mengubah partai tersebut menjadi sebuah partai yang menyadari realitas kontemporer menunjukkan seberapa kuno dan gagalnya sosialisme ortodoks.{{sfn|Gregor|1979|p=193}} Persepsi ini, bahwa sosialisme ortodoks sudah gagal sejak perangPerang duniaDunia satuI meletus, tidak hanya dipegang oleh Mussolini. Sosialis Italia pro-intervensi lain seperti [[Filippo Corridoni]] dan [[Sergio Panunzio]] juga menolak Marxisme dan lebih mendukung keterlibatan perang.{{sfn|Gregor|1979|p=195}}
[[Berkas:Mussolini_bersagliere.jpg|kiri|jmpl|Mussolini sebagai ''bersagliere'' dalam Perang Dunia I]]
Pandangan -pandangan dan prinsip -prinsip dasar tersebut menjadi basis bagi gerakan politik yang baru dicetuskan Mussolini bernama ''Fasci d'Azione Rivoluzionaria'' pada tahun 1914. Mereka menyebut diri mereka sendiri ''Fascisti'' (Fasis).{{sfn|Gregor|1979|pp=193, 195}} Pada waktu itu, kaum fasis belum memiliki kebijakan terintegrasi dan gerakan mereka masih sangat kecil, tidak efektif saat mencoba menggelar pertemuan massal, dan terus diganggu otoritas pemerintah dan kaum sosialis ortodoks.{{sfn|Gregor|1979|pp=195–96}} Antagonisme antara para pendukung perang, termasuk kaum fasis, versus kaum sosialis ortodoks, berujung pada kekerasan antara kaum fasis dan kaum sosialis. Perlawanan dan serangan yang dilakukan oleh kaum sosialis revolusioner antiperang melawan kaum fasis dan pendukung perang lainnya sangat penuh kekerasan. Bahkan, para pendukung [[sosialisme demokratis]] yang menentang perang, seperti misalnya [[Anna Kuliscioff]], mengatakan bahwa Partai Sosialis Italia sudah bergerak terlalu jauh dalam kampanye pembungkaman kebebasan berpendapat para pendukung perang. Perlawanan ini, antara kaum fasis dan para sosialis revolusioner, membentuk pemikiran Mussolini tentang sifat fasisme: fasisme mendukung kekerasan politik.{{sfn|Gregor|1979|p=196}}
 
IniMussolini kemudian bersekutu dengan politikus dan wartawan [[Iredentisme Italia|iredentis]], [[Cesare Battisti]].<ref name="Mediterranean42">Delzel, ed., ''Mediterranean Fascism 1919–1945'' p. 4</ref> Saat Perang Dunia I meletus, Mussolini, seperti banyak kaum nasionalis Italia lainnya, memutuskan pergi berperang dengan sukarela. Ia tidak diizinkan berangkat akibatkarena kedekatannya dengan sosialisme radikal dan diperintahkan menunggu dalam lini cadangan. Ia dipanggil pada 31 Agustus dan melapor dengan unit lamanya, ''Bersaglieri''. Setelah kursus pengingat selama dua minggu, ia dikirim ke front Isonzo. Di sana, ia turut berjuang dalam [[Pertempuran Kedua Isonzo]] di bulan September 1915. Unitnya juga bertempur dalam [[Pertempuran Ketiga Isonzo]] di bulan Oktober 1915.<ref name="Schindler2001">{{cite book|last1=Schindler|first1=John R.|date=2001|title=Isonzo: the Forgotten Sacrifice of the Great War|location=Westport, Conn.|publisher=Prager|pages=88–89, 103, 200–201}}</ref>
 
Sang Inspektur Jenderal melanjutkan:
 
{{bquote|Ia dipromosikan menjadi korporal "atas jasanya dalam perang". Promosi ini direkomendasikan karena perilakunya yang patut dicontoh, serta kualitas pertarungannya; ketenangan mentalnya dan sikapnya yang tidak peduli kalau merasa tidak nyaman; semangat dan disiplinnya saat mengerjakan tugas. Dia selalu menjadi orang pertama yang menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja keras dan semangat hati.<ref name="Mediterranean4"/>}}
{{bquote|He was promoted to the rank of corporal "for merit in war". The promotion was recommended because of his exemplary conduct and fighting quality, his mental calmness and lack of concern for discomfort, his zeal and regularity in carrying out his assignments, where he was always first in every task involving labor and fortitude.<ref name="Mediterranean4"/>}}
 
Pengalaman militer Mussolini diceritakan dalam karyanya, ''Diario di guerra''. Ia menghabiskan total waktu sembilan bulan dalam perang parit aktif. Pada waktu ini, ia terkena [[demam paratipus]].<ref name="Kirkpatrick">''Mussolini: A Study in Power'', Ivone Kirkpatrick, Hawthorne Books, 1964. {{ISBN|0-8371-8400-2}}</ref> Karier militernya berakhir begitu saja di bulan Februari 1917, saat ia cedera akibat ledakan bom mortar di paritnyaparit. Sekitar 40 buah beling besi memasuki tubuhnya dan ia perlu dievakuasi dari garis depan.<ref name="Schindler20012">{{cite book|last1=Schindler|first1=John R.|date=2001|title=Isonzo: the Forgotten Sacrifice of the Great War|location=Westport, Conn.|publisher=Prager|pages=88–89, 103, 200–201}}</ref><ref name="Kirkpatrick2">''Mussolini: A Study in Power'', Ivone Kirkpatrick, Hawthorne Books, 1964. {{ISBN|0-8371-8400-2}}</ref> Ia kemudian dilepaskan dari rumah sakit pada bulan Agustus 1917 dan melanjutkan jabatannya sebagai kepala editor koran barunya, ''Il Popolo d'Italia''. Ia menulis tiga artikel positif tentang [[Legiun Cekoslowakia]] di Italia.
 
Pada 25 Desember 1915, ia menikah dengan saudari setanahairnya, Rachele Guidi, di [[Treviglio]]. Rachele sudah memberikannya seorang anak perempuan, Edda, di Forli pada tahun 1910. Pada tahun 1915, ia mendapatkan seorang anak lelaki dengan [[Ida Dalser]], seorang perempuan yang lahir di Sopramonte, sebuah desa dekat Trento.<ref name="Grolier encyclopedia2">{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Benito Mussolini|url=http://www.grolier.com/wwii/wwii_mussolini.html|publisher=Grolier.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20080205165430/http://www.grolier.com/wwii/wwii_mussolini.html|archive-date=5 Februari 2008|url-status=dead}}</ref><ref name="Living History 22">{{cite book|last1=Collins|first1=M. E.|last2=Henry|first2=Gráinne|last3=Tonge|first3=Stephen|date=2004|title=Living history 2: A Complete Course for Junior Certificate|location=Dublin|publisher=Educational Company of Ireland|isbn=978-1-84536-028-3|edition=New|chapter=Chapter 2}}</ref><ref name="timeswife">{{Cite news|last=Owen|first=Richard|date=13 Januari 2005|title=Power-mad Mussolini sacrificed wife and son|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article411675.ece|work=[[The Times]]|location=UK|archive-url=https://web.archive.org/web/20110629125929/http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/article411675.ece|archive-date=29 Juni 2011|access-date=14 Mei 2009}}</ref> Ia mengakui anaknya di mata hukum pada 11 Januari 1916.
Baris 269:
{{Main|Pasifikasi Libya}}Pada tahun 1919, negara Italia mencanangkan sejumlah reformasi liberal di Libya yang memperbolehkan pendidikan bagi kaum Arab dan berbaur dan membuka kemungkinan bagi masyarakat Libya bahwa mereka akan dianggap sebagai warga negara Italia.<ref name="Grand pp. 127–47">Grand, Alexander de "Mussolini's Follies: Fascism in Its Imperial and Racist Phase, 1935–1940" pp. 127–47 from ''Contemporary European History'', Volume 13, No. 2 Mei 2004 p. 131</ref> [[Giuseppe Volpi]], yang diangkat sebagai gubernur di tahun 1921, tetap diperbolehkan menjabat oleh Musolini. Ia menghapus semua hukum yang menawarkan kesetaraan bagi orang Libya.<ref name="Grand pp. 127–47"/> Pencanangan sebuah kebijakan menyita lahan dari orang Libya untuk diberikan kepada para kolonis Italia menggairahkan kembali semangat resistensi Libya, dipimpin oleh [[Omar Mukhtar]]. Pada [[Pasifikasi Libya]] yang kemudian terjadi, rezim fasis melakukan genosida untuk membunuh sebanyak-banyaknya orang Libya.<ref>{{Cite journal|author1=Ali Abdullatif Ahmida |year=2006 |title=When the Subaltern Speak: Memory of Genocide in Colonial Libya 1929 to 1933 |journal=Italian Studies |volume=61 |issue=2 |pages=175–190 |doi=10.1179/007516306X142924|s2cid=161690236 }}</ref><ref name="Grand pp. 127–47"/> Lebih dari setengah populasi Sirenaika dijebloskan dalam 15 kamp konsentrasi pada tahun 1935. Sementara itu, Angkatan Udara Kerajaan Italia mengadakan serangan perang kimia melawan orang Badui Arab<ref>Grand, Alexander de "Mussolini's Follies: Fascism in Its Imperial and Racist Phase, 1935–1940" pp. 127–47 from ''Contemporary European History'', Volume 13, No. 2, Mei 2004, pp. 131–32.</ref> Pada 20 Juni 1930, Marsekal [[Pietro Badoglio]] menulis kepada Jenderal [[Rodolfo Graziani]]: {{quote|Untuk strategi umum, kita perlu menciptakan perbedaan yang jelas antara populasi terkendali dengan formasi pemberontak. Saya tidak ingin menutupi betapa penting dan seriusnya kebutuhan ini karena bisa jadi menghancurkan populasi yang kita jajah ... Kini, strateginya sudah diatur, dan kita harus menjalankannya sampai akhir, bahkan kalau seluruh populasi Sirenaika harus mati.<ref>Grand, Alexander de "Mussolini's Follies: Fascism in Its Imperial and Racist Phase, 1935–1940" pp. 127–47 from ''Contemporary European History'', Volume 13, No. 2 Mei 2004 p. 131.</ref>}}
 
Pada 3 Januari 1933, Mussolini mengatakan kepada diplomat Baron Pompei Aloisi bahwa orang PerancisPrancis di Tunisia telah melakukan sebuah "kesalahan besar yang menjijikkan" karena memperbolehkan hubungan seks antara orang PerancisPrancis dan orang Tunisia. Ia memprediksi bahwa pembolehan ini akan berujung pada PerancisPrancis menjadi sebuah negara yang penuh dengan "kasta rendah". Agar hal yang sama tidak terjadi kepada orang Italia, ia memerintahkan Marsekal Badoglio untuk membuat [[amalgamasi]] ilegal.<ref name="ESMONDEROBERTSON1988">{{cite journal|last1=Robertson|first1=Esmonde|year=1988|title=Race as a Factor in Mussolini's Policy in Africa and Europe|journal=Journal of Contemporary History|volume=23|pages=37–58|doi=10.1177/002200948802300103|s2cid=161818702}}</ref>
 
=== Kebijakan ekonomi ===
Baris 321:
 
=== Kebijakan luar negeri ===
Dalam hal kebijakan luar negeri, Mussolini bersikap pragmatis dan opportunistis. Visi terbesarnya adalah penciptaan [[Imperium Romawi]] baru di Afrika dan daerah [[Balkan]], demi membalas "[[kemenangan termutilasi]]" tahun 1918 yang dipaksakan oleh negara-negara "plutodemokratis" (seperti Britania dan PerancisPrancis) yang mengkhianati [[Perjanjian London]] dan melanggar "hak alami" Italia mencapai supremasi di dataran rendah Mediterania.<ref>{{cite book|last=Burgwyn|first=H. James|year=2012|title=Mussolini Warlord: Failed Dreams of Empire, 1940–1943|location=New York|publisher=Enigma Books|isbn=978-1-936274-29-1|page=7}}</ref><ref>{{cite book|last=Townley|first=Edward|year=2002|title=Mussolini and Italy|location=Oxford|publisher=Heinemann Educational|isbn=978-0-435-32725-5|page=173}}</ref> Akan tetapi, pada tahun 1920, akibat kelemahan Jerman, masalah-masalah pembangunan pascaperang plus [[Pemulihan Perang Dunia I|masalah repatriasi]], situasi Eropa sedang tidak baik untuk menyokong pendekatan revisionis terhadap [[Perjanjian Versailles]]. Pada tahun 1920an, kebijakan luar negeri Italia didasarkan pada konsep tradisional bahwa Italia harus berada pada "jarak yang sama" dari kekuatan besar lainnya, agar dapat mendekat kepada "beban terbesar", yaitu negara mana pun yang dapat mengubah keseimbangan kekuasaan di Eropa. Siapa pun sekutu Italia tersebut harus kemudian mendukung ambisi Italia di Eropa dan Afrika.<ref>Kallis, Aristotle ''Fascist Ideology'', London: Routledge, 2000 pp. 129 & 141</ref> Sementara itu, karena Mussolini menganggap jumlah penduduk adalah takdir, ia terus mencanangkan kebijakan publik natalis yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kelahiran. Misalnya, pada tahun 1924, ia mencanangkan kebijakan hukum pidana terhadap siapa pun yang mengadvokasikan atau memberikan informasi tentang kontrasepsi. Pada tahun 1926, ia memerintahkan semua perempuan Italia untuk mendobel jumlah anak yang mereka ingin miliki.<ref>Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 27.</ref> Bagi Mussolini, populasi Italia saat itu, 40 juta orang, tidak cukup untuk berperang. Ia merasa harus meningkatkan jumlah penduduk hingga 60 juta agar dapat berperang.
[[Berkas:Mussolini_truppe_Etiopia.jpg|jmpl|Mussolini menginspeksi tentara saat [[Perang Italia-Etiopia Kedua]]]]
Dalam tahun tahun awal kekuasaannya, bersikap pragmatis. Ia mencoba maju, tetapi tidak pernah sampai menantang perang dengan Britania atau PerancisPrancis; kecuali saat pengeboman dan okupasi [[Kerkira]] pada tahun 1923 setelah terjadi insiden pembunuhan seorang tentara Italia yang ditugaskan [[Liga Bangsa-Bangsa]] menyelesaikan masalah perbatasan antara Yunani dan Albania. Identitas sang pembunuh tidak pernah jelas. Pada masa peristiwa Kerkira ini, Mussolini sudah menyiapkan perang dengan Britania. Baru setelah lini pimpinan tertinggi Angkatan Laut Italia memohon-mohon dengan mengatakan bahwa Angkatan Laut Italia tidak dapat menyandingi kekuatan Angkatan Laut Britania, ia mau menerima solusi diplomatis.<ref name="Sullivan pp. 178–203">Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 193.</ref> Dalam sebuah pidato rahasia yang ia berikan kepada kepemimpinan militer Italia pada bulan Januari 1925, Mussolini menyatakan bahwa Italia harus memenangkan ''spazio vitale'', dan dengan demikian sasaran utamanya adalah menyatukan "kedua sisi pantai Laut Mediterania dan Samudra Hindia menjadi satu teritori Italia".<ref name="Sullivan pp. 178–203" /> Akan tetapi, ia kemudian berpikir tentang jumlah penduduk: Mussolini berkata bahwa saat ini Italia belum memiliki jumlah penduduk yang cukup untuk berperang melawan Britania atau PerancisPrancis. Ia percaya bawa perang baru bisa dilakukan pada tahun 1930-an, yang pada saat itu, menurut penghitungan Mussolini, tingkat kelahiran Italia yang tinggi pada akhirnya akan memberikan jumlah populasi yang cukup.<ref name="Sullivan pp. 178–203" /> Mussolini juga berpartisipasi dalam [[Perjanjian Locarno]] di tahun 1925, yang menjamin keutuhan perbatasan Barat Jerman sebagaimana digambarkan pada tahun 1919. Di tahun 1929, Mussolini memerintahkan jendral angkatan darat untuk menyiapkan sebuah agresi melawan PerancisPrancis dan Yugoslavia.<ref name="Sullivan pp. 178–203" /> Pada bulan Juli 1932, Mussolini mengirimkan pesan kepada menteri pertahanan Jerman, Jendral [[Kurt von Schleicher]]. Dalam pesan tersebut, ia mengajak Jerman masuk ke dalam sebuah aliansi melawan PerancisPrancis. Sang jendral merespons dengan positif, meskipun dengan syarat bahwa Jerman harus pertama-tama menyiapkan diri.<ref name="Sullivan pp. 178–203" /> Pada akhir tahun 1932 hingga awal 1933, Mussolini mempersiapkan penyerangan tiba-tiba melawan Prancis dan Yugoslavia yang akan dimulai pada bulan Agustus 1933. Rencana perang musuh ini hanya berhenti ketika ia mengetahui bahwa kantor intelijen PerancisPrancis telah mampu memecahkan kode rahasia Italia, dan militer PerancisPrancis sudah menyiapkan balasan kalau Italia menyerah.<ref name="Sullivan pp. 178–203" />
 
Setelah Adolf Hitler berkuasa, ambisi Italia di Austria dan Cekungan Danube menjadi terancam. Mussolini mengajukan [[Pakta Empat Kekuasaan]] dengan Britania, PerancisPrancis dan Jerman di tahun 1933. Ketika sang 'austro-fasis' dari Austria, Kanselir [[Engelbert Dollfuß|Engelbert Dollfuss]], yang memegang kekuasaan diktatorial, dibunuh oleh kaum sosialis nasionalis pada 25 Juli 1934, Mussolini bahkan sempat mengancam perang Jerman kalau Jerman menginvasi Austria. Mussolini sempat bersikeras melawan percobaan Jerman mendapatkan [[Anschluss]] dan terus mendukung [[Front Stresa]] melawan Jerman di tahun 1935.
[[Berkas:Bundesarchiv_Bild_183-R69173,_Münchener_Abkommen,_Staatschefs.jpg|al=group portrait Edward Chamberlain, Édouard Daladier, Adolf Hitler, Mussolini, and Count Ciano, as they prepared to sign the Munich Agreement|jmpl|Dari kiri ke kanan: [[Neville Chamberlain|Chamberlain]], [[Edouard Daladier]], Hitler, Mussolini, dan Menteri Luar Negeri Italia [[Galeazzo Ciano]], sebelum menandatangani [[Persetujuan München|Persetujuan Munchen]]]]
Meskipun Mussolini pernah dipenjara akibat mengejek Perang Italia-Turki di Afrika sebagai sebuah "[[delirium tremens]] nasionalis" dan "perang penaklukkan yang menyedihkan", setelah [[Krisis Abyssinia]] tahun 1935–6 Italia kembali menginvasi [[Etiopia]] dalam [[Perang Italia-Etiopia Kedua]]. Perang ini meletus setelah insiden di perbatasan yang sering dimasuki tentara Italia akibat perbatasan yang tidak jelas antara Etiopia dan [[Somalia Italia]]. Sejarawan masih berdebat mengenai alasan jelas penyerangan Etiopia tahun 1935. Beberapa sejarawan Italia seperti Franco Catalano dan Giorgio Rochat menyebut bahwa invasi tersebut merupakan sejenis aksi [[imperialisme sosial]]; mereka berpendapat bahwa [[Depresi Besar]] telah amat merusak prestise Mussolini dan ia membutuhkan perang untuk mengalihkan perhatian masyarakat.<ref name="Kallis, Aristotle p. 124">Kallis, Aristotle ''Fascist Ideology'', London: Routledge, 2000 p. 124.</ref> Sejarawan lain, seperti Pietro Pastorelli, berpendapat bahwa invasi tersebut dilakukan sebagai bagian program ekspansionis untuk menjadikan Italia kekuatan utama di daerah Laut Merah dan Timur Tengah.<ref name="Kallis, Aristotle p. 124" /> MacGregor Knox, seorang sejarawan Amerika, memberikan jalur tengah: perang tersebut meletus akibat alasan-alasan luar negeri maupun dalam negeri; Mussolini memang memiliki rencana ekspansionis jarak jauh dan kemenangan kebijakan luar negeri Mussolini akan menggalakkan kemenangan fasisme di dalam negeri.<ref name="Kallis, Aristotle p. 124" /> Tentara Italia jauh lebih kuat dibandingkan tentara Abyssinia dan mereka menang dengan cepat. Kaisar [[Haile Selassie]] terpaksa meninggalkan negeri dan Italia masuk ke ibukota [[Addis Ababa]]; Mussolini memproklamirkan sebuah imperium pada bulan Mei 1936. Etiopia kemudian masuk ke dalam [[Afrika Timur Italia]].<ref name="Red">{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Ethiopia 1935–36|url=http://www.icrc.org/Web/eng/siteeng0.nsf/htmlall/5RUHGM?OpenDocument&View=defaultBody&style=custo_print|publisher=icrc.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20061201235400/http://www.icrc.org/Web/Eng/siteeng0.nsf/htmlall/5RUHGM?OpenDocument&View=defaultBody&style=custo_print|archive-date=1 Desember 2006|url-status=dead}}</ref>
[[Berkas:Flag_of_Prime_Minister_of_Italy_(1927-1943).svg|al=Mussolini's personal standard a gold fasces on blue flag|kiri|jmpl|Bendera pribadi Mussolini]]
Mussolini awalnya menganggap bahwa ia telah [[Perjanjian Prancis-Italia|dibolehkan melakukan apa saja]] oleh Premier PerancisPrancis, [[Pierre Laval]]. Ia juga percaya bahwa Britania dan PerancisPrancis akan memaafkannya karena ia melawan revisionisme Hitler di Front Stresa. Ia sebal ketika Liga Bangsa-bangsa menyatakan bahwa Britania dan PerancisPrancis berinisiatif mencanangkan sanksi ekonomi pada Italia.<ref>Brecher, Michael and Jonathan Wilkenfeld. ''Study of Crisis''. [[University of Michigan Press]], 1997. p. 109.</ref> Dalam pandangan Mussolini, gerakan tersebut adalah sebuah gerakan munafik yang biasa dilakukan kekuatan-kekuatan imperial kuno yang berniat mencegah ekspansi alamiah negara-negara yang lebih muda dan miskin seperti Italia.<ref>John Whittam. ''Fascist Italy''. Manchester, England; New York: Manchester University Press. p. 165.</ref> Faktanya, meskipun Britania dan PerancisPrancis memang mengkolonisasi beberapa bagian Afrika, [[Perebutan Afrika]] sudah lama selesai sejak awal abad ke-20. Kini, dunia internasional menolak ekspansi kolonialis dan aksi-aksi Italia pun dilawan. Belum lagi, Italia dikritik akibat menggunakan [[gas mustard]] dan [[fosgen]] dalam peperangannya, juga untuk pendekatannya yang sama sekali tidak berwelas asih kepada tentara gerilya musuh.<ref name="Red" /> Antara tahun 1936 dan 1941, dalam operasi-operasi yang diluncurkan untuk "mempasifikasi" Etiopia, tentara Italia membunuh ratusan ribu warga sipil Etiopia, totalnya kira-kira mencapai 7% populasi penduduk Etiopia.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 188.</ref> Mussolini memerintahkan Marsekal [[Rodolfo Graziani]] "meluncurkan dan melakukan secara sistematis kebijakan teror dan penghabisan melawan para pemberontak dan penduduk yang memberontak".<ref name="Strang, Bruce p. 22">Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 22.</ref> Mussolini secara pribadi memerintahkan Graziani membunuh seluruh populasi lelaki di atas 18 tahun di satu kota. Di distrik lain, ia memerintahkan bahwa "seluruh narapidana, para pembantunya dan orang-orang yang tidak pasti pidananya akan harus dibunuh" sebagai bagian dari "likuidasi bertahap" masyarakat.<ref name="Strang, Bruce p. 22" /> Mussolini beranggapan bahwa [[Gereja Ortodoks Timur]] menginspirasi orang Etiopia agar mau melawan. Ia kemudian memerintahkan agar seluruh pendeta Ortodoks menjadi target balas dendam serangan gerilya.<ref name="Strang, Bruce p. 22" /> Mussolini mencanangkan Hukum Dekrit 880, yang membuat [[amalgamasi]] menjadi kejahatan yang dapat dituntut lima tahun penjara. Mussolini mengirimkan pesan yang amat jelas bahwa ia tidak ingin tentara dan pejabat yang bertugas di Etiopia berhubungan seksual dengan perempuan Etiopia dalam kondisi apa pun. Ia percaya bahwa hubungan multirasial membuat tentaranya kesulitan membunuh orang Etiopia.<ref name="Strang, Bruce p. 22" /> Mussolini lebih mendukung kebijakan yang brutal, antara lain karena ia percaya bahwa Etiopia bukan sebuah negara; menurutnya, orang hitam terlalu bodoh untuk punya rasa nasionalitas dan dengan demikian kaum gerilyawan itu cuma "bandit".<ref name="Strang, Bruce p. 23">Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 23.</ref> Alasan lain adalah Mussolini berencana membawa jutaan kolonis Italia ke dalam Etiopia dan ia perlu membunuh penduduk Etiopia untuk memberikan ruang kepada kolonis Italia. Alasan terakhir ini juga digunakan di Libya.<ref name="Strang, Bruce p. 232">Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 23.</ref>
 
Sanksi ekonomi yang diberikan kepada Italia kemudian digunakan Mussolini sebagai alasan untuk menciptakan aliansi dengan Jerman. Pada tahun 1936, Mussolini berkata kepada Duta Besar Jerman, [[Ulrich von Hassell]]: "Kalau Austria pada praktiknya menjadi negara satelit Jerman, kami tidak akan menolak."<ref name="Cassels pp. 57–74">Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 63.</ref> Mussolini menghapuskan masalah utama dalam hubungan Italia-Jerman —&nbsp;ia mengakui bahwa Austria berada di bawah zona pengaruh Jerman.<ref name="Cassels pp. 57–74" />
[[File:Hitlermusso2_edit.jpg|al=Mussolini and Hitler saluting troops|jmpl|Pada 25 Oktober 1936, Italia dan Jerman menyatakan aliansi. Aliansi ini kemudian dikenal sebagai [[Poros Roma-Berlin]].]]
Pada 11 Juli 1936 ada sebuah perjanjian Austria dan Jerman yang di dalamnya, Austria mendeklarasikan dirinya sebagai "negara Jerman" yang kebijakan luar negerinya akan selalu sinkron dengan Berlin; selain itu, pro-Nazi juga diperbolehkan masuk ke dalam kabinet Austria.<ref name="Cassels pp. 57–74" /> Mussolini amat menekan Kanselir Austria, [[Kurt Schuschnigg]], agar mau menandatangani perjanjian itu demi meningkatkan hubungannya dengan Hitler. Setelah sanksi terhadap Italia berakhir di Juli 1936, PerancisPrancis amat mencoba untuk menghidupkan kembali [[Front Stresa]].<ref name="ReferenceA">Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 190.</ref> Pada bulan Januari 1937, Britania menandatangani sebuah persetujuan dengan Mussolini agar Italia tidak terlibat di Spanyol; persetujuan ini dipandang sebagai langkah pertama Kantor Luar Negeri Britania menciptakan aliansi Inggris-Italia.<ref>Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 65.</ref> di bulan April 1938, Britania dan Italia menandatangani [[Pakta Paskah]], yang di dalamnya Britania menjanjikan rekognisi Etiopia sebagai bagian dari Italia, dan sebagai gantinya Italia harus keluar dari [[Perang Sipil Spanyol]]. Kantor Luar Negeri Britania memahami bahwa Roma dan Berlin menjadi dekat akibat perang sipil tersebut dan mereka percaya kalau Mussolini bisa dibuat lepas dari Spanyol, maka ia akan kembali ke blok sekutu. Kalau Mussolini bisa dibuat mau keluar dari Spanyol, Britania mau merekognisi Raja Vittorio Emanuele III sebagai kaisar Etiopia. Sejarawan Amerika, Barry Sullivan, menulis bahwa baik orang Britania maupun PerancisPrancis menginginkan [[Rapprochement|kedekatan kembali]] dengan Italia untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan sanksi ekonomi dari Liga Bangsa-bangsa. Ia berpendapat, pada akhirnya aliansi Mussolini dengan Hitler adalah pilihannya sendiri, dan tidak dipaksakan oleh pihak lain.<ref name="ReferenceA" />
 
Menuruti kebijakan luar negeri pro-Jerman pada 25 Oktober 1936, Mussolini setuju untuk membentuk [[Poros Roma-Berlin]], yang pembentukannya ditandatangani di Berlin. Menurut aliansi ini, ia harus bekerja sama dengan [[Jerman Nazi]]. Lebih lanjut, penaklukan Ethiopia mengambil nyawa 12.000 orang Italia plus 4.000 hingga 5.000 nyawa orang Libya, Eritrea, dan Somali yang berjuang dalam angkatan militer Italia.<ref name="ReferenceB">Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 187.</ref> Mussolini awalnya percaya bahwa penaklukan Etiopia akan memakan biaya 4 hingga 6 miliar lira, tetapi biaya akhirnya mencapai 33,5 milyar.<ref name="ReferenceB" /> Biaya perang tersebut ternyata memberikan efek negatif yang parah terhadap anggaran pembelanjaan Italia dan benar-benar menghabisi upaya modernisasi militer Italia karena uang yang sebelumnya dijanjikan Mussolini akan digunakan sebagai modernisasi militer kini digunakan untuk menaklukkan Etiopia. Kegagalan modernisasi militer ini membuat Mussolini bergantung pada Jerman.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 pp. 187–88.</ref> Untuk membantu menutupi hutang negara yang terjadi akibat perang Etiopia, Mussolini melakukan devaluasi lira sebanyak 40% pada bulan Oktober 1936.<ref name="ReferenceB" /> Lebih lanjut, biaya okupasi Etiopia adalah sebesar 21,1 miliar lira antara tahun 1936 dan 1940. Belum lagi, Italia kehilangan 4.000 orang tentara di Perang Sipil Spanyol dan keterlibatan tersebut menghabiskan 12 hingga 14 miliar lira.<ref name="ReferenceB" /> Dalam tahun 1938 dan 1939, pemerintah Italia berhasil mengumpulkan pajak sebesar 39,9 miliar lira, sementara produk nasional bruto seluruh Italia mencapai 153 miliar lira. Ini artinya, perang Etiopia dan Spanyol amat menghabisi anggaran pembelanjaan Italia.<ref name="ReferenceB" /> Hanya 28% dari seluruh bujet militer Italia antara tahun 1934 dan 1939 yang digunakan untuk memodernisasi militer. Sisanya habis dikonsumsi perang Mussolini. Kekurangan bujet ini menyebabkan penurunan kekuatan militer Italia.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 189.</ref> Antara tahun 1935 dan 1939, perang Mussolini menghabiskan uang yang setara dengan $500 miliar dolar AS; jumlah ini akan terasa lebih besar karena Italia adalah negara yang begitu miskin.<ref name="ReferenceB" /> Dekade 1930an penuh dengan kemajuan teknologi cepat di bidang militer dan Sullivan menulis bahwa Mussolini salah memilih waktu untuk menginvasi Etiopia dan berperang di Spanyol.<ref name="ReferenceB" /> Ketika Italia semakin terpuruk di belakang kekuatan-kekuatan besar Eropa, perlombaan senjata dimulai. Jerman, Britania dan PerancisPrancis menghabiskan jumlah uang yang semakin besar untuk mendongkrak kemampuan militernya. Peningkatan ini membuat Mussolini secara pribadi mengakui bahwa kemampuan berperang Italia sudah sangat terbatas dan ia membutuhkan aliansi dengan kekuatan besar untuk mengkompensasi keterpurukan militer Italia yang semakin jauh.<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 pp. 189–90.</ref>
 
Selama periode 1936 hingga 1939, Mussolini memberikan dukungan militer besar terhadap kaum [[Nasionalis]] dalam Perang Sipil Spanyol. Keterlibatan aktif dari sisi [[Francisco Franco]] ini semakin menjauhkan Italia dengan PerancisPrancis dan Britania. Sebagai hasilnya, hubungan Mussolini dan Hitler menjadi semakin dekat. Ia memilih untuk menerima [[Anschluss|aneksasi Jerman di Austria]] pada tahun 1938, diikuti dengan [[Pendudukan Cekoslowakia oleh Jerman|pendudukan Cekoslowakia]] pada 1939. Pada bulan Mei 1938, saat Hitler berkunjung ke Italia, Mussolini mengatakan kepadanya bahwa Italia dan PerancisPrancis adalah musuh bebuyutan yang saling berkelahi dari sisi yang berlawanan di Perang Sipil Spanyol, dan Front Stresa adalah sebuah perselisihan yang "sudah mati dan sudah dikubur".<ref>Sullivan, Barry "More than meets the eye: the Ethiopian War and the Origins of the Second World War" pp. 178–203 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered: A.J.P. Taylor and the Historians'', London: Routledge, 1999 p. 182.</ref> Dalam [[Perjanjian munich|Konferensi Munich]] di bulan September 1938, Mussolini terus bersikap sebagai seorang moderat yang mendukung kedamaian Eropa, sambil terus membantu aneksasi [[Jerman Nazi]] di [[Sudetenland]]. Perjanjian Poros 1936 dengan Jerman diperkuat dengan [[Pakta Baja]] pada 22 Mei 1939; pakta ini mempersatukan Italia Fasis dan Jerman Nazi ke dalam aliansi militer penuh.
 
Anggota-anggota [[TIGR]], sebuah kelompok partisan Slovenia, berencana membunuh Mussolini di [[Kobarid]] pada tahun 1938. Percobaan mereka gagal.
Baris 345:
=== Badai dimulai ===
[[Berkas:Benito_Mussolini_Portrait.jpg|al=portrait of Benito Mussolini in a helmet and uniform|jmpl|Mussolini]]
Pada akhir tahun 1930an, Mussolini dengan jumlah penduduk membuatnya berkesimpulan bahwa Britania dan PerancisPrancis sudah tidak menjadi kekuatan besar. Kini, waktunya Jerman dan Italia yang ditakdirkan untuk menguasai Eropa, meskipun alasannya cuma kekuatan demo grafis. Ini menyatakan kepercayaannya bahwa tingkat kelahiran yang menurun di PerancisPrancis sangat mengerikan dan Inferiore berita Nia sudah hampir mati karena seperempat populasi Britania berumur lebih dari 50 tahun. Ini percaya bahwa sebuah aliansi dengan Jerman lebih bermanfaat daripada kedekatan dengan Britania dan PerancisPrancis karena tentunya lebih baik beraliansi dengan pihak yang kuat daripada dengan pihak yang lemah. Sore ini memandang hubungan luar negeri sebagai suatu perjuangan Darwinian sosial antara negara negara berkekuatan yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dengan negara negara lemah dengan tingkat lahiran rendah. Ini percaya bahwa PerancisPrancis kini telah menjadi negara yang lemah dan tua karena tingkat kematian PerancisPrancis lebih tinggi 2000 jiwa per minggu daripada tingkat kelahirannya. Demikian, ia tidak tertarik untuk beraliansi dengan PerancisPrancis.
 
Mussolini percaya bahwa Italia memang benar-benar ditakdirkan menguasai daerah Mediterania karena tingkat kelahirannya yang tinggi, sampai-sampai ia mengabaikan berbagai perencanaan dan persiapan serius yang seharusnya dilakukan ketika menghadapi perang dengan kekuatan Barat.<ref>Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'' edited by Gordon Martel, London: Routledge, 1999 p. 64.</ref> Satu-satunya argumen yang mencegah Mussolini membuat persekutuan penuh dengan Jerman adalah kesadarannya bahwa Italia belum siap secara ekonomi dan militer, yang berarti bahwa Italia masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan senjata. Ia kemudian juga berupaya menggunakan [[Pakta Paskah]] yang ditandatangani pada bulan April 1938 untuk memisahkan Britania dari PerancisPrancis.{{sfn|Stang|1999|pp=173–74}} Pakta Paskah tidak mungkin diimplementasikan secara penuh oleh Britania apabila Italia beraliansi secara penuh dengan Jerman.{{sfn|Stang|1999|pp=174–75}} Isi Pakta Paskah itu sendiri dirancang oleh Mussolini agar ia dapat berperang hanya dengan PerancisPrancis dengan cara memperbaiki relasi dengan Inggris, sehingga Inggris akan tetap netral apabila perang pecah antara PerancisPrancis dan Italia (Mussolini juga merencanakan invasi Tunisia<ref name="unification">{{Cite book|last=Lowe|first=CJ|year=1967|url=https://books.google.com/books?id=5Cfuax6XHF0C&q=irredentism&pg=PA11|title=Italian Foreign Policy 1870–1940|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-26597-3|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055457/https://books.google.com/books?id=5Cfuax6XHF0C&pg=PA11&dq=irredentism|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref>).{{sfn|Stang|1999|pp=174–75}} Di sisi lain, Pakta Paskah itu dirancang Britania untuk menjauhkan Italia dari Jerman.
 
Pangeran [[Galeazzo Ciano]], anak menantu dan menteri luar negeri Mussolini, menggambarkan berbagai sasaran luar negeri Mussolini dalam sebuah entri buku harian yang tertanggal 8 Desember 1938: [[Djibouti|Jibuti]] akan dipimpin berbarengan dengan PerancisPrancis; "Tunisia, kurang lebih sama; [[Korsika]], pulau Italia yang tidak pernah dibuat PerancisPrancis dan dengan demikian sebenarnya berada di bawah negara kita; perbatasan di [[sungai Var]]."<ref>Galeazzo, Ciano, ''Diary, 1937–1943'', Enigma Books, 2008, 624 p., {{ISBN|978-1929631025}}, p. 154.</ref> Dalam hal Savoia, yang bukan Italia "secara sejarah atau geografis", Mussolini mengklaim bahwa ia tidak tertarik. Pada 30 November 1938, Mussolini mengundang duta besar PerancisPrancis, [[André François-Poncet]] mendatangi pembukaan dewan perwakilan rakyat Italia. Dalam acara tersebut, para wakil rakyat mulai berteriak melawan PerancisPrancis: Italia harus menganeksasi "Tunis, Nicea, Korsika, dan Savoia!" Kemudian, mereka keluar dari bangunan menuju jalan membawa plakat yang bertuliskan PerancisPrancis harus memberikan Tunisia, Savoia dan Korsika kepada Italia.<ref>Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 200.</ref> Premier Francis, Édouard Daladier, langsung menolak permintaan konsesi wilayah Italia tersebut. Pada musim dingin 1938–1939, PerancisPrancis dan Italia hampir berperang.<ref>Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 pp. 200–01.</ref>
 
Di bulan Januari 1939, perdana menteri Britania, [[Neville Chamberlain]], mengunjungi Roma. Dalam kunjungan itu, Mussolini menyadari bahwa meskipun Inggris memang benar-benar berhubungan baik dengan Italia dan siap memberikan beberapa konsesi, Inggris tetap tidak akan memutuskan hubungan baik dengan PerancisPrancis hanya demi hubungan Inggris-Italia yang lebih baik.{{sfn|Kallis|2002|p=153}} Sebagai akibatnya, Mussolini semakin tertarik atas penawaran aliansi militer Jerman, yang pertama kali dibuat pada bulan Mei 1938.{{sfn|Kallis|2002|p=153}} Pada bulan Februari 1939, Mussolini berpidato di depan Dewan Agung Fasisme. Dalam pidato tersebut, ia menyatakan kepercayaannya bahwa kekuatan sebuah negara "tergantung pada posisi maritimnya" dan bahwa "Italia adalah seorang narapidana di daerah Mediterania; semakin banyak populasinya dan semakin kuat kekuatan militernya, semakin menderita pula ia atas pemenjaraannya. Jeruji penjara ini adalah Korsika, Tunisia, Malta dan Siprus; penjaga penjara adalah Gibraltar dan Suez".<ref>Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'' edited by Gordon Martel, London: Routledge, 1999 p. 67.</ref>
[[Berkas:Italienska_områden_1939.PNG|jmpl|[[Imperium Italia]] di tahun 1939]]
Arahan baru ini mendapatkan kritik. Pada 21 Maret 1939, saat pertemuan dengan Dewan Agung Fasisme, [[Italo Balbo]] menuduh Mussolini sedang "menjilat sepatu bot Hitler". Ia mencela kebijakan luar negeri pro-Jerman sang Duce, mengatakan bahwa kebijakan itu merupakan bencana bagi Italia. Ia lanjut mengatakan bahwa "pembukaan Britania" masih terbuka lebar dan Italia tidak harus bersekutu dengan Jerman.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Meskipun banyak pemain lama seperti Balbo tidak terlalu suka hubungan dekat dengan Jerman, kendali penuh Mussolini terhadap mesin kebijakan luar negeri berarti bahwa perlawanan seperti ini tidak ada artinya. Perlawanan ini juga menunjukkan bahwa Mussolini tidak mendominasi Partai Fasis sepenuhnya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan bahwa ada orang seperti Balbo yang mencela, serta responsnya yang suam-suam kuku (menurut sejarawan Yunani, Aristoteles Kallis). Perlawanan yang sama tidak mungkin terjadi di Jerman, misalnya; tidak mungkin seorang ''gauleiter'' Hitler akan menyerangnya seperti Balbo menyerang Mussolini.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Pada bulan April 1939, Mussolini memerintahkan invasi Italia di Albania. Italia mengalahkan Albania hanya dalam waktu lima hari dan memaksa pelarian diri Raja [[Zog dari Albania]]. Hingga bulan Mei 1939, Blok Poros belum sepenuhnya resmi, tetapi pada bulan April itu Italia dan Jerman menandatangani [[Pakta Baja]], yang menggarisbawahi "pertemanan dan aliansi" antara Jerman dan Italia.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=The Italo-German Alliance, Mei&nbsp;22, 1939|url=http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|publisher=astro.temple.edu|archive-url=https://web.archive.org/web/20110720055919/http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|archive-date=20 Juli 2011|access-date=5 April 2008|url-status=dead}}</ref> Pakta Baja merupakan persekutuan militer ofensif dan defensif meskipun Mussolini hanya mau tanda tangan setelah menerima janji dari Hitler bahwa tidak akan ada perang selama tiga tahun ke depan. Raja [[Vittorio Emanuele III]] tidak terlalu menyukai pakta itu dan lebih menyukai persekutuan dengan sekutu-sekutu tradisional Italia, seperti PerancisPrancis. Ia pun khawatir mengenai implikasi persekutuan militer ofensif — kini, semua keputusan mengenai perang dan damai berada di tangan Hitler.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Victor Emanuel III|url=https://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-url=https://web.archive.org/web/20110628222207/http://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-date=28 Juni 2011|access-date=24 Agustus 2017|url-status=live}}</ref>
 
Hitler ingin menginvasi Polandia meskipun Ciano berkata bahwa invasi tersebut akan berujung pada perang dengan sekutu. Hitler mengabaikan komentar Ciano dan mengatakan bahwa Britania dan negara-negara Barat lainnya akan diam; ia kemudian menyatakan bahwa Italia harus menginvasi [[Yugoslavia]]. Penawaran itu amat menarik bagi Mussolini, tetapi pada masa itu perang dunia akan sangat berbahaya bagi Italia karena negara itu belum rampung memperbaiki kapabilitas militernya sejak pembangunan [[Imperium Italia]]. Lebih lagi, Victor Immanuel meminta netralitas. Maka, ketika Perang Dunia II meletus di Eropa pada 1 September 1939 dengan [[Penyerbuan Polandia]] dan Inggris dan PerancisPrancis menyatakan perang melawan Jerman, Italia tidak menjadi terlibat.<ref name="knox">{{Cite book|last=Knox|first=MacGregor|year=1986|url=https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&q=mussolini+non-belligerent&pg=PA44|title=Mussolini Unleashed, 1939–1941: Politics and Strategy in Fascist Italy's Last War|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33835-6|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055507/https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&pg=PA44&dq=mussolini+non-belligerent|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Namun, ketika tentara Jerman memenjarakan 183 profesor dari [[Universitas Jagielloński]] di [[Krakow]] pada 6 November 1939, Mussolini secara pribadi meminta Hitler membebaskan mereka. Hitler membebaskan 101 orang Polandia.<ref>{{Citation|title=Sonderaktion Krakau|url=http://www.polskieradio.pl/39/156/Artykul/717865,Sonderaktion-Krakau-brutalny-atak-na-polska-inteligencje|access-date=9 Februari 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20190929152314/https://www.polskieradio.pl/39/156/Artykul/717865,Sonderaktion-Krakau-brutalny-atak-na-polska-inteligencje|archive-date=29 September 2019|url-status=dead}}</ref>
 
=== Perang meletus ===
[[Berkas:Newsweek_Mei_13_1940_Mussolini.jpg|al=Cover of Newsweek magazine, 13 Mei 1940, showing Mussolini saluting navy revue from shore, with headline "Il Duce: key man of the Mediterranean".|jmpl|Halaman depan majalah ''[[Newsweek]]'' tanggal 13 Mei 1940, dengan tulisan: "Il Duce: Penjaga Kunci Mediterania"]]
Seiring dengan meletusnya Perang Dunia II, Ciano dan Viscount Halifax mulai berkomunikasi diam-diam lewat telepon. Britania menginginkan Italia sebagai sekutunya melawan Jerman, sebagaimana terjadi dalam Perang Dunia I.<ref name="knox2">{{Cite book|last=Knox|first=MacGregor|year=1986|url=https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&q=mussolini+non-belligerent&pg=PA44|title=Mussolini Unleashed, 1939–1941: Politics and Strategy in Fascist Italy's Last War|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33835-6|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055507/https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&pg=PA44&dq=mussolini+non-belligerent|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Opini pemerintah PerancisPrancis lebih cenderung terhadap aksi melawan Italia; mereka ingin menyerang Italia di Libya. Pada bulan September 1939, PerancisPrancis bergeser ke arah lainnya, sampai-sampai hendak berdiskusi dengan Italia. Akan tetapi, karena PerancisPrancis tidak ingin berbicara tentang Korsika, Nicea dan Savoia, Mussolini tidak menjawab. Wakil Sekretaris Produksi Perang Mussolini, [[Carlo Favagrossa]], memprediksi bahwa Italia tidak bisa terlibat dalam operasi militer besar hingga tahun 1942 akibat sektor industrialnya yang lemah dibandingkan Eropa barat. Pada bulan November 1939, Adolf Hitler mendeklarasikan: "Selama Sang Duce masih hidup, Anda bisa yakin bahwa Italia akan menggunakan setiap kesempatan untuk meraih sasaran-sasaran imperialistiknya."<ref name="knox3">{{Cite book|last=Knox|first=MacGregor|year=1986|url=https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&q=mussolini+non-belligerent&pg=PA44|title=Mussolini Unleashed, 1939–1941: Politics and Strategy in Fascist Italy's Last War|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33835-6|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055507/https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&pg=PA44&dq=mussolini+non-belligerent|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref>
 
Mussolini yakin perang akan segera berakhir dan Jerman akan segera menang. Ia akhirnya memutuskan untuk terlibat dalam perang dari sisi Blok Poros. Dengan demikian, Italia menetapkan perang melawan Britania dan PerancisPrancis pada tanggal 10 Juni 1940. Mussolini menganggap perang melawan Britania dan PerancisPrancis ini adalah perjuangan hidup atau mati antara dua ideologi yang berlawanan: fasisme melawan "demokrasi barat yang plutokratis dan reaksioner". Ia menggambarkan perang sebagai "perjuangan masyarakat muda dan subur melawan masyarakat steril yang hampir mati; perjuangan antara dua abad dan dua ide". Ia juga menyatakan bahwa perang itu adalah "perkembangan logis Revolusi kami".<ref>{{cite web|date=19 September 2008|title=Mussolini: Speech of the 10 Juni 1940, Declaration of War on France and England|url=http://www.historicalresources.org/2008/09/19/mussolini-speech-of-the-10-june-1940-declaration-of-war-on-france-and-england/|archive-url=https://web.archive.org/web/20180922170301/http://www.historicalresources.org/2008/09/19/mussolini-speech-of-the-10-june-1940-declaration-of-war-on-france-and-england/|archive-date=22 September 2018|access-date=10 Mei 2019|url-status=live}}</ref>
 
Italia berperang bersama Jerman dalam [[Pertempuran Perancis|Pertempuran Prancis]], di [[Jalur Alpen]] yang sangat dijaga di perbatasan. Hanya sebelas hari kemudian, PerancisPrancis dan Jerman menandatangani [[Gencatan senjata 22 Juni 1940|gencatan senjata]]. Daerah PerancisPrancis yang masuk dalam [[Pendudukan Italia di Prancis selama Perang Dunia II|pendudukan Italia]] termasuk Nicea dan daerah-daerah timur daya lainnya.<ref name="wartwo">{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Italy Declares War|url=http://library.thinkquest.org/CR0212881/italdewa.html|publisher=ThinkQuest.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20071220170259/http://library.thinkquest.org/CR0212881/italdewa.html|archive-date=20 Desember 2007|url-status=dead}}</ref> Mussolini kemudian berencana memfokuskan tentara Italia dalam sebuah perang besar melawan Imperium Britania di Afrika dan Timur Tengah; sebuah perang yang dikenal sebagai "perang paralel". Sementara itu, ia menunggu kehancuran Britania di [[Palagan Eropa dalam Perang Dunia II|Palagan Eropa]]. Italia [[Invasi Italia ke Mesir|menginvasi Mesir]], [[Pengeboman Mandat Palestina dalam Perang Dunia II|mengebom Mandat Palestina]], dan menyerang koloni-koloni Inggris di [[Sudan Inggris-Mesir|Sudan]], [[Afrika Timur Britania|Kenya]], dan [[Somaliland Britania]]; negara terakhir tersebut kemudian ditaklukkan dan menjadi bagian [[Afrika Timur Italia]] pada 3 Agustus 1940. Beberapa upaya Italia lainnya di Sudan dan Kenya juga berhasil.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=1940 World War II Timeline|url=http://www.worldwariihistory.info/1940.html|publisher=WorldWarIIHistory.info|archive-url=https://web.archive.org/web/20080419123538/http://www.worldwariihistory.info/1940.html|archive-date=19 April 2008|access-date=6 April 2008|url-status=live}}</ref> Pemerintah Britania tidak menerima permintaan damai yang berhubungan dengan kemenangan Blok Poros di Eropa. Berbagai rencana Italia menginvasi Britania tidak dilakukan dan perang terus berjalan.
 
=== Menuju kekalahan ===
Baris 377:
{{bquote|Telepon malam dari Ribbentrop. Ia amat senang mengenai serangan Jepang ke Amerika. Ia begitu senang, sampai-sampai aku juga senang, meskipun aku tidak begitu yakin keuntungan apa yang akan didapat dari penyerangan itu. Satu hal kini pasti: Amerika akan masuk dalam perang dan perang ini akan begitu lama sampai Amerika mampu menunjukkan kekuatan penuhnya. Pagi ini aku bilang begitu kepada Raja, yang senang dengan peristiwa ini. Pada akhirnya, ia mengakui bahwa dalam jangka panjang, aku bisa saja benar. Mussolini juga senang. Ia sudah lama sekali menginginkan kejelasan hubungan antara Amerika dan Poros.<ref>{{cite book|title=Trial of German Major War Criminals|volume=3|page=398|author= }}</ref>}}
 
Setelah keruntuhan [[Perancis Vichy|Prancis Vichy]] dan [[Operasi Anton]], Italia mengokupasi wilayah-wilayah PerancisPrancis, [[Korsika]] dan [[Tunisia]]. Tentara Italia juga menang melawan pemberontak di Yugoslavia dan Montenegro. Tentara gabungan Italia-Jerman mengokupasi beberapa bagian Mesir yang dipegang oleh Britania, saat mendorong masuk ke El-Alamein sehabis menang di [[Pertempuran Gazala|Gazala]].
 
Meskipun Mussolini menyadari bahwa sumber daya Italia yang sudah habis setelah kampanye 1930-an tidak siap untuk berperang dalam skala besar, ia memilih untuk tetap berada di dalam konflik agar tidak meninggalkan teritori terjajah dan ambisi imperial fasisnya.<ref name="MacGregor Knox 1999. pp. 122–23">MacGregor Knox. ''Mussolini Unleashed, 1939–1941: Politics and Strategy in Fascist Italy's Last War''. Edition of 1999. Cambridge: Cambridge University Press, 1999. pp. 122–23.</ref>
Baris 444:
Mussolini mengidap [[klaustrofobia]] yang mungkin didapatkan akibat penjeblosan ke penjara. Ia menolak masuk ke [[Grotta Azzurra]] (sebuah goa laut di pantai [[Capri]]) dan lebih menyukai ruangan-ruangan besar seperti kantor 18 m x 12 m x 12 m yang ia miliki di [[Palazzo Venezia]].<ref name="gunther1940">{{cite book|last=Gunther|first=John|year=1940|url=https://archive.org/stream/in.ernet.dli.2015.149663/2015.149663.Inside-Europe#page/n257/mode/2up|title=Inside Europe|location=New York|publisher=Harper & Brothers|pages=236–37, 239–41, 243, 245–49|author-link=John Gunther}}</ref>
 
Selain bahasa Italia, Mussolini mampu berbicara bahasa Inggris, PerancisPrancis, dan bahasa Jerman yang belum fasih (kesombongannya membuatnya tidak pernah menggunakan interpreter Jerman). Fakta ini menjadi penting dalam Konferensi Munchen karena tidak ada pemimpin nasional lain yang bisa bahasa lain selain bahasa ibu mereka. Waktu itu, Mussolini secara efektif menjadi "interpreter utama" di konferensi tersebut.<ref>Baigorri-Jalón, Jesús. From Paris to Nuremberg: The birth of conference interpreting. Vol. 111. John Benjamins Publishing Company, 2014, pp.167-168</ref>
 
== Pandangan religius ==
Baris 554:
Mussolini juga berupaya merangkul kaum Muslim di dalam imperiumnya dan di negara-negara Arab di Timur Tengah. Pada tahun 1937, Muslim di [[Libya]]<nowiki/>memberikan "Pedang Islam" kepada Mussolini. Propaganda fasis kemudian mengatakan bahwa Mussolini adalah "Pelindung Islam".<ref>{{cite book|last=Arielli|first=Nir|date=2010|title=Fascist Italy and the Middle East, 1933–40|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-0-230-23160-3|pages=92–99}}</ref>
 
Walau Mussolini tampaknya memang tidak percaya terhadap [[rasisme biologis]], [[Kerajaan Italia di bawah Fasisme (1922-1943)|Italia fasis]] mengeluarkan berbagai hukum yang berdasar pada ide tersebut, dalam imperium kolonial Mussolini, sesuai perintahnya, serta sesuai dengan perintah pejabat fasis yang berjabatan lebih rendah.<ref name="The great divide? Notions of racism2">{{cite journal|last1=Bernhard|first1=Patrick|date=7 Februari 2019|title=The great divide? Notions of racism in Fascist Italy and Nazi Germany: new answers to an old problem|journal=Journal of Modern Italian Studies|volume=24|issue=1|pages=97–114|doi=10.1080/1354571X.2019.1550701|s2cid=150519628}}</ref> Setelah Perang Italia-Senussi Kedua, Mussolini memerintahkan Marsekal [[Pietro Badoglio]] untuk melarang amalgamasi di Libya. Ia takut bahwa penduduk Italia di koloni akan turun menjadi "kasta rendah" kalau hubungan seksual antarras diperbolehkan, sebagaimana tampak di Tunisia, yang waktu itu merupakan koloni PerancisPrancis.<ref name="ESMONDEROBERTSON19883">{{cite journal|last1=Robertson|first1=Esmonde|year=1988|title=Race as a Factor in Mussolini's Policy in Africa and Europe|journal=Journal of Contemporary History|volume=23|pages=37–58|doi=10.1177/002200948802300103|s2cid=161818702}}</ref> Pada masa [[Perang Italia-Etiopia Kedua]], Mussolini mencanangkan banyak hukum yang mewajibkan segregasi ras ketat antara [[orang kulit hitam]] dan orang Italia di [[Afrika Timur Italia]]. Hukum-hukum rasis tersebut lebih ketat dan meluas dibanding di koloni-koloni Eropa lainnya. Di koloni lain tersebut, hukum ras biasanya lebih informal. Sementara di Afrika Timur Italia, hukum ras lebih mirip dengan hukum ras [[Apartheid|era apartheid]] di [[Afrika Selatan]]; segala tetek-bengek masyarakat dikendalikan dalam konteks segregasi ras. Segregasionisme Italia fasis juga berbeda dari koloni-koloni lain dalam hal tempat kemunculannya: segregasionisme Italia muncul dari Italia perkotaan, khususnya dari Mussolini sendiri, dan bukan dari dalam koloni. Meskipun banyak hukum itu diabaikan oleh pejabat lokal karena kesulitan penegakannya, Mussolini sering memprotes bawahannya yang tidak menegakkan hukum itu.<ref>{{cite journal|last1=Barrera|first1=Giulia|year=2003|title=Mussolini's colonial race laws and state-settler relations in Africa Orientale Italiana (1935-41)|journal=Journal of Modern Italian Studies|volume=8|issue=3|pages=425–443|doi=10.1080/09585170320000113770|s2cid=145516332}}</ref>
 
== Warisan ==