Ancol, Pademangan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah: memperpanjaaaaaaanggg sejarah Ancol dari en.wiki dan menambahkan satu sumber yang bahkan en.wiki pun miss
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Perang Dunia II: nambah referensi dan merapikan bagian demografi
Baris 44:
Selain pekuburan, daerah Ancol tetap tidak dihuni selama pascaperang hingga tahun 1960an. Daerah ini sempat menjadi hutan monyet dengan genus ''Macacus''. Orang-orang menyebutnya "monyet Ancol" dan mereka menghuni daerah yang kini berada di rel kereta ujung [[Jalan Gunung Sahari]], seberang gerbang Taman Impian Jaya Ancol. Monyet Ancol ini menjadi awal mula celaan orang Jakarta kepada orang-orang yang tidak mereka sukai atau berperilaku aneh: "Dasar lu monyet Ancol!"
 
Selain monyet, fauna yang bisa ditemukan di daerah ini adalah buaya. Daerah Ancol, ketika tidak berpenghuni, juga penuh dengan pohon palem, mangrove, dan kelapa, dan merupakan tempat memancing yang lumayan populer.<ref>{{Cite web|last=Tifada|first=Detha Arya|date=2020-10-12|title=Ancol History: A Dream Park That Was Abandoned To Become A Monkey's Nest|url=https://voi.id/en/memori/16509/ancol-history-a-dream-park-that-was-abandoned-to-become-a-monkeys-nest|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=en|archive-url=https://archive.ph/bMuCr|archive-date=2022-02-11|access-date=2022-02-11}}</ref>
 
====Orde Baru====
Baris 54:
 
== Demografi ==
DitahunPada tahun [[2020]], penduduk [[kelurahan]] ini berjumlah 29.978 jiwa,; terpecah dimanamenjadi [[laki-laki]] sebanyak 15.517 jiwa dan [[perempuan]] sebanyak 14.461 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.952 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="JAKARTAUTARA">{{cite web|url=https://jakutkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/6d129017ecd189cc4e38e9fe/kota-jakarta-utara-dalam-angka-2020.html|title= Kota Jakarta Utara Dalam Angka 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia|year=2020 |language=id |access-date=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref>
 
Kota Jakarta Utara, termasuk di kelurahan ini, warganya berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Utara didominasi oleh warga dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan [[Suku Sunda|Sunda]], serta sebagian merupakan suku [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan suku lainnya.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref> Dalam hal agama masyarakat tersebut, [[Islam]] sebanyak 81,24%, kemudian [[Kekristenan|Kristen]] 11,90% ([[Protestan]] 7,55% dan [[Katolik]] 4,35%), [[Budha]] 6,68% dan [[Hindu]] 0,18%.<ref name="JAKARTAUTARA" />
 
Kemudian dalam hal keagamaan, penduduk kelurahan ini juga cukup beragam. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] kota Jakarta Utara tahun [[2020]] mencatat jumlah pemeluk agama, dimana [[Islam]] sebanyak 81,24%, kemudian [[Kekristenan|Kristen]] 11,90% ([[Protestan]] 7,55% dan [[Katolik]] 4,35%), [[Budha]] 6,68% dan [[Hindu]] 0,18%.<ref name="JAKARTAUTARA"/>
 
== Transportasi umum ==