Tuanku Tambusai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilham barkers (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ilham barkers (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
Tuanku Tambusai lahir di [[Dalu-dalu]] dalu dalu adalah desa yang berbatasan dengan sumatra utara, nogari Tambusai, Rokan Hulu, Riau. yang didirikan di tepi sungai Sosah, anak [[sungai Rokan]]. Tuanku Tambusai memiliki nama kecil Muhammad Saleh, yang setelah pulang haji, dipanggilkan orang Tuanku Haji Muhammad Saleh.<ref>Muhammad Radjab, Perang Paderi di Sumatra Barat (1803-1838), Balai Pusataka, 1964</ref>
 
Tuanku Tambusai merupakan anak dari pasangan [[perantau Minang]], Tuanku Imam Maulana Kali dan Munah. Ayahnya berasal dari nagari Rambah (rambah adalah kecamatan yang berbatasan dengan bangun purba) dan merupakan seorang guru agama Islam. Oleh Raja Tambusai ayahnya diangkat menjadi imam dan kemudian menikah dengan perempuan setempat. Ibunya berasal dari nagari Tambusai yang bersuku Kandang Kopuh. Sesuai dengan tradisi melayuminang yang matrilineal, suku ini diturunkannya kepada Tuanku Tambusai.<ref>Mahidin Said, Rokan: Tuanku Tambusai Berjuang, Sri Dharma N.V</ref>
 
Beliau adalah [[Kerajaan Rokan IV Koto|Sultan Rokan IV Koto]] ke-14, sekaligus sultan terakhir dengan nama gelar Sultan Zainal Abidin.