Revisi per 10 Februari 2022 07.17 sunting Hamdan Hamedan (bicara \| kontrib) 17 suntingan Memperbaiki eror di penulisan footnote. Tag: Dikembalikan halaman dengan galat kutipan VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 10 Februari 2022 07.36 sunting balikkan Hamdan Hamedan (bicara \| kontrib) 17 suntingan Penerjemahan disesuaikan dengan terjemahan terbaru dari KEMENAG Tag: Dikembalikan VisualEditor Revisi selanjutnya →
Baris 33: Salah satu ujian utama dalam hidup Ibrahim adalah menerima perintah Allah untuk mengorbankan putra kesayangannya. Perintah ini diterima Ibrahim melalui mimpi yang terus berulang. Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Allah dan dia memberi tahu putranya, seperti yang dinyatakan dalam [[Al-Qur'an]]. {{cquote\|Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”\|source=[[~~Surat~~Surah As-Saffat\|As-Saffat]] [37]: 102<ref name=~~Surat~~ As-Saffat>{{~~Citeweb~~Cite web\|url=https://kesan.id/quran/surah/37-as_safat.html\|title=As-Saffat\|access-date=19 Juli 2021\|website=KESAN}}</ref>}} Selama masa persiapan, setan menggoda Ibrahim dan keluarganya dengan mencoba menghalangi mereka untuk melaksanakan perintah Allah. Ibrahim kemudian mengusir setan dengan melemparkan kerikil ke arahnya. Untuk memperingati penolakan mereka terhadap setan, batu-batu dilemparkan dalam lontar jumrah dalam ibadah [[haji]].<ref>{{Cite web\|url=https://www.brilio.net/news/sejarah-melempar-jumroh-perlawanan-keluarga-ibrahim-terhadap-setan-150924d.html\|title=Sejarah melempar jumroh, perlawanan keluarga Ibrahim terhadap setan\|date=24 September 2015\|access-date=19 Juli 2021\|website=Brilio}}</ref> Baris 39: Ketika melaksanakan penyembelihan, pisau Ibrahim tidak dapat melukai Ismail. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan.<ref>{{Cite web\|url=https://islam.nu.or.id/post/read/129822/sejarah-kurban-teladan-nabi-ibrahim-dan-nabi-ismail\|title=Sejarah Kurban: Teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismai\|date=2 Juli 2021\|access-date=19 Juli 2021\|website=NU}}</ref> {{cquote\|~~Ketika~~Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) ~~meletakkan pelipis~~membaringkan anaknya di atas ~~gundukan~~pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami ~~memanggil~~panggil dia, “Wahai Ibrahim,! ~~sungguh~~Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” ~~Sesungguhnya~~Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat ~~kebaikan~~baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami ~~menebusnya~~tebus anak itu dengan seekor ~~(hewan)~~ sembelihan yang besar.\|source=[[Surah As-Saffat\|As-Saffat]] [37]: 103–107<ref name=As-Saffat/>}} == Penetapan hari ==

Iduladha: Perbedaan antara revisi