Ekowisata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Writput (bicara | kontrib)
copy-edit dan menambahkan pranala
Ganyosua268 (bicara | kontrib)
k merubah Costa Rica menjadi Kosta Rika
Baris 25:
Kehidupan suku terasing Indian dengan budayanya yang unik dan menghormati lingkungan di aliran sungai Amazon juga mengundang daya tarik wisatawan yang kemudian menjadi peluang yang di organisir oleh masyarakat, biro wisata dan pemerintah untuk menarik wisatawan agar mau menetap untuk belajar dan mengetahui lebih lanjut kehidupan dan budaya dari masyarakat Indian.
 
Belajar dari kesalahan-kesalahan terdahulu yang menyebabkan dampak rusaknya lingkungan, pemerintah CostaKosta RicaRika memobilisasi masyarakatnya untuk berperan aktif dalam kegiatan ekowisata. Tidak ada hotel berbintang dan bandara international yang dibangun di dekat objek wisata alam. Yang ada adalah rumah-rumah masyarakat yang terbuka untuk ditinggali sementara oleh para wisatawan (sekarang disebut home stay atau rumah singgah). Masyarakatpun tidak menyediakan menu masakan international kepada para wisatawan, mereka menyuguhkan masakan tradisional dengan standar kebersihan yang tinggi. Pemerintah Costarica yakin bahwa peserta ekowisata bukan hanya tertarik kepada eksotisme alam dari negaranya, tetapi juga tertarik kepada eksotisme kebudayaan dan cara hidup masyarakatnya.
 
Di Afrika, evolusi kegiatan ekowisata menarik untuk dicermati. Kegiatan perburuan binatang ([[singa]], [[kerbau]], [[gajah]], [[badak]] dan lain sebagainya) yang sebelumnya dianggap dapat mengganggu kelestarian suatu spesies ternyata kalau dilakukan secara selektif justru dapat meningkatkan populasi spesies tersebut atau spesies yang lainnya. Kesimpulan ini didapatkan dari kenyataan yang ada bahwa banyak kelompok keluarga singa yang didominasi oleh jantan yang sudah tua berhenti berkembang biak dan tidak lagi melahirkan anak-anak singa yang baru. Ternyata hal ini diakibatkan oleh kualitas sperma yang dimiliki oleh si jantan yang telah tua sudah tidak baik lagi (mandul) atau tidak lagi memiliki birahi yang tinggi. Membunuh singa jantan yang tua ternyata membuka peluang bagi singa jantan yang muda, sehat dan produktif untuk meminpin kelompok tersebut dan kembali meneruskan garis keturunannya. Semenjak itulah kegiatan perburuan singa dan beberapa spesies lainnya mulai diadakan kembali di Kenya, tentunya dengan spesfikasi dan pengawasan yang ketat dari petugas taman nasional.